“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu" Yohanes 15:16

Kamis, 29 Desember 2011

Galatia 4:4-7 (Khotbah Tahun Baru, 1 Januari 2012)

Hidup Sebagai Anak-Anak Allah, Ahli Waris Janji-JanjiNya

Jemaat Tuhan yang kami kasihi dalam Tuhan Yesus Kristus! Hari ini kita memasuki tahun yang baru, tahun 2012. Pertama-tama kami, Pimpinan Pusat GKPI, menyampaikan salam kepada semua warga dan pelayan GKPI: SELAMAT TAHUN BARU 2012.

Di saat pergantian tahun seperti ini, biasanya kita mengadakan perenungan terhadap pengalaman tahun yang lalu dan mengarahkan pandangan ke depan kepada tahun baru yang akan kita jalani. Kita merenungkan berbagai aspek kehidupan kita. Antara lain, secara ekonomi, apakah pekerjaan kita semakin produktif dan efektif dibanding tahun-tahun sebelumnya? Apakah upah kerja dan hasil kerja kita sebanding dengan produktivitas kerja kita? Apakah upah yang kita terima itu kita pergunakan secara baik dan benar? Dalam keluarga, apakah anak-anak terawat dalam pertumbuhan tubuh, jiwa dan roh dengan baik? Apakah hubungan keluarga kita semakin dipenuhi hubungan cinta kasih? Dan dalam kehidupan gerejawi, apakah hubungan kita semakin erat dengan persekutuan jemaat, atau malah menjauhkan diri, atau dijauhkan oleh jemaat? Apakah persekutuan dan pelayanan dalam jemaat/gereja semakin menumbuhkan iman percaya kita kepada Tuhan Yesus Kristus?

Sabtu, 24 Desember 2011

Lukas 12:35-40 (Khotbah Akhir Tahun, 31 Desember 2011)


Menantikan Tuhan Dengan Sabar Dan Setia

Pendahuluan
Hidup ini adalah hidup yang penuh penantian. Sejak kecil, sampai menjelang ajal, seseorang sudah diperhadapakan dengan penantian. Adakalanya penantian itu memakan waktu yang lama, namun ada juga yang sekejap. Dalam penantian, orang bisa saja merasa bosan, jenuh, tidak sabar dan akhirnya tidak mau lagi menunggu. Khotbah ini merupakan ajaran Tuhan Yesus Kristus tentang bagaimana seharusnya sikap orang percaya dalam menantikan kedatanganNya yang kedua kali.

Jumat, 23 Desember 2011

Seberapa Pentingkah Seorang Ibu Bagimu


Status di Facebook (Siana Ria 22/12/2011) :
“Pagi-pagi terselip sebuah surat dari anakku di tas kerjaku, mengingatkan keberadaan seorang ibu yang telah berjuang mendidik anak-anaknya dengan cinta dan kasih. Terima kasih telah menepuk bahu ibumu, Nak.  Menjadi seorang ibu bukanlah beban mengingat setiap pengorbanan yang telah ditorehkan, tetapi sebuah pilihan bijak atas dasar cinta. Selamat hari IBU!

Tanggal 22 Desember adalah hari IBU, hari dirayakannya pengorbanan dan kasih seorang IBU. Terkadang ironisnya, kita justru mengabaikan 354 hari lain dan tanpa sadar tidak mengacuhkan keberadaannya dan menjadikannya hal biasa. Salah satu status seorang teman di twitternya bilang, “Setiap hari adalah hari IBU-ku.” Status itu menggambarkan kedekatan dan pengenalannya dengan pribadi ibu, terasa sangat manis menggetarkan hati. Bahkan di hari itu seluruh status di jejaring sosial bicara soal  pengorbanan seorang yang dipanggil dengan ibu. Kalimatnya sangat indah, marak dan penuh eforia menyanjung beliau. Namun apakah dia mengerti hari itu dia menjadi trending topic?

Kamis, 22 Desember 2011

1 Yohanes 3:1-6 (Khotbah Natal I, 25 Desember 2011)


Buah Jatuh Tidak Jauh Dari Pohonnya

Pendahuluan
Kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus adalah awal penebusan kita dari “kematian”. Selanjutnya kita memasuki suasana baru, kita yang telah ditebus, kini menjadi anak-anak Allah. Kita yang tadinya adalah ‘budak’ dosa, telah ditebus oleh Allah Bapa dengan darah Anak-Nya yang mahal. Bukan untuk menjadi ‘budak’ Allah sebagaimana lazimnya dalam jual-beli budak zaman dahulu tetapi untuk menjadi anak-anak-Nya. Inilah salah satu penyataan terbesar dalam kitab Perjanjian Baru, bahwa Allah, yang Mahapengasih telah menjadikan kita sebagai anak-anak-Nya. Hal ini menjadi pengingat; bahwa Allahlah yang berinisiatif untuk menjadikan kita sebagai anak-anak-Nya, bukan atas usaha kita sendiri.

Rabu, 21 Desember 2011

Liturgi Ragam Bahasa


Atas permintaan Ibu Evy Herawati br Situmeang, guru sekolah minggu di GBP (Gereja Bethel Pembaruan) Ekklesia Jakarta Timur. Disini saya posting lagi Liturgi Ragam Bahasa dari Roma 1:20.

 “Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih.”

Selasa, 20 Desember 2011

Yeremia 17:14-18


Berharap Pada Pertolongan Allah

Pendahuluan
Sebagai Nabi yang langsung dipanggil Tuhan pada masa mudanya (Yer. 1:4-18), selama pelayanannya Yeremia banyak menghadapi pergumulan, yaitu dari keluarga (Yer. 11:11-18; 12:6), dari imam dan raja (Yer. 20:1-6; 37:11-21) dan dari nabi palsu ( Yer. 23:18). Saking beratnya pergumulan yang dihadapi, dia kadang-kadang merasa putus asa dan berkeluh kesah (Yer. 20:8-9), bahkan dia sempat menyesali kelahirannya (Yer. 20:14-18). Dia bergumul karena beratnya dosa bangsa Israel yang mau saja menyembah berhala. Begitu banyak disebutkan dalam kitab ini tentang perilaku Israel yang telah mengabaikan Tuhan untuk menyembah berhala (Yer. 2:10-11; 7:31; 10:2; 19:5; 32:35). Yeremia berbeban berat karena ia harus menubuatkan kejatuhan kota Yerusalem (pasal 36-39), maka ia dimasukkan ke dalam sumur dan hendak dibunuh (Yer. 38:6). Tetapi, meskipun pergumulannya berat, sebagai Nabi, ia  tetap setia melaksanakan tugas panggilannya dan janji Tuhan untuk menyertainya nyata (Yer. 1:8, 19; 20:11).

Rabu, 14 Desember 2011

Yesaya 7:7-14 (Khotbah Malam Natal, 24 Desember 2011)


Hidup Tenang Di Dalam TUHAN

Pendahuluan
Saat itu kerajaan Israel telah terbagi dua; kerajaan Yehuda di Selatan dan kerajaan Israel di bagian Utara. Namun pemisahan kerajaan itu masih menyimpan bibit-bibit kebencian. Kedua kerajaan itu selalu berusaha saling menjatuhkan untuk saling menguasai.

Raja Ahas dan rakyat Yehuda sangat ketakutan mendengar rencana invasi dari utara (Yes. 7:1-2). TUHAN membenci kerajaan Israel yang dipimpin oleh Pekah sebagai rajanya, sebab Israel telah bersekutu dengan kerajaan Aram (Syria) untuk memerangi Yehuda. Maka TUHAN berinisiatif melindungi Yehuda dari serangan kedua kerajaan itu. Ia menyuruh Nabi Yesaya untuk memberitahukan hal itu kepada Ahas, raja Yehuda, bahwa TUHAN ada bersama-sama mereka untuk melindungi dari serangan musuh sehingga mereka tidak perlu khawatir lagi (Yes. 7:3-7).

Selasa, 13 Desember 2011

Yesaya 7:10-14


Nunga Dilehon Debata Dalan Haluaon Tu Hita

Patujolo
Di turpuk on, harajaon Israel nunga tarbagi gabe dua harajaon. Harajaon Juda (Selatan) dohot harajaon Israel (Utara). Didok Debata Jahowa marhite panurirang Jesaya tu si Raja Ahas (raja ni Juda) na so jadi sangkap ni si Peka (raja ni Israel) dohot si Resin (raja ni Aram) na laho manggunturi harajaon Juda (ayat 1), ai donganan ni Debata do halak Juda. Didok Debata asa pangidoon ni si Ahas ma sada “tanda’ pangurupion ni Jahowa i, hape tangkang do roha ni si Ahas, dijugulhon do na so olo ibana marpangunsadean tu pangurupion ni Debata Jahowa i. Gabe laho do ibana mangido pangurupion tu Raja Assur. Dibahen i, tadingkonon ni Debata ma si Ahas nang dohot halak Juda. Gabe masa ma tutu hagunturon di hatiha i, humasusa ma pangisi ni Juda  nang dohot pangisi ni Israel (ayat 17-25). Alai dibagabagahon Debata Jahowa do, pabangkitonnonNa ma sada Raja di halak Juda dohot Isarel dohot tu saluhut bangso, na margoar “Immanuel” (ayat 14) na marlapatan; Debata do donganta.
           
Nunga dipatuduhon Debata Jahowa tu si Ahas sada dalan haluaon, i ma marhite na donganan ni Debata do nasida manongtong. Hape so olo si Ahas mangihuthon dalan na pinatuduhon ni Debata i, i ma dalan hangoluan. Gabe laho do ibana mamillit dalan na asing, marguru tu lomo ni rohana sandiri. Hape hasusaan dohot hamatean do jumpangna di dalan na pinilitna i.

Senin, 12 Desember 2011

Lukas 1:39-45 (Khotbah Minggu, 18 Desember 2011)

Peran Perempuan Dalam Sejarah Keselamatan

Pendahuluan
Maria & Elisabet  sedang hamil pada saat yang sama. Elisabet sudah tua dan sudah lanjut usia. Sedangkan Maria, seorang wanita muda. Namun mereka memiliki kesamaan: mereka adalah sepupu, mereka berdua sedang menjalani kehamilan pertama mereka, mereka menjadi hamil melalui kuasa Allah, Allah mengutus malaikat Gabriel kepada keduanya untuk mengumumkan tentang suatu kelahiran, dan mereka berdua diberi anak yang sama-sama memainkan peran kunci dalam rencana keselamatan Allah. 

Minggu, 11 Desember 2011

Mazmur 114:1-8

Merasakan Mujizat Allah dan Memberitakannya


Pendahuluan
Mazmur 113 dan 114 masih saling terkait dan merupakan pasangan yang cocok. Mazmur 113 menegaskan ‘kebenaran’ Allah, sedangkan Mazmur 114 menuliskan ‘contoh’ dari kebenaran itu. Mazmur 113 merupakan jawaban dari pertanyaan; apakah sebenarnya yang khas tentang Allah Israel? Sedangkan Mazmur 114 memberikan contohnya.

Mazmur 113:1-8

Memuji Allah Selama-lamanya

Pendahuluan
Kita akan merasa sangat senang jika ada orang yang memuji kita atas perbuatan yang telah kita lakukan bagi orang lain, misalnya; menolong atau menyenangkan perasaan orang lain. Sebaliknya, kita juga akan memberikan pujian bahkan dengan ucapan terimakasih pada orang lain jika kita merasakan perbuatan baik orang lain itu bagi kita. Demikian juga dengan Allah Bapa kita, Ia tentu akan merasa senang jika Nama-Nya yang kudus kita puji.
           
Nats ini dimulai dengan ucapan “Haleluya” yang berarti Pujilah TUHAN. Disini pemazmur menyuarakan pengakuan/kesaksian imannya di hadapan jemaat, bahwa Allah pantas untuk mendapat pujian dan ucapan syukur dari umat-Nya atas segala perbuatan baik-Nya bagi umat yang dipelihara-Nya.

Sabtu, 10 Desember 2011

Lukas 3:7-14 (Jamita Advent)


Parbuehon Hamu Ma Na Tama, Paboa Naung Muba Rohamuna!

Patujolo
Dibagasan haporseaon ni Kristen, “Parbue na denggan” i do tanda ni hamubaon ni roha. Asa ndang holan marhite hata manang tangiang manopoti dosa (di gareja) tanda ni na marhamubaon ni roha. Ndang alani naung gabe parsidohot di angka ulaon ni huria, alai parbue ni hamubaon ni roha i ingkon tarida jala boi dipanghilalahon dongan jolma.

Hamubaon ni roha ndada holan hata sambing na hinatahon dijolo ni na torop. Alai, halak na porsea na marsitutu laho paubahon roha ingkon sian nasa rohana manopoti dosa di adopan ni Debata. Ai torop do halak na malo manghatahon dohot manghatindanghon hamubaon ni rohana, alai mansai godang dope angka naniulana na so dihalomohon ni Debata. Jala torop do halak na boi patuduhon denggan ni pangalahona di jolo ni dongan jolma, alai di pudi, di na so panagaman, ramun do pangalahona jala angka na jahat do ditahi rohana.

Di dok si Johannes Pandidi; “parbuehon hamu ma na tama, paboa naung muba rohamuna!”. (ayat 8a). Lapatanna, hamubaon ni roha ni sasahalak dipataridahon do i sian parulaon dohot pangalahona siganup ari. Jala songon i do nang Hata ni Tuhan Jesus Kristus; “ai ndang adong hau na denggan, na marparbuehon na roa, manang hau na roa na marparbuehon na denggan” (Luk. 6:43).

Rabu, 07 Desember 2011

Janganlah Menjadi Jemaat Yang Egoistis Dan Egosentris


Pendahuluan
Sudah sering diajarkan atau dikhotbahkan dalam Jemaat kita tentang tiga panggilan, tugas dan fungsi gereja, yaitu marturia atau bersaksi, koinonia atau bersekutu dan diakonia atau pelayanan kasih. Yang lain menyatakan tugas, panggilan dan fungsi gereja ialah: pastorat atau penggembalaan, diakonat atau pelayanan kasih dan apostolat atau mengabarkan Injil. Ada juga yang merumuskan tugas, panggilan dan fungsi gereja itu berdasarkan arahnya, yaitu yang arahnya ke dalam (persekutuan, pengajaran, penggembalaan dan pemuridan), yang arahnya ke atas (ibadah yang berisi pujian, doa dan persembahan), dan yang arahnya ke luar atau misi (pekabaran Injil dan pelayanan diakonia kepada orang di luar Jemaat). Sudah sering dikatakan agar Jemaat itu jangan hanya memikirkan dan mengurus dirinya saja dan jangan hanya menyediakan anggaran untuk kebutuhan internal saja. Jika demikian halnya, berarti Jemaat itu sudah menjadi Jemaat yang bersifat egoistis dan egosentris, artinya hanya terarah ke dalam dirinya dan hanya berpusat kepada dirinya sendiri.