“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu" Yohanes 15:16

Jumat, 24 Agustus 2012

Efesus 6:10-20 (Khotbah Epistel)


Strategi Bertahan & Melawan Serangan Iblis

Pendahuluan
Sejak dulu rencana iblis tidak pernah berubah, yaitu menghancurkan Kerajaan Allah.  Orang-orang yang memihak kepada Allah, tentu secara otomatis mereka ini menjadi orang-orang yang dibenci iblis. Secara otomatis pula menjadi mereka musuh iblis.

Iblis sangat tidak suka kepada orang-orang yang hidup sungguh-sungguh bagi Allah.  Apalagi kalau mereka adalah orang-orang yang hidupnya begitu efektif dan produktif melayani Allah.  Orang-orang seperti ini adalah target utama yang harus iblis taklukan.  Bagi Iblis mereka harus dibungkam dan ditaklukan.  Yah, setidaknya dibungkam agar mereka berhenti merebut jiwa-jiwa yang terhilang.  Ditaklukkan agar mereka suatu saat tersandung dan kemudian meninggalkan Tuhan. 

Jumat, 10 Agustus 2012

1 Raja-raja 19:4-8 (Khotbah Epistel)

Firman Allah Sumber Kekuatan

Pendahuluan
Dalam kisah sebelumnya (18:20-40), Elia secara luar biasa dan mengagumkan telah menantang, mengalahkan dan membunuh nabi-nabi Baal yang berjumlah 450 orang. Namun, saat ratu Izebel memerintahkan untuk membunuhnya, ia lari ketakutan.

Pantaskah seorang nabi yang baru memenangi pertarungan hebat, ketakutan oleh ancaman seorang perempuan? Itu mungkin pertanyaan yang timbul dalam pikiran kita ketika membaca kisah ini Betapa tidak, ketakutan Elia sangat tidak masuk akal. Bukankah Baal sudah tidak berkutik lagi? Lalu apa makna ancaman Izebel? Bukankah sebetulnya ancaman Izebel  itu adalah kosong belaka.

Keadaan ini memperlihatkan bahwa Elia tidak hanya ketakutan, tetapi juga kehilangan kemampuan berpikir secara nalar untuk menganalisa pernyataan Izebel. Walaupun ia sudah sampai ke Bersyeba (wilayah Yehuda yang jauh dari Yizreel), ia masih merasa perlu  masuk ke padang gurun yang sehari perjalanan jauhnya. Ketakutannya terus mempengaruhi dan menguasainya hingga ia putus asa dan ingin mati.