“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu" Yohanes 15:16

Jumat, 27 April 2012

Yohanes 10:1-11 (Khotbah Epistel)

Yesus, Gembala Yang Baik

Pendahuluan
Dalam Perjanjian Lama, umat Israel menggambarkan persekutuan mereka dengan Allah dengan kiasan “Gembala” dan “domba-domba”. Umat Israel mengimani bahwa Allahlah yang menjadi Gembala mereka, yang menuntun, membimbing, membela dan merawat mereka sepanjang hidupnya. Dengan pemahaman seperti itu, Tuhan Yesus mengumpakan diri-Nya sebagai ‘Gembala yang baik’ seperti Allah yang telah menjadi Gembala mereka. Ia menggambarkan diri-Nya sama seperti Allah yang melayani umat-Nya.

Tuhan Yesus tidak bicara omong kosong, dalam pelayanan-Nya Ia memperlihatkan sifat yang sama dengan Allah. Ketika Ia memberi, Ia selalu memberi dalam kelimpahan. Anggur yang diciptakan Tuhan Yesus di Kana, roti dan ikan yang diberikan kepada 5000 orang laki-laki, ikan yang diberikan kepada murid-muridnya yang sedang mencari ikan, kesembuhan yang diberikannya pada mereka yang menderita, memperlihatkan bagaimana hati Yesus tertuju kepada kesejahteraan umat-Nya.

Sabtu, 21 April 2012

Roma 8:22-27 (Khotbah Pentakosta, 27 Mei 2012)


Roh Kudus Menuntun Untuk Berdoa Dan Berpengharapan

Pendahuluan
Semua orang sangat memerlukan pengharapan, apalagi di zaman yang sedang sulit seperti sekarang ini. Itu sebabnya dalam Alkitab, pengharapan disandingkan dengan iman dan kasih sebagai hal utama dalam kehidupan orang Kristen. Pengharapan menciptakan kesabaran, keadilan, keberanian dan penguasaan diri. Jadi pengharapan adalah kebajikan yang mulia dan penting.

Rabu, 18 April 2012

Acara Peringatan Detik-Detik Kematian Tuhan Yesus (Marulaon Na Hohom)

Pada hari Jumat Agung, setelah selesai ibadah pagi, umat Kristen melaksanakan ibadah saat teduh untuk memperingati detik-detik kematian Tuhan Yesus Kristus (Toba: Marulaon Na Hohom) yang dilaksanakan pada pukul 14.00. Postingan berikut adalah bentuk acara peringatan tersebut yang dilaksanakan di GKPI Resort (Persiapan) Cikarang.


I.   Persiapan.
    
Setelah Tuhan Yesus menjalani dakwaan dari berbagai pihak… Ia dijatuhi hukuman mati dengan cara disalibkan… Tempatnya pun sudah ditentukan: ya… Bukit Golgota… Di sepanjang jalan menuju Golgota… entah berapa banyak caci-maki, hinaan, cambukan bahkan lemparan batu yang harus Ia terima… Ia berdarah, lemah dan sekarat… Pernahkah kita menyadari, bahwa seharusnya kitalah yang menanggung semuanya itu. Seandainya Ia tidak menjalani semua itu, apa yang dapat manusia lakukan untuk memperoleh kemurahan dan kebaikan Bapa? Tidak ada!
      Kini saatnya bagi kita untuk mengucap syukur kepada-Nya atas segala kasih dan pengorbanan yang telah Ia lakukan demi menebus dosa-dosa kita… marilah kita merenung sejenak dalam saat yang teduh… mengaku dosa di hadapan-Nya dengan penyesalan yang sungguh disertai tekad untuk membarui diri agar kita berkenan bagi-Nya…

(berdoa dalam hati masing-masing)

Acara Malam Passion (Bagian 3)


HARI KETIGA

I.   Persiapan Ibadah.
    
 (Saat Teduh yang dipimpin oleh Liturgis)    

II. Ibadah.

01.  Bernyanyi KJ  No.  312a:1                            “Anak Domba Allah”                                          

02.  Votum – Introitus – Doa

Di dalam nama Allah Bapa, dan nama Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus, dan di dalam nama Roh Kudus yang menciptakan langit, bumi serta segala isinya.     Amin.

Ia yang tidak bersalah harus menanggung luka.. Ia diseret ke tempat pembantaian, dimaki, dihina, diludahi, dipukul, ditendang tanpa sedikit pun perlawanan.. Ia rela menanggung segala derita demi cinta kasihnya kepada kita yang berdosa.

Marilah kita berdoa ………….
                   
03.  Bernyanyi KJ  No.  33:5-63                         “SuaraMu Kudengar”       

Acara Malam Passion (Bagian 2)


HARI KEDUA

I.   Persiapan Ibadah.
      
 (Saat Teduh yang dipimpin oleh Liturgis) 

II. Ibadah.

01.  Bernyanyi KJ  No.  364:1+3                      “Berserah Kepada Yesus”                                      

02.  Votum – Introitus – Doa

Di dalam nama Allah Bapa, dan nama Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus, dan di dalam nama Roh Kudus yang menciptakan langit, bumi serta segala isinya.     Amin.

Ia bergumul dengan maut yang semakin mendekat, mencoba memohon pada Sang Bapa agar boleh dilepaskan… Namun Tuhan Yesus memenangi pertarunganan itu, dalam doa-Nya Ia beroleh ketegaran untuk menghadapi kematian, saat Ia berkata: “Kehandak-Mulah yang jadi!”

Marilah kita berdoa ………….
                   
03.  Bernyanyi KJ  No.  460:1                         “Jika Jiwaku Berdoa”         

Acara Malam Passion (Bagian 1)

Acara Malam Passion dilaksanakan sebelum Perayaan Jumat Agung, sebagai perenungan bagi jemaat akan perjalanan penderitaan Tuhan Yesus Kristus (mengenang jalan salib). Acara dilaksanakan dalam bentuk ibadah malam dan biasanya berjalan selama 3-4 hari, baik di gereja atau di sektor/lingkungan. Postingan berikut ini merupakan bentuk Acara Malam Passion yang dilakukan di GKPI Resort (Persiapan) Cikarang selama tiga hari berturut-turut, yang oleh admin dibagi dalam tiga postingan. 


HARI PERTAMA

I.   Persiapan Ibadah.

      (Saat Teduh yang dipimpin oleh Liturgis)

II. Ibadah.

01.  Bernyanyi KJ  No.  33:1+3                            “SuaraMu Kudengar”                                         

02.  Votum – Introitus – Doa

Di dalam nama Allah Bapa, dan nama Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus, dan di dalam nama Roh Kudus yang menciptakan langit, bumi serta segala isinya.     Amin.

Sang Penyembuh itu kini sedang terluka.. Namun didalam luka yang Ia derita, Ia masih sanggup untuk menyembuhkan hati orang-orang yang Ia kasihi. Sungguh luar biasa teladan yang Engkau beri ya Tuhan.

Marilah kita berdoa ………….
                   
03.  Bernyanyi KJ  No.  157:1                          “Insan Tangisi dosamu”    

Senin, 16 April 2012

Yakobus 2:8-13 (Khotbah Minggu, 6 Mei 2012)

Mengasihi dengan ‘memandang muka’ = melawan Hukum Kristus

Pendahuluan
Meskipun surat Yakobus tidak mengandung argumentasi teologi yang mendalam tetapi ia merupakan surat yang sangat praktis. Apa yang Yakobus tuliskan dalam suratnya merupakan pengajaran bagi ‘orang percaya’ bagaimana mereka seharusnya memperaktekkan imannya.

Dalam Yak. 2:1-7, Rasul Yakobus membahas masalah yang lazim terjadi di tengah jemaat yaitu sikap memandang muka (pilih kasih). Dengan gamblang ia mengatakan bahwa orang yang percaya pada Kristus tidak boleh memandang muka. Mengapa rasul Yakobus begitu prihatin dengan masalah memandang muka di dalam jemaat? Karena hal memandang muka, pilih kasih merupakan penentangan terhadap hukum Kristus dan orang Kristen tidak seharusnya melakukan hal itu.

Jumat, 13 April 2012

Mazmur 23:1-6 (Khotbah Minggu, 29 April 2012)

TUHAN Gembala Yang Baik

Pendahuluan
Bagi kita yang tinggal di Indonesia, istilah “gembala” tidaklah populer karena Negara kita masih termasuk Negara agraris yang mengandalkan sektor pertanian daripada perternakan. Oleh karena itu, mungkin agak membingungkan bagaimana seorang gembala dapat mengorbankan nyawanya bagi domba-dombanya. Terlebih sebagian generasi muda yang tinggal di kota-kota besar pada masa kini. Namun bagi mereka yang tinggal di kawasan Timur Tengah, dimana kebiasaan menggembala ternak merupakan bagian dari kehidupan mereka sejak ribuan tahun silam, maka istilah “Akulah Gembala yang baik” sangat mudah dipahami.

Dalam 1 Samuel 17:34-35, Daud menceritakan pengalaman hidupnya sebagai gembala kepada Saul sebelum ia mengalahkan Goliat; "Hambamu ini biasa menggembalakan kambing domba ayahnya. Apabila datang singa atau beruang, yang menerkam seekor domba dari kawanannya, maka aku mengejarnya, menghajarnya dan melepaskan domba itu dari mulutnya. Kemudian apabila ia berdiri menyerang aku, maka aku menangkap janggutnya lalu menghajarnya dan membunuhnya.”

Kesaksian hidup Daud sebagai seorang gembala juga terekam dalam Mazmur yang ditulisnya: “TUHAN adalah Gembalaku, takkan kekurangan aku.” (Mzm. 23:1-3). Sebagaimana kesaksian lainnya di dalam Mazmur, Daud menganalogikan TUHAN sebagai “Gembala” sebagaimana dirinya adalah gembala.

Roma 8:14-18 (Khotbah Minggu, 22 April 2012)


Menjadi Anggota Keluarga Allah

Pendahuluan
Nas perikop ini ada baiknya dibaca dengan latar belakang ayat-ayat sebelumnya, khususnya ayat 9-11. Pada ketiga ayat itu Paulus menegaskan bahwa kita yang percaya kepada Kristus tidak lagi hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, yang telah menghidupkan tubuh kita dan sekarang Roh itu tinggal di dalam diri kita. Keadaan yang baru ini, yaitu hidup oleh dan di dalam Roh, menghasilkan sebuah perbedaan yang amat nyata dalam kehidupan kita.

Perikop ini merupakan kesimpulan dari ayat-ayat yang mendahuluinya yaitu mulai dari ayat 1. Dalam perikop ini Paulus mau mengggambarkan hubungan baru antara orang percaya dengan Allah. Melalui sebuah kiasan, orang percaya itu di angkat (diadopsi) menjadi anggota keluarga Allah, dan hal ini merupakan anugerah Allah kepada setiap orang percaya.

Rabu, 11 April 2012

1 Yohanes 1:1-7 (Khotbah Minggu, 15 April 2012)


Gereja Adalah Persekutuan Dalam Hidup Yang Kekal

Pendahuluan
Dalam setiap persidangan yang dilakukan di Pengadilan Negeri, harus memenuhi unsur: Hakim, Panitera, Jaksa Penuntut, Pembela (Pengacara), Terdakwa dan Saksi. Saksi dalam persidangan biasanya adalah orang yang mendengar atau melihat langsung suatu perkara atau kejadian. Namun adakalanya, seorang saksi diminta keterangannya sebagai narasumber karena keahliannya dalam suatu bidang, inilah yang disebut sebagai saksi ahli. Keterangan para saksi ini perlu didengar, bahkan merupakan suatu hal yang sangat penting karena menjadi salah satu bahan pertimbangan bagi hakim untuk memutuskan perkara.

Demikian juga dengan Yohanes, dia menuliskan kesaksian-nya kepada setiap orang tentang  Yesus yang bangkit dari kematian. Agar melalui kesaksiannya ini, Jemaat yang semula pro dan kontra tentang kebangkitan Yesus menjadi memiliki pertimbangan untuk percaya bahwa  Tuhan Yesus adalah benar-benar Mesias yang telah bangkit dari kematian.

Sabtu, 07 April 2012

Markus 16:1-8 (Khotbah Paskah, 8 April 2012)


Yesus Yang Bangkit Mendahului Perjalanan Murid-murid-Nya

Pendahuluan
Berikut ini adalah bahan yang diambil dari buku Prof. Dr. Martin Harun (STF Driyarkara), Inilah Injil Yesus Kristus: Ulasan Tentang Injil Hari Minggu Tahun B – Masa Kristus, Yogyakarta: Kanisius, 1999.

Keterangan
Maria Magdalena… (ay. 1): Dibanding dengan para murid laki-laki yang telah lari atau bahkan menyangkal Yesus, ketiga ibu ini menunjukkan keberanian dan kesetiaan. Mereka telah mengikuti Yesus sampai ke salib dan kuburan-Nya. Mereka kini menjadi saksi yang menjamin bahwa kubur yang ditemukan kosong adalah kubur Dia yang disalibkan.

Kamis, 05 April 2012

1 Korintus 15:1-3 (Khotbah Jumat Agung, 6 April 2012)

Kristus Mati Demi Keselamatan Orang Berdosa

Pendahuluan
Ada banyak orang dan golongan yang tidak percaya atau setidaknya meragukan keyakinan iman Kristen tentang pengharapan kebangkitan semua orang percaya. Paulus telah mendengar bahwa ajaran tentang kebangkitan orang mati di masa depan ditolak oleh sebagian orang (ay. 12). Dalam suratnya ini Paulus mau mengantisipasi keberatan-keberatan dari mereka yang menolak pengharapan kebangkitan. Ia menegaskan bahwa menyangkal kebangkitan sama dengan menjadikan iman Kristen tanpa arti dan tidak berharga.