“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu" Yohanes 15:16

Jumat, 04 Desember 2015

Filipi 3:1-11

Suci Tak Bercacat Menjelang Hari Kristus
                                                                                                        
Pendahuluan
Dalam kehidupan di dunia, tidak jarang Tuhan mengijinkan kita menghadapi berbagai halangan dan rintangan. Yang harus kita perhatikan, bagaimana sikap kita menghadapi setiap persoalan ini? Satu masalah yang sama, tetapi bisa disikapi oleh orang dengan cara yang berbeda.

Rasul Paulus sarat dengan nasihat yang sangat bermanfaat yang dapat membuat kita tetap kuat dalam menghadapi setiap problem kehidupan yang kita alami selama kita ada dimuka bumi ini.

Paulus menulis surat Filipi ini ketika ia ada di dalam penjara. Saat itu sudah kira-kira ia dipenjara dengan tangan kaki yang terbelenggu. Sungguh suatu keadaan yang tidak mengenakan. Tetapi yang luar biasa, dari seluruh isi surat Filipi, tidak pernah sekalipun kita jumpai kalimat-kalimat mengumpat. Yang ada justru ucapan-ucapan syukur kepada Tuhan. 

Jumat, 14 Agustus 2015

Ibrani 13:1-15

Kasih Persaudaraan
(Kehidupan Kristen Dalam Praktik)

Pendahuluan
Penulis Ibrani mengakhiri suratnya dengan nasihat-nasihat yang berisi dorongan-dorongan agar pembaca surat ini mempunyai kehidupan yang berpadanan dengan iman. Wujud iman tidak hanya tampak dari keyakinan orang Kristen untuk tidak menyangkal Kristus dan ketekunannya mengikut Dia, tetapi harus juga dapat dilihat dan dipraktikkan dalam hidup sehari-hari. Praktik iman harus dimulai dari lingkungan sendiri, yaitu keluarga dan gereja. Nasihat-nasihat penulis Ibrani ini bersifat praktis agar iman para pembacanya dapat dilihat oleh orang banyak.

Selasa, 02 Juni 2015

2 Korintus 6:1-10 (Khotbah Minggu, 21 Juni 2015)

Tidak Menyianyiakan Kasih karunia Allah

Pendahuluan
Usaha untuk mencapai sebuah prestasi lebih mudah dibandingkan usaha untuk mempertahankannya. Hal ini berlaku dalam berbagai bidang, misalnya; dalam bidang olahraga, pendidikan, dll. Demikian juga hal ini berlaku dalam bidang kerohanian. Lebih mudah memperoleh pengampunan dibandingkan mempertahankan pengampunan itu, lebih mudah memperoleh kasih karunia Allah dibandingkan mempertahankan kasih karunia itu.

Gereja Korintus ada di dalam bahaya menyia-nyiakan kasih karunia Allah yang telah mereka terima. Mereka ada dalam bahaya mengabaikan nasihat Paulus dan dibingungkan oleh rupa-rupa pengajaran yang lain. Paulus mendorong mereka untuk tidak menunda-nunda kesempatan untuk membiarkan Kristus masuk di dalam kehidupan mereka.

Kamis, 14 Mei 2015

Matius 28:16-20 (Khotbah Hari Kenaikan Tuhan Yesus)

 BERITAKANLAH INJIL!


PENDAHULUAN.
Nats ini dikenal sebagai “Amanat Agung” Tuhan Yesus Kristus kepada semua orang percaya. Mula-mula amanat ini ditujukan kepada ke-11 murid lalu diteruskan kepada semua orang Kristen di setiap zaman.

Jumat, 10 April 2015

Mazmur 133:1-3

Berkat TUHAN bagi Kehidupan Yang Rukun

Pendahuluan
Pemazmur  sadar betul bahwa ada kebaikan dan keindahan dalam suatu kerukunan, oleh karena itu setiap orang diajak untuk hidup dalam kerukunan.

Kalau kita membuat suatu alur, maka bisa kita gambarkan bahwa akhir dari proses ini adalah kebaikan dan keindahan, yang dihasilkan dari sebuah kerukunan, sedang kerukunan adalah hasil kontribusi sikap dan tindakan yang baik dari dua atau lebih orang/pihak. Ajakan hidup dengan rukun di dasari adanya dua atau lebih pihak dalam suatu komunitas sehingga diperlukan sikap dan tindakan yang baik untuk menciptakan kerukunan diantara mereka. Jadi kerukunan tidak tercipta begitu saja secara tiba-tiba tapi merupakan andil dari orang-orang yang termasuk dalam suatu komunitas itu.

Rabu, 11 Maret 2015

Ibrani 12:18-19 (Khotbah Minggu, 15 Maret 2015)

Beribadah Dengan Hormat Dan Takut

Pendahuluan
Ketika bangsa Israel berkumpul di gunung Sinai untuk menerima 10 Hukum Allah, kilat dan petir menyambar-nyambar dan bunyi guntur berguruh secara mengerikan. Bangsa Israel segera mundur dan tidak mampu menghampiri hadirat-Nya karena ketakutan yang luar biasa.

Betapa berbedanya keadaan di Bukit Sion, gunung anugerah Allah dimana umat manusia dipanggil untuk datang ke hadirat Allah dengan penuh keberanian. Namun penerima surat Ibrani sedang dalam bahaya karena mereka berkeinginan untuk kembali ke Sinai. Mereka memilih sistem pengorbanan yang tidak sempurna daripada pengorbanan Kristus yang sekali dan untuk selamanya, memilih legalisme yang sia-sia daripada Injil kasih karunia.  Di Bukit Sion, orang kristen bertemu dengan Yesus, Sang Pengantara. Melalui-Nya orang kristen dimampukan untuk mendatangi hadirat Allah dan mengalami hubungan yang akrab dan intim.