
Jumat, 30 November 2012
Serrafona

Minggu, 21 Oktober 2012
Markus 10:35-45 (Jamita Minggu, 21 Oktober 2012)
Manghobasi, Ndada
Sihobasan
“Ise ma na lomo rohana, molo ingkon gabe parhobas
di halak na asing?” On ma pandohan si Plato, sahalak filsuf ni Junani na
tarbarita i. Sian pandohan on, tarida do kejujuran i si Plato martimbangkon
torop halak na jotjot mandok rade ibana gabe parhobas hape molo di praktekna, “Ai
ise huroha ho? Na hatobanmu do ahu?”
Jumat, 12 Oktober 2012
Ibrani 4:12-16 (Khotbah Epistel)
Firman Tuhan Tidak Dapat Dibohongi
Kutipan sebuah syair lagu yang dipopulerkan
oleh Syahrini, “♫♪♫…kau selalu permainkan
wanita, kau ciptakan lagu tentang cinta, hingga semua tahu kau mahluk sempurna…♫♪” Demikianlah ada
banyak orang menjalani hidupnya dengan banyak kepura-puraan dan segala macam
kebohongan. Untuk menutupi kekurangan, kejelekan dirinya, seseorang biasanya akan
membuat tampilan luar dirinya menjadi menarik. Misalnya; suamu isteri yang
tampak mesra di hadapan umum, padahal di rumah sering cekcok. Tutur kata yang
terkesan sopan (bermanis bibir) dihadapan lawan bicara, padahal hatinya tidak
senang. dan segala macam kepura-puraan
lainnya. Manusia mungkin bisa dikelabui oleh kepura-puraan seperti itu namun Tuhan
tidak.
Jumat, 05 Oktober 2012
Markus 10:2-16 (Khotbah Epistel)
Prinsip Rumah Tangga Kristen
Perkawinan dan rumah tangga adalah salah
satu topik yang sangat menarik dan penting untuk dipelajari oleh orang Kristen,
baik mereka yang sedang berencana untuk berumah tangga maupun mereka yang telah
berumah tangga. Salah satu tujuan penting mempelajari topik ini agar “...kamu semua penuh hormat terhadap
perkawinan...” (Ibrani 13:4a). Mengapa perlu menghormati perkawinan?
Karena perkawinan dan rumah tangga adalah sebuah lembaga yang didirikan oleh
Allah sendiri.
Jumat, 21 September 2012
Yeremia 11:18-20 (Khotbah Minggu, 23 September 2012)
Serahkan Perkaramu Pada Allah
Nyawa Yeremia terancam karena penduduk
Anatot berusaha membunuhnya. Penduduk Anatot – yang sebenarnya juga merupakan
saudara sekampung dari Yeremia (lih. Yer. 1:1) – berencana untuk membunuh
Yeremia karena ia terus menyingkapkan dosa-dosa dan penyembahan berhala yang
mereka lakukan serta bernubuat tentang hukuman Allah atas mereka. Rencana ini
mau dilaksanakan dengan diam-diam. Akan tetapi, Allah mengungkapkan hal ini
kepadanya sehingga Yeremia mengetahuinya dan rencana jahat itu pun gagal.
Bahkan, Allah sendiri yang akan menghukum penduduk Anatot.
Pengalaman Yeremia ini merupakan salah satu dari pengalaman pahit yang dialaminya sebagai nabi. Berulangkali ia mendapatkan kesulitan dan penderitaan karena panggilannya itu. Sampai-sampai ia melayangkan keluhan protes keras kepada Allah yang telah memanggilnya (lih. Yer. 20:7). Akan tetapi ada sesuatu di dalam dirinya yang membuat ia tetap berani, bertahan dan melayani sebagai seorang nabi.
Markus 9:30-37 (Khotbah Epistel)
Pemimpin Yang Rendah Hati
Konsep kepemimpinan umum biasanya dikaitkan
dengan konsep power (kuasa), sehingga
muncul opini publik yang mengatakan bahwa seorang pemimpin adalah seorang yang
memiliki kuasa. Praktik kepemimpinan dengan mengandalkan kuasa seringkali
identik dengan gila hormat, minta dilayani, tirani, sombong, sewenang-wenang,
dll.
Pemahaman dan praktik kepemimpinan umum
sangat berbeda dengan konsep kepemimpinan yang pernah diajarkan dan
didemonstrasikan oleh Yesus Kristus. Penting digarisbawahi di sini bahwa Tuhan Yesus
tidak meniadakan kuasa. Namun Ia memutarbalikkan konsep dan praktik kuasa. Tekanan
Tuhan Yesus sama sekali bukan pada kuasa
seorang pemimpin, namun kerendahan hati
seorang pelayan.
Sabtu, 08 September 2012
Markus 8:27-38 (Khotbah Minggu, 16 September 2012)
Mesias Yang Menderita
Tuhan Yesus sudah menyebarkan amanatnya
dengan sungguh-sungguh di Galilea sehingga dalam seluruh perjalanan hidup mereka
orang Galilea sadar akan pelayanan-Nya. Di antara banyak rakyat biasa,
popularitas-Nya demikian tinggi sehingga mereka siap untuk mengangkat Dia
sebagai raja mereka dengan paksa. Kejengkelan para pemimpin agama yahudi sudah
hampir mencapai puncaknya. Dan Herodes sekarang menjadi gusar terhadap
popularitas Kristus. Situasi menjadi semakin menjurus kepada krisis yang
terlalu dini, sedangkan pelayanan Kristus belum selesai. Akibatnya Yesus
menyingkir empat kali dari Galilea, satu ke pantai timur Danau itu (6:31-56),
satu lagi ke wilayah Tirus dan Sidon (7:24-30), satu ke Dekapolis (7:31-8:9),
dan terakhir ke Kaisarea Filipi (8:10-9:50). Di sini kegiatan utama Kristus
adalah kembali mengajar murid-murid-Nya mengenai pokok-pokok seperti diri-Nya,
kematian-Nya dan kebangkitan-Nya, pemuridan mereka dan kedatangan-Nya dalam
kemuliaan.
Yesaya 50:4-9a (Khotbah Epistel)
Hamba Yang Sejati
Pendahuluan
Nas ini termasuk dalam kumpulan “Nyanyian-nyanyian
Hamba Tuhan” yang juga terdapat di pasal 42:1-6; 49:1-6; dan 52:13-53:12. Dalam
bagian ini memang tidak digunakan istilah ‘Hamba Tuhan”, namun istilah ‘murid’.
Di sini kita akan memperhatikan isi syairnya untuk mempelajari bagaimana
‘profil’ seorang murid Tuhan yang dipaparkan.
- Ayat
4-5a: Bagaimana kehidupan seorang murid dalam hal persekutuannya dengan Tuhan?
- Ayat
5-6: Bagaimana penghayatan dan sikap seorang murid dalam menghadapi
penderitaan?
- Ayat
7a, 8a, 9a: Bagaimana keyakinan seorang murid terhadap Tuhannya?
- Ayat
7b, 8b, 9b: Bagaimana keyakinan itu berdampak khusus dalam diri murid itu
sendiri: baik dalam kaitannya langsung dengan Tuhan, maupun dengan sesama?
Kitab Yesaya berisi banyak nubuat tentang
"Hamba Tuhan", terutama pada pasal-pasal 49:1-57:21 yang pada akhirnya
bermuara pada Yesus Kristus. Pelayanan-Nya membawa pendamaian bagi dosa,
keselamatan bagi semua bangsa, pemulihan Israel, dan hukuman atas orang fasik.
Jumat, 07 September 2012
Mazmur 46:2-12 (Khotbah Epistel)
Aman Dalam Perlindungan Allah
Mazmur 46 ini ditulis pada saat kesukaran melanda
Israel, di mana Yerusalem sedang dikepung oleh Sanherib, raja Asyur, namun
Tuhan sanggup melepaskan mereka dari kesesakan.
Mazmur ini menjunjung tinggi keperkasaan Allah serta mengajak umat Israel mengandalkan-Nya di tengah ketidakstabilan dan ketidakpastian. Ayat 2-8 memberi kesaksian tentang keandalan Allah, dan ayat 9-11 mengajak pendengar untuk merenungkan kesaksian itu. Allah adalah tempat perlindungan dan sumber penyegaran di tengah kesesakan, dan Dia juga bermaksud untuk menghapus segala kekacauan dalam dunia politik manusia (ayat 10) supaya seluruh bumi meninggikan Dia.
Jumat, 24 Agustus 2012
Efesus 6:10-20 (Khotbah Epistel)
Strategi Bertahan & Melawan Serangan
Iblis
Pendahuluan
Sejak dulu rencana iblis tidak pernah
berubah, yaitu menghancurkan Kerajaan Allah. Orang-orang yang memihak
kepada Allah, tentu secara otomatis mereka ini menjadi orang-orang yang dibenci
iblis. Secara otomatis pula menjadi mereka musuh iblis.
Iblis sangat tidak suka kepada orang-orang
yang hidup sungguh-sungguh bagi Allah. Apalagi kalau mereka adalah
orang-orang yang hidupnya begitu efektif dan produktif melayani Allah.
Orang-orang seperti ini adalah target utama yang harus iblis taklukan.
Bagi Iblis mereka harus dibungkam dan ditaklukan. Yah, setidaknya dibungkam
agar mereka berhenti merebut jiwa-jiwa yang terhilang. Ditaklukkan agar
mereka suatu saat tersandung dan kemudian meninggalkan Tuhan.
Langganan:
Postingan (Atom)