Firman Tuhan Tidak Dapat Dibohongi
Kutipan sebuah syair lagu yang dipopulerkan
oleh Syahrini, “…kau selalu permainkan
wanita, kau ciptakan lagu tentang cinta, hingga semua tahu kau mahluk sempurna…” Demikianlah ada
banyak orang menjalani hidupnya dengan banyak kepura-puraan dan segala macam
kebohongan. Untuk menutupi kekurangan, kejelekan dirinya, seseorang biasanya akan
membuat tampilan luar dirinya menjadi menarik. Misalnya; suamu isteri yang
tampak mesra di hadapan umum, padahal di rumah sering cekcok. Tutur kata yang
terkesan sopan (bermanis bibir) dihadapan lawan bicara, padahal hatinya tidak
senang. dan segala macam kepura-puraan
lainnya. Manusia mungkin bisa dikelabui oleh kepura-puraan seperti itu namun Tuhan
tidak.
Penjelasan
Firman Tuhan mampu menembus dan menghujam ke
dalam hati kita untuk melihat seluruh hidup kita, motivasi, keinginan hati,
pikiran kita. Tidak ada yang tersembunyi di hadapan Firman Tuhan, kita seperti
orang yang sedang digeledah dan ditelanjangi, bukan dalam arti fisik tapi
secara spiritual.
Tidak ada kepura-puraan yang mampu
menghalangi Firman Tuhan membongkar segala dosa kita. Dengan Firman itu jugalah
Allah akan menghakimi kita atau dengan kata lain, dengan dasar/standar Firman
itulah kita dihakimi. Kita harus mempertanggungjawabkan seluruh hidup kita padaNya
karena Dialah yang akan menghakimi kita dengan adil.
Kalau sudah begini tidak ada jalan lain
selain minta ampun kepada Allah dan memohon agar darah Kristus menyucikan kita
kembali.
Sebab Kristus adalah Imam Besar yang datang dari surga dan kembali ke surga. Dia sudah masuk ke dalamnya, imam besar lain belum pernah. Fungsi imam besar adalah sebagai perantara antara Allah dan manusia. Kristus adalah imam besar yang mengerti segala kelemahan dan masalah kita karena Dia juga pernah menderita, dicobai iblis, sama seperti kita.
Walau Dia sama seperta kita pernah dicobai, menderita, dll, tapi Dia juga Allah yang tidak berbuat dosa. Maka imam besar kita yaitu Tuhan Yesus Kristus tidak sama kualitasnya dengan imam besar biasa yang berbuat dosa. Kristus tidak berbuat dosa apapun sehingga Dia dengan sempurna mewakili kita di hadapan Allah.
Karena Dia adalah pengantara sempurna antara kita dan Allah maka tiada pengantara lain yang lebih baik daripada Kristus, maka perteguhlah iman percaya kita padaNya. Dan mari datang ke tahta kasih karunia Allah dengan bebas, dengan merdeka, tanpa rasa takut. Kenapa? Karena telah tersedia pertolongan, kebaikan, belas kasihan, dan kasih karunia bagi kita yang mau mengaku dosa dan mau mengikuti kehendak Allah.
Refleksi
Saat gergaji mesin memotong sebatang pohon
besar tua, maka tampaklah sebuah benda asing. Di situ tertanam sebuah peluru
kaliber 22, tersembunyi di dalamnya. Setelah terpotong barulah terlihat benda
itu. Dari luar, bekas peluru itu tidak tampak, namun di dalamnya tampaklah
jalan peluru yang menembus hingga ke jantung pohon. Dibandingkan dengan ukuran
pohon yang besar tersebut, peluru tersebut amatlah kecil, namun akibatnya
daerah di sekitar peluru itu tampak kehitam-hitaman dan membusuk. Ketika
pertama kali peluru dilesatkan dan masuk ke dalam batang pohon, tidak tampak
sesuatu yang aneh, kecuali goresan kecil pada permukaan batang pohon. Lalu
bersamaan dengan waktu, pohon itu menjadi semakin besar dan kuat, dan daerah
sekitar peluru itu juga semakin meluas dan membusuk.
Apabila dosa masuk ke dalam diri seseorang,
maka “benda” itu menembus hingga ke dalam. Bersamaan dengan berlalunya waktu,
maka kebusukan itu juga semakin membesar. Tampak luar mulus-mulus saja, tetapi
kebusukan terjadi di dalam! Seperti penyakit kanker yang terkadang tidak ada
gejala fisik yang berarti sampai suatu ketika dokter mengatakan bahwa kanker
itu sudah mencapai stadium akhir.
Dosa itu bekerja seperti itu, menembus
dalam diri seseorang. Dosa itu menghancurkan. Dan satu-satunya cara untuk
mengetahuinya adalah dengan cara memotongnya sampai ke dalam dan melihat
isinya. Firman Tuhan seperti pedang bermata dua yang tajam. Ia mampu menembus
sampai ke dalam hati manusia dan menemukan bagian-bagian yang busuk dalam hidup
manusia.
Setiap kali kita membaca Alkitab,
sebenarnya kita sedang mengizinkan firman itu membelah hingga ke dalam hati
kita. Dan jangan terkejut kalau tiba-tiba kita disentakkan dengan kenyataan
bahwa ada kebusukan dalam hati kita. Kalau sudah begini mintalah ampun kepada
Tuhan dan mohonkanlah darah Kristus menyucikan kita kembali. Kalau tidak,
kebusukan dan dosa itu akan semakin meluas sampai membunuh kita.
Agar kita terhindar dari perbuatan dosa,
kita harus introspeksi diri terus-menerus. Baca, renungkan, hayati dan
lakukanlah Firman Tuhan setiap hari! Sebab, “Berbahagialah mereka yang
mendengar Firman Tuhan, yang mengahayati serta mengamalkannya!” Amin.
(dari berbagai sumber)
0 komentar:
Posting Komentar