“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu" Yohanes 15:16

Kamis, 29 Desember 2011

Galatia 4:4-7 (Khotbah Tahun Baru, 1 Januari 2012)

Hidup Sebagai Anak-Anak Allah, Ahli Waris Janji-JanjiNya

Jemaat Tuhan yang kami kasihi dalam Tuhan Yesus Kristus! Hari ini kita memasuki tahun yang baru, tahun 2012. Pertama-tama kami, Pimpinan Pusat GKPI, menyampaikan salam kepada semua warga dan pelayan GKPI: SELAMAT TAHUN BARU 2012.

Di saat pergantian tahun seperti ini, biasanya kita mengadakan perenungan terhadap pengalaman tahun yang lalu dan mengarahkan pandangan ke depan kepada tahun baru yang akan kita jalani. Kita merenungkan berbagai aspek kehidupan kita. Antara lain, secara ekonomi, apakah pekerjaan kita semakin produktif dan efektif dibanding tahun-tahun sebelumnya? Apakah upah kerja dan hasil kerja kita sebanding dengan produktivitas kerja kita? Apakah upah yang kita terima itu kita pergunakan secara baik dan benar? Dalam keluarga, apakah anak-anak terawat dalam pertumbuhan tubuh, jiwa dan roh dengan baik? Apakah hubungan keluarga kita semakin dipenuhi hubungan cinta kasih? Dan dalam kehidupan gerejawi, apakah hubungan kita semakin erat dengan persekutuan jemaat, atau malah menjauhkan diri, atau dijauhkan oleh jemaat? Apakah persekutuan dan pelayanan dalam jemaat/gereja semakin menumbuhkan iman percaya kita kepada Tuhan Yesus Kristus?

Sabtu, 24 Desember 2011

Lukas 12:35-40 (Khotbah Akhir Tahun, 31 Desember 2011)


Menantikan Tuhan Dengan Sabar Dan Setia

Pendahuluan
Hidup ini adalah hidup yang penuh penantian. Sejak kecil, sampai menjelang ajal, seseorang sudah diperhadapakan dengan penantian. Adakalanya penantian itu memakan waktu yang lama, namun ada juga yang sekejap. Dalam penantian, orang bisa saja merasa bosan, jenuh, tidak sabar dan akhirnya tidak mau lagi menunggu. Khotbah ini merupakan ajaran Tuhan Yesus Kristus tentang bagaimana seharusnya sikap orang percaya dalam menantikan kedatanganNya yang kedua kali.

Jumat, 23 Desember 2011

Seberapa Pentingkah Seorang Ibu Bagimu


Status di Facebook (Siana Ria 22/12/2011) :
“Pagi-pagi terselip sebuah surat dari anakku di tas kerjaku, mengingatkan keberadaan seorang ibu yang telah berjuang mendidik anak-anaknya dengan cinta dan kasih. Terima kasih telah menepuk bahu ibumu, Nak.  Menjadi seorang ibu bukanlah beban mengingat setiap pengorbanan yang telah ditorehkan, tetapi sebuah pilihan bijak atas dasar cinta. Selamat hari IBU!

Tanggal 22 Desember adalah hari IBU, hari dirayakannya pengorbanan dan kasih seorang IBU. Terkadang ironisnya, kita justru mengabaikan 354 hari lain dan tanpa sadar tidak mengacuhkan keberadaannya dan menjadikannya hal biasa. Salah satu status seorang teman di twitternya bilang, “Setiap hari adalah hari IBU-ku.” Status itu menggambarkan kedekatan dan pengenalannya dengan pribadi ibu, terasa sangat manis menggetarkan hati. Bahkan di hari itu seluruh status di jejaring sosial bicara soal  pengorbanan seorang yang dipanggil dengan ibu. Kalimatnya sangat indah, marak dan penuh eforia menyanjung beliau. Namun apakah dia mengerti hari itu dia menjadi trending topic?

Kamis, 22 Desember 2011

1 Yohanes 3:1-6 (Khotbah Natal I, 25 Desember 2011)


Buah Jatuh Tidak Jauh Dari Pohonnya

Pendahuluan
Kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus adalah awal penebusan kita dari “kematian”. Selanjutnya kita memasuki suasana baru, kita yang telah ditebus, kini menjadi anak-anak Allah. Kita yang tadinya adalah ‘budak’ dosa, telah ditebus oleh Allah Bapa dengan darah Anak-Nya yang mahal. Bukan untuk menjadi ‘budak’ Allah sebagaimana lazimnya dalam jual-beli budak zaman dahulu tetapi untuk menjadi anak-anak-Nya. Inilah salah satu penyataan terbesar dalam kitab Perjanjian Baru, bahwa Allah, yang Mahapengasih telah menjadikan kita sebagai anak-anak-Nya. Hal ini menjadi pengingat; bahwa Allahlah yang berinisiatif untuk menjadikan kita sebagai anak-anak-Nya, bukan atas usaha kita sendiri.

Rabu, 21 Desember 2011

Liturgi Ragam Bahasa


Atas permintaan Ibu Evy Herawati br Situmeang, guru sekolah minggu di GBP (Gereja Bethel Pembaruan) Ekklesia Jakarta Timur. Disini saya posting lagi Liturgi Ragam Bahasa dari Roma 1:20.

 “Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih.”

Selasa, 20 Desember 2011

Yeremia 17:14-18


Berharap Pada Pertolongan Allah

Pendahuluan
Sebagai Nabi yang langsung dipanggil Tuhan pada masa mudanya (Yer. 1:4-18), selama pelayanannya Yeremia banyak menghadapi pergumulan, yaitu dari keluarga (Yer. 11:11-18; 12:6), dari imam dan raja (Yer. 20:1-6; 37:11-21) dan dari nabi palsu ( Yer. 23:18). Saking beratnya pergumulan yang dihadapi, dia kadang-kadang merasa putus asa dan berkeluh kesah (Yer. 20:8-9), bahkan dia sempat menyesali kelahirannya (Yer. 20:14-18). Dia bergumul karena beratnya dosa bangsa Israel yang mau saja menyembah berhala. Begitu banyak disebutkan dalam kitab ini tentang perilaku Israel yang telah mengabaikan Tuhan untuk menyembah berhala (Yer. 2:10-11; 7:31; 10:2; 19:5; 32:35). Yeremia berbeban berat karena ia harus menubuatkan kejatuhan kota Yerusalem (pasal 36-39), maka ia dimasukkan ke dalam sumur dan hendak dibunuh (Yer. 38:6). Tetapi, meskipun pergumulannya berat, sebagai Nabi, ia  tetap setia melaksanakan tugas panggilannya dan janji Tuhan untuk menyertainya nyata (Yer. 1:8, 19; 20:11).

Rabu, 14 Desember 2011

Yesaya 7:7-14 (Khotbah Malam Natal, 24 Desember 2011)


Hidup Tenang Di Dalam TUHAN

Pendahuluan
Saat itu kerajaan Israel telah terbagi dua; kerajaan Yehuda di Selatan dan kerajaan Israel di bagian Utara. Namun pemisahan kerajaan itu masih menyimpan bibit-bibit kebencian. Kedua kerajaan itu selalu berusaha saling menjatuhkan untuk saling menguasai.

Raja Ahas dan rakyat Yehuda sangat ketakutan mendengar rencana invasi dari utara (Yes. 7:1-2). TUHAN membenci kerajaan Israel yang dipimpin oleh Pekah sebagai rajanya, sebab Israel telah bersekutu dengan kerajaan Aram (Syria) untuk memerangi Yehuda. Maka TUHAN berinisiatif melindungi Yehuda dari serangan kedua kerajaan itu. Ia menyuruh Nabi Yesaya untuk memberitahukan hal itu kepada Ahas, raja Yehuda, bahwa TUHAN ada bersama-sama mereka untuk melindungi dari serangan musuh sehingga mereka tidak perlu khawatir lagi (Yes. 7:3-7).

Selasa, 13 Desember 2011

Yesaya 7:10-14


Nunga Dilehon Debata Dalan Haluaon Tu Hita

Patujolo
Di turpuk on, harajaon Israel nunga tarbagi gabe dua harajaon. Harajaon Juda (Selatan) dohot harajaon Israel (Utara). Didok Debata Jahowa marhite panurirang Jesaya tu si Raja Ahas (raja ni Juda) na so jadi sangkap ni si Peka (raja ni Israel) dohot si Resin (raja ni Aram) na laho manggunturi harajaon Juda (ayat 1), ai donganan ni Debata do halak Juda. Didok Debata asa pangidoon ni si Ahas ma sada “tanda’ pangurupion ni Jahowa i, hape tangkang do roha ni si Ahas, dijugulhon do na so olo ibana marpangunsadean tu pangurupion ni Debata Jahowa i. Gabe laho do ibana mangido pangurupion tu Raja Assur. Dibahen i, tadingkonon ni Debata ma si Ahas nang dohot halak Juda. Gabe masa ma tutu hagunturon di hatiha i, humasusa ma pangisi ni Juda  nang dohot pangisi ni Israel (ayat 17-25). Alai dibagabagahon Debata Jahowa do, pabangkitonnonNa ma sada Raja di halak Juda dohot Isarel dohot tu saluhut bangso, na margoar “Immanuel” (ayat 14) na marlapatan; Debata do donganta.
           
Nunga dipatuduhon Debata Jahowa tu si Ahas sada dalan haluaon, i ma marhite na donganan ni Debata do nasida manongtong. Hape so olo si Ahas mangihuthon dalan na pinatuduhon ni Debata i, i ma dalan hangoluan. Gabe laho do ibana mamillit dalan na asing, marguru tu lomo ni rohana sandiri. Hape hasusaan dohot hamatean do jumpangna di dalan na pinilitna i.

Senin, 12 Desember 2011

Lukas 1:39-45 (Khotbah Minggu, 18 Desember 2011)

Peran Perempuan Dalam Sejarah Keselamatan

Pendahuluan
Maria & Elisabet  sedang hamil pada saat yang sama. Elisabet sudah tua dan sudah lanjut usia. Sedangkan Maria, seorang wanita muda. Namun mereka memiliki kesamaan: mereka adalah sepupu, mereka berdua sedang menjalani kehamilan pertama mereka, mereka menjadi hamil melalui kuasa Allah, Allah mengutus malaikat Gabriel kepada keduanya untuk mengumumkan tentang suatu kelahiran, dan mereka berdua diberi anak yang sama-sama memainkan peran kunci dalam rencana keselamatan Allah. 

Minggu, 11 Desember 2011

Mazmur 114:1-8

Merasakan Mujizat Allah dan Memberitakannya


Pendahuluan
Mazmur 113 dan 114 masih saling terkait dan merupakan pasangan yang cocok. Mazmur 113 menegaskan ‘kebenaran’ Allah, sedangkan Mazmur 114 menuliskan ‘contoh’ dari kebenaran itu. Mazmur 113 merupakan jawaban dari pertanyaan; apakah sebenarnya yang khas tentang Allah Israel? Sedangkan Mazmur 114 memberikan contohnya.

Mazmur 113:1-8

Memuji Allah Selama-lamanya

Pendahuluan
Kita akan merasa sangat senang jika ada orang yang memuji kita atas perbuatan yang telah kita lakukan bagi orang lain, misalnya; menolong atau menyenangkan perasaan orang lain. Sebaliknya, kita juga akan memberikan pujian bahkan dengan ucapan terimakasih pada orang lain jika kita merasakan perbuatan baik orang lain itu bagi kita. Demikian juga dengan Allah Bapa kita, Ia tentu akan merasa senang jika Nama-Nya yang kudus kita puji.
           
Nats ini dimulai dengan ucapan “Haleluya” yang berarti Pujilah TUHAN. Disini pemazmur menyuarakan pengakuan/kesaksian imannya di hadapan jemaat, bahwa Allah pantas untuk mendapat pujian dan ucapan syukur dari umat-Nya atas segala perbuatan baik-Nya bagi umat yang dipelihara-Nya.

Sabtu, 10 Desember 2011

Lukas 3:7-14 (Jamita Advent)


Parbuehon Hamu Ma Na Tama, Paboa Naung Muba Rohamuna!

Patujolo
Dibagasan haporseaon ni Kristen, “Parbue na denggan” i do tanda ni hamubaon ni roha. Asa ndang holan marhite hata manang tangiang manopoti dosa (di gareja) tanda ni na marhamubaon ni roha. Ndang alani naung gabe parsidohot di angka ulaon ni huria, alai parbue ni hamubaon ni roha i ingkon tarida jala boi dipanghilalahon dongan jolma.

Hamubaon ni roha ndada holan hata sambing na hinatahon dijolo ni na torop. Alai, halak na porsea na marsitutu laho paubahon roha ingkon sian nasa rohana manopoti dosa di adopan ni Debata. Ai torop do halak na malo manghatahon dohot manghatindanghon hamubaon ni rohana, alai mansai godang dope angka naniulana na so dihalomohon ni Debata. Jala torop do halak na boi patuduhon denggan ni pangalahona di jolo ni dongan jolma, alai di pudi, di na so panagaman, ramun do pangalahona jala angka na jahat do ditahi rohana.

Di dok si Johannes Pandidi; “parbuehon hamu ma na tama, paboa naung muba rohamuna!”. (ayat 8a). Lapatanna, hamubaon ni roha ni sasahalak dipataridahon do i sian parulaon dohot pangalahona siganup ari. Jala songon i do nang Hata ni Tuhan Jesus Kristus; “ai ndang adong hau na denggan, na marparbuehon na roa, manang hau na roa na marparbuehon na denggan” (Luk. 6:43).

Rabu, 07 Desember 2011

Janganlah Menjadi Jemaat Yang Egoistis Dan Egosentris


Pendahuluan
Sudah sering diajarkan atau dikhotbahkan dalam Jemaat kita tentang tiga panggilan, tugas dan fungsi gereja, yaitu marturia atau bersaksi, koinonia atau bersekutu dan diakonia atau pelayanan kasih. Yang lain menyatakan tugas, panggilan dan fungsi gereja ialah: pastorat atau penggembalaan, diakonat atau pelayanan kasih dan apostolat atau mengabarkan Injil. Ada juga yang merumuskan tugas, panggilan dan fungsi gereja itu berdasarkan arahnya, yaitu yang arahnya ke dalam (persekutuan, pengajaran, penggembalaan dan pemuridan), yang arahnya ke atas (ibadah yang berisi pujian, doa dan persembahan), dan yang arahnya ke luar atau misi (pekabaran Injil dan pelayanan diakonia kepada orang di luar Jemaat). Sudah sering dikatakan agar Jemaat itu jangan hanya memikirkan dan mengurus dirinya saja dan jangan hanya menyediakan anggaran untuk kebutuhan internal saja. Jika demikian halnya, berarti Jemaat itu sudah menjadi Jemaat yang bersifat egoistis dan egosentris, artinya hanya terarah ke dalam dirinya dan hanya berpusat kepada dirinya sendiri.

Senin, 28 November 2011

Lukas 3:11-14 (Khotbah Minggu, 11 Desember 2011)

Buah Yang Baik Sebagai Tanda Pertobatan

Pendahuluan
Banyak orang memahami istilah “pertobatan” berarti “berbalik dari dosa.” Ini bukanlah definisi Alkitab mengenai pertobatan. Dalam Alkitab, kata “bertobat” (metanoia) berarti “berubah pikiran.” Alkitab juga memberitahu kita bahwa pertobatan yang sejati akan menghasilkan perubahan tindakan (Lukas 3:8-14, Kisah Rasul 3:19). Kisah 26:20 menyatakan, “Tetapi mula-mula aku memberitakan bahwa mereka harus bertobat dan berbalik kepada Allah serta melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan itu.” Definisi pertobatan yang sepenuhnya secara Alkitabiah adalah perubahan pikiran yang menghasilkan perubahan tingkah laku.

Pertobatan yang sejati adalah perubahan atas tujuan yang Anda kejar, dan bukan sekadar perubahan dalam cara Anda mengejar cita-cita Anda.  Seseorang bisa saja mengubah cara dia bertindak, namun tetap mengejar kebahagiaan pribadinya. Dia bisa saja orang yang tidak percaya kepada Yesus atau pada kekekalan, akan tetapi dia bisa melihat bahwa berbuat baik itu bisa menguntungkannya di dunia ini dan memberi dia banyak keuntungan pribadi (yang bersifat sementara). Petobat sejati menjadikan kemuliaan Allah dan kemajuan Kerajaan-Nya sebagai cita-citanya. Dia memilih hal tersebut sebagai tujuan hidupnya, karena dia melihat hal ini sebagai kebajikan yang lebih utama dibandingkan kebahagiaan pribadinya. Bukan karena dia tidak peduli dengan kebahagiaan pribadinya, melainkan karena dia lebih mengutamakan kemuliaan Allah, karena kemuliaan Allah adalah kebajikan yang lebih utama.

Sabtu, 26 November 2011

Perjalanan Seekor Burung Pipit

Ketika musim kemarau baru saja mulai, seekor Burung Pipit mulai merasakan tubuhnya kepanasan, lalu mengumpat pada lingkungan yang dituduhnya tidak bersahabat. Dia lalu memutuskan untuk meninggalkan tempat yang sejak dahulu menjadi habitatnya, terbang jauh ke utara yang konon kabarnya, udara disana selalu dingin dan sejuk.

Benar, pelan-pelan dia merasakan kesejukan udara, makin ke utara makin sejuk, dia semakin bersemangat memacu terbangnya lebih ke utara lagi. Terbawa oleh nafsu, dia tak merasakan sayapnya yang mulai tertempel salju, makin lama makin tebal, dan akhirnya dia jatuh ke tanah karena tubuhnya terbungkus salju. Sampai di tanah, salju yang menempel di sayapnya justru bertambah tebal. Si Burung pipit tak mampu berbuat apa-apa, menyangka bahwa riwayatnya telah tamat.

Keponakan Yang Kreatif

Mike, sedang mengunjungi saudara laki-lakinya yang sudah berkeluarga dalam rangka merayakan Natal, terkagum-kagum ketika mendapati keponakannya, Timmy, yang masih kecil sudah bisa membantu orangtuanya membuat kue.

Setelah mereka selesai membuat kue, Ibu Timmy mengizinkan Timmy menghiasi kue tersebut dengan krim. Ketika Timmy sudah menyelesaikannya, dia membawa kue tersebut dan ditaruh di atas meja.

"Wah, kuenya kelihatan lezat sekali, Tim." puji Mike. Mike lalu mengambil sepotong kue dan menggigitnya sambil melihat pada kue-kue yang masih ada di piring. "Tim, kue ini betul-betul lezat."

Jumat, 25 November 2011

Sejarah dan Tradisi Pohon Natal

Kebiasaan memasang pohon Natal sebagai dekorasi dimulai dari Jerman. Pemasangan pohon Natal yang umumnya dari pohon cemara, atau mengadaptasi bentuk pohon cemara, itu dimulai pada abad ke-16. Saat penduduk Jerman menyebar ke berbagai wilayah termasuk Amerika, mereka pun kerap memasang cemara untuk dekorasi Natal di dalam rumah. Dari catatan yang ada, orang Jerman di Pennsylvania Amerika Serikat memajang pohon Natal untuk pertama kalinya pada tahun 1830-an.

Pohon Natal bukanlah suatu keharusan di gereja maupun dirumah sebab ini hanya merupakan simbol agar kehidupan rohani kita selalu bertumbuh dan menjadi saksi yang indah bagi orang lain. Pohon Natal dari cemara yang tergolong “evergreen” ini juga melambangkan “hidup kekal”, sebab pada umumnya di musim salju hampir semua pohon rontok daunnya, kecuali pohon cemara, selalu hijau daunnya.

Pemasangan pohon cemara, baik asli maupun yang terbuat dari plastik, di tengah kota atau di tempat-tempat umum pun menjadi pemandangan biasa menjelang Natal. Salah satu yang terbesar adalah pohon yang ada di Rockefeller Center di 5th Avenue, New York, Amerika Serikat.

Ada beberapa legenda yang beredar di kalangan orang Kristen sendiri mengenai asal mula pohon natal:

Ucapan "Selamat Natal" dalam 123 Bahasa


Afrikaans: Geseënde Kersfees

Afrikander:
Een Plesierige Kerfees

African/Eritrean/Tigrinja:
Rehus Beal Ledeats

Albanian:
Gezur Krislinjden

Arabic:
Milad Majid

Argentine:
Feliz Navidad

Kamis, 24 November 2011

Puisi-Puisi Natal


Asalkan Yesus Bersama Kita

Tidak apa-apa Papa
Bila Natal kali ini aku memakai baju yang lama
Aku akan tetap lebih gemerlap daripada pohon terang itu
Karena sukacita berpendar dihatiku

Tidak apa-apa Mama
Sepatuku yang lama masih indah dipandang
Bintang pengharapan menuntunku tetap
Membawaku percaya dengan hati mantap

Tidak ada kue lezat dan kado berpita
Sungguh tidak mengapa Papa Mama tercinta
Asalkan Yesus bersama kita
O alangkah indahnya hidup kita

Christmas Poems


Christmas is a time for love and fun

Christmas is a time for love and fun,
A time to reshape souls and roots and skies,
A time to give your heart to everyone
Freely, like a rich and lavish sun,
Like a burning star to those whose lonely sighs
Show need of such a time for love and fun.

For children first, whose pain is never done,
Whose bright white fire of anguish never dies,
It's time to give your heart to every one,

That not one angel fall, to hatred won
For lack of ears to listen to her cries,
Or arms to carry him towards love and fun,

Rabu, 23 November 2011

Wahyu 5:1-14 (Khotbah Minggu, 27 Nopember 2011)

Hanya Yesus Kristus Yang Sanggup Menebus

Pendahuluan
Untuk dapat memahami nats ini, kita harus melihat pada suatu peraturan yang ditetapkan Allah dalam Perjanjian Lama. Dalam kitab Perjanjian Lama, Allah memberikan sebuah perintah kepada umat Israel mengenai tanah yang akan mereka miliki di Kanaan:

“'Tanah jangan dijual mutlak, karena Akulah pemilik tanah itu, sedang kamu adalah orang asing dan pendatang bagi-Ku. Di seluruh tanah milikmu haruslah kamu memberi hak menebus tanah. Apabila saudaramu jatuh miskin, sehingga harus menjual sebagian dari miliknya, maka seorang kaumnya yang berhak menebus, yakni kaumnya yang terdekat harus datang dan menebus yang telah dijual saudaranya itu.” (Im. 25:23-25)

Jika seseorang membeli sebidang tanah dari tetangganya, maka tanah itu menjadi miliknya. Namun, jika kerabat terdekat dari pemilik aslinya datang dan ingin membeli kembali tanah itu, pemiik baru harus menerima tuntutan itu betapapun ia berhasrat mempertahankan tanah itu. Hukum ini disebut “penebusan tanah”.

Anak Mama

Butje adalah pemuda ganteng. Maklum masih keturunan campuran, atau biasa disebut berdarah Indo. Tentu saja banyak gadis yang tertarik kepadanya. Namun demikian soal menikah adalah suatu hambatan baginya.

"Tolong cariin, dong," bisik Butje kepada Dodo, di pesta pernikahan sobatnya itu.
"Setahuku, sudah lebih dari sepuluh gadis yang kamu pacari. Semuanya cantik-cantik lagi," ujar Dodo. "Masak tidak ada satupun yang cocok?"
"Kalau buat aku sih semua mereka itu cocok," balas Butje. "Tapi belum ada yang cocok dengan kemauan mama."

Selasa, 22 November 2011

Sentuhan Fisik Bagi Anak Anda

Apakah kita pernah mengungkapkan cinta kepada anak-anak kita melalui sentuhan fisik? Sebuah studi tentang orang tua dan anak menunjukkan bahwa sentuhan fisik yang dilakukan orang tua kepada anak-anaknya hanya terjadi saat mereka melakukan hal-hal yang diperlukan saja. Misalnya, orang tua hanya menyentuh anak-anak mereka saat memakaikan pakaian mereka atau membuka pakaian mereka, atau saat orang tua membantu anak keluar dari mobil. Padahal sentuhan fisik diperlukan lebih dari sekadar itu.

Dr. Ross Campbell mengatakan bahwa sentuhan fisik adalah salah cara untuk menunjukkan cinta kepada anak-anak kita. Karena dengan sentuhan fisik, orang tua memiliki kesempatan yang luar biasa untuk mengajarkan banyak hal kepada anaknya. Beberapa pelajaran yang diterima oleh seorang anak saat ia mengalami sentuhan fisik dari orang tuanya:

Senin, 21 November 2011

Yesaya 63:15-19; 64:1-3 (Khobah Minggu, 4 Desember 2011)

Menantikan Kedatangan Tuhan Di Dalam Pertobatan

Pendahuluan
Hal yang paling menyakitkan dalam suatu hubungan adalah saat seseorang merasa tidak lagi ‘diperdulikan’, ‘disayangi’ dan ‘diperhatikan’. Betapa pedihnya hati kita bila hal itu terjadi, misalnya dalam suatu hubungan asmara. Kekasih hati yang selama ini mencurahkan perhatiannya, kasih sayangnya, kepeduliannya kini telah sama sekali “berpaling” tidak mau menatap kita lagi. Betapa menderitanya perasaan jika orang yang kita kasihi, orang yang kita harapkan, justru menjauh di saat kasih sayangnya sangat kita butuhkan.

Bangsa Israel menyadari dan menyesali dosa dan kesalahannya terhadap Allah. Oleh karena dosa-dosa itu, mereka merasakan bahwa seolah-olah Allah tidak lagi mau perduli atas derita yang mereka alami, Allah seolah menjauh dari mereka. Nabi Yesaya, mewakili bangsa Israel berdoa memohon belas kasihan agar Allah mau menunjukkan lagi kasih sayang-Nya pada bangsa itu.

Sabtu, 19 November 2011

"Semua Baik" (The Story Behind The Song)

"Dari semula, t'lah Kau tetapkan..
hidupku dalam tanganMu, dalam rencanaMu Tuhan..
Rencana indah t'lah Kau siapkan..
bagi masa depanku yang penuh harapan..."

"S'mua baik.....s'mua baik...
apa yang t'lah Kau perbuat di dalam hidupku..
S'mua baik....sungguh teramat baik..
Kau jadikan hidupku berarti"


Sebagai seorang songwriter lagu Kristiani, saya memberi nilai sangat tinggi untuk lagu ini. Bagi saya pribadi, lagu "Semua Baik" ini levelnya sama dengan lagu "Amazing Grace" (John Newton), “Still” (Ruben Morgan/Hillsong), lagu yang so simple tapi membawa kepada dimensi hubungan yang sangat teramat dekat dengan Tuhan. Bagi saya lagu "Semua Baik" adalah lagu yang tak akan lekang oleh waktu. Dengan kata lain lagu yang tidak mengenal season. Generasi demi generasi akan mengucap syukur kepada Tuhan melalui lagu ini. Sing that God is good all the time. Apakah dalam hidup ini jarum jam sedang berada di angka 12 (di atas), atau sedang berada di angka 6 (di bawah), GOD IS GOOD. Tuhan tidak pernah merancangkan kecelakaan dalam hidup kita.

Jumat, 18 November 2011

Pengakuan Iman Rasuli

Dalam tiap kebaktian Minggu kita mengucapkan Pengakuan Iman Rasuli. Apakah pengakuan iman itu?  Pengakuan Iman bukan sekedar rumusan yang dihafalkan namun harus diucapkan dengan sungguh-sungguh dari hati yang terdalam dan diwujudkan dalam kehidupan beriman sehari-hari. Pengakuan Iman merupakan: Ikrar atau tekad iman kita kepada Allah, ungkapan diri pribadi dan perwujudan tanggungjawab iman kita di hadapan Allah, wujud penghormatan dan ibadah kita kepada Allah, kesaksian kita atas kebenaran dan kehendak Allah.

Pengakuan iman bukan hanya dilakukan di dalam gedung gereja saja namun secara konkrit perlu kita wujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Pengakuan iman perlu kita nyatakan secara terang-terangan apabila:
1.  Berhadapan dengan penyelewengan terhadap kebenaran dan pemerkosaan keadilan
2.  Nama TUHAN dipermainkan dan kesucian iman kita dihina.
Iman kita tidak boleh disembunyikan untuk mencari aman bagi diri sendiri sebab iman itu berani hidup dalam resiko apapun dan sifatnya dinamis (Matius 10:32-33).

Kamis, 17 November 2011

Matius 12:33-37 (Khotbah Minggu, 20 Nopember 2011)

Pohon Yang Baik Menghasilkan Buah Yang Baik

Pendahuluan
Tuhan Yesus baru saja menyembuhkan seorang yang kerasukan setan yang membuat orang itu sampai menderita bisu dan tuli. Orang-orang yang menyaksikannya menjadi takjub (ayat 23) tetapi orang-orang Farisi berkata, “Dengan Beelzebul, penghulu setan, Ia mengusir setan.” (ayat 24). Kemudian Tuhan Yesus menghempang tuduhan itu dengan argumen-argumen yang tak terbantahkan (ayat 25-32). Setelah itu Ia membuat pernyataan bahwa apa yang diucapkan mulut meluap dari hati. Dibalik setiap ucapan ada motivasi, entah motivasi positif ataupun motivasi negatif. Tapi yang pasti, apapun motivasinya, Allah mengetahui dan menilai lalu pada akhirnya akan membuat suatu perhitungan atas motivasi dari ucapan atau perkataan itu.

Rabu, 16 November 2011

The Power Of Forgiveness (Kuasa Dalam Pengampunan)

Mengampuni atau tidak mengampuni adalah isu lama. Anda bertanya: berapa tua sih isu ini? Jawab: Setua adanya manusia di dunia ini! Setiap orang punya keunikan masing-masing maka tidak jarang terjadi silang pendapat disebabkan perbedaan nilai-nilai yang dianut, persepsi, sikap, kebutuhan, motivasi, dll. Pantasan bisa terjadi konflik, baik terbuka maupun tertutup sehingga membuat orang stres. Nah dulu, isu "mengampuni" hanya dibicarakan oleh kelompok orang-orang Kristen, sedangkan kalangan sekuler menganggapnya remeh dan sinis. Namun, tidak demikian di era teknologi, informasi dan pengetahuan saat ini. Mengapa? Ilmu kedokteran modern dan psikologi menemukan pentingnya spirit pengampunan sebagai kunci kesehatan mental dan fisik. Karena itu, Alkitab sudah memuat dan menyuruh kita untuk melakukannya selama 3500 tahun.

Selasa, 15 November 2011

Naskah Drama Natal Anak: "Pengharapan Di Tengah Kesesakan"

Oleh: Purnawan Kristanto

Sinopsis:
Di padang Efrata, Zakaria bertengkar dengan Zebulon. Mereka berebut padang penggembalaan. Simeon menengahi pertengkaran itu. Mereka sepakat untuk menyampaikan persoalan ini kepada majikan masing-masing.
Di tempat lain, Naftali dan Dina (adik-adik Simeon) dikejar-kejar tentara Romawi karena mengamen di pasar. Dia bersembunyi di dalam rumah. Tentara Romawi menyusul sampai di rumah. Sarah (ibu Naftali) memintakan maaf untuk anak-anaknya. Tentara Romawi bersedia melepaskan setelah meminta uang suap.
Di rumah Pak Yoas, Simeon menyampaikan persoalan di padang Efrata kepada majikannya itu. Pak Yoas malah mengeluhkan keadaan yang semakin sulit. Padang rumput semakin susah didapat karena dipakai oleh tentara Romawi untuk membangun benteng pertahanan dan pasar. Padang-padang rumput yang tersisa juga dikuasai oleh tentara Romawi. Setiap peternak harus membayar sewa untuk menggembalakan di situ. Yoas tidak merasa tidak mampu membayar sewa. Yoas punya rencana untuk berhenti berternak domba saja.
Simeon pulang ke padang Efrata dengan hati gundah. Kalau Yoas benar-benar menutup usahanya, maka dia akan kehilangan pekerjaan. Padahal dia harus menghidupi ibunya, yang sudah menjanda dan Naftali, adiknya. Saat Simeon sampai di padang Efrata, ibu dan adiknya sudah menyusul di sana. Mereka memberitahukan bahwa kehabisan uang untuk makan besok. Simeon hampir putus asa. Sebelum pulang, ibunya mengingatkan Simeon tentang janji Tuhan yang akan mengirimkan seorang Mesias, yang akan memerintah dengan adil. Simeon menanggapinya dengan dingin.
Tak lama kemudian, terjadi peristiwa luarbiasa. Malaikat mendatangi Simeon dan kawan-kawannya, untuk memberitahukan kedatangan Juruselamat. Para gembala segera pergi ke Betlehem, seperti yang diperintahkan malaikat. Sesudah itu Simeon pulang untuk memberitakan dua kabar baik. Pertama, kabar baik tentang kedatangan juruselamat. Kedua, tentang perkenalannya dengan para Majus di Betlehem. Para Majus itu memberitahukan ada padang rumput yang sangat subur dan luas di sebelah Timur. Simeon lalu berpamitan untuk  untuk menggembala di sana.

Naskah Drama Natal Anak: "Mencari Karung Santa"

Oleh: Purnawan Kristanto

Sinopsis:
Drama ini bersifat interaktif. Penonton akan dilibatkan untuk melakukan aktivitas tertentu. Misalnya menempelkan gambar pada tempat yang cocok, menyanyi bersama, menghitung bersama dll.

Menjelang bulan Desember, Bu Santa Claus menyiapkan hadiah untuk dibagikan kepada anak-anak di seluruh dunia. Pak Santa sedang tidak ada di rumah karena sedang memperbaiki kereta saljunya. Bu Santa memasukkan semua hadiahnya ke dalam karung.

Sementara itu di sebuah pegunungan, tidak jauh dari rumah Santa Claus, hiduplah lima raksasa. Kelima raksasa itu bernama Raksasa Egois, Raksasa Iri Hati, Raksasa Kebencian, Raksasa Kemarahan dan Raksasa Pemberontak. Mereka sedang mengadakan rapat. Semua raksasa tidak senang pada pekerjaan Santa karena membuat anak-anak di seluruh dunia berkelakuan baik. Akibatnya, mereka tidak dapat menggoda anak-anak supaya berbuat jahat. Dalam rapat itu diputuskan akan mencuri karung hadiah Santa Claus.

Bu Santa pun harus mencari karung itu. Di tengah jalan, dia bertemu dengan Dora, Diego dan Bud. Santa menceritakan masalah yang dia hadapi. Mereka bergabung dengan perjalanan Bu Santa.

Dalam perjalanan itu mereka menemui berbagai hambatan dari Kelima Raksasa. Supaya mendapatkan karung tersebut, Bu Santa dan kawan-kawan harus bisa melewati semua tantangan. Untuk itu mereka harus meminta tolong penonton.

Berkat kekompakan dan kerjasama akhirnya bu Santa berhasil menemukan kembali karungnya yang hilang.  Dia segera membagi-bagikan isi karung kepada penonton.

10 Alasan Untuk Percaya Alkitab

1. Kejujurannya
Alkitab sungguh jujur. Alkitab memperlihatkan Yakub, bapak dari "bangsa pilihan," sebagai seorang penipu. Alkitab juga menggambarkan Musa, sang pemberi Hukum Taurat, sebagai seorang pemimpin yang merasa tidak aman dan keras kepala, yang dalam usaha pertamanya untuk menolong bangsanya sendiri, membunuh seorang laki-laki dan kemudian lari menyelamatkan diri ke padang gurun. Alkitab menggambarkan Daud bukan hanya sebagai raja yang paling dikasihi, panglima perang dan pemimpin rohani, tetapi juga sebagai orang yang mengambil isteri orang lain dan kemudian, untuk menutupi dosanya, bersekongkol untuk membunuh sang suami. Pada satu sisi, Kitab Suci pernah menilai bahwa umat Allah, bangsa Israel, begitu buruk, sehingga Sodom dan Gomora tampak baik bila dibandingkan dengan mereka (Yeh 16:46-52). Alkitab memperlihatkan bahwa sifat alamiah manusia memusuhi Allah. Alkitab memprediksikan masa depan yang penuh dengan masalah. Alkitab mengajarkan bahwa jalan ke Surga sempit dan jalan ke Neraka lebar. Jelaslah, Kitab Suci ini tidak ditulis untuk mereka yang hanya menginginkan jawaban sederhana atau pandangan terhadap agama dan manusia yang ringan dan serba optimis.

Minggu, 13 November 2011

Alkitab: Perkataan Manusia, Mitos atau Firman Tuhan?

Jika Alkitab bukan Firman Tuhan, lalu perkataan siapakah yang terdapat didalamnya? Kita hanya dapat membuat dua perkiraan, yang satu Alkitab adalah perkataan manusia dan yang lain Alkitab adalah perkataan setan.

Apakah Alkitab merupakan Firman Tuhan? Kita perlu mempertimbangkan beberapa faktor di bawah ini untuk menjawab pertanyaan tersebut.

1.       Alkitab ditulis oleh para pengarang dari berbagai masa. Namun demikian tema dan isi utamanya mengandung pemikiran yang sama.

Alkitab ditulis oleh kurang lebih 40 pengarang yang berbeda, masing-masing memiliki latar belakang yang sangat berbeda. Diantaranya terdapat raja-raja seperti Daud dan Salomo; orang biasa seperti Petrus seorang nelayan, atau Amos seorang penggembala. Ada juga ahli militer seperti Joshua dan seorang dokter seperti Lukas. Mereka semua berasal dari waktu dan generasi yang berbeda, sehingga tidak ada kemungkinan bagi mereka untuk bekerja sama dalam menulis Alkitab. Meskipun demikian, semua hal yang telah mereka tulis menunjukkan arah dan tema yang sama, yaitu rencana keselamatan dari Tuhan bagi manusia yang berdosa melalui kasih Kristus. Tema yang telah melampaui sejarah ini menggambarkan kehendak Allah yang abadi dan merupakan faktor pemersatu yang ditemukan dalam Alkitab. 

Sabtu, 12 November 2011

Roma 12:12-21 (Khotbah Epistel)

Hidup Damai Dalam Kebersamaan

Pendahuluan
Konflik merupakan bagian dari setiap organisasi yang tidak terelakkan atau tidak bisa dihindari. Hal ini disebabkan oleh kompleksnya sifat manusia (human nature), kompleksnya hubungan antarmanusia (human relationship) dan kompleksnya struktur organisasi (organizational structures). Konflik itu bisa diredam, namun tidak bisa dihilangkan. Hal yang bijak bagi seorang pemimpin adalah: mengidentifikasi dan memahami konflik, belajar menghadapi, berusaha mengelola serta menyelesaikan konflik.

Membangun kebersamaan tidak mudah. Semakin banyak orang di dalam sebuah kelompok, semakin banyak perbedaan dan potensi konflik. Paulus sangat memahami hal ini dan memberikan nasihat kepada jemaat di Roma sebagai pedoman praktis bagaimana seharusnya mereka mengelola konflik untuk membangun kebersamaan sebagai anggota tubuh Kristus.

Jumat, 11 November 2011

Matius 10:34-37 (Khotbah Minggu, 13 Nopember 2011)

Mengasihi Tuhan Yesus Lebih Dari Segalanya

Pendahuluan
Banyak orang yang membaca nas ini menjadi bingung? Dalam bagian lain dalam Alkitab, dikatakan bahwa Yesus datang untuk membawa damai ke bumi (Ef. 2:14-18). Nubuatan para Nabi di PL juga menyebut Dia sebagai Raja Damai (Yes. 9:5). Lalu mengapa disini Dia mengatakan, “Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang….”

Karena ucapanNya itu, nas ini acapkali digunakan sebagai dasar kritik dari orang-orang yang membenci Yesus dan ajarannya. Mereka mengatakan Yesus sebagai pengajar sesat, agama Kristen itu agama sesat karena identik dengan kekerasan, menanamkan kebencian dan perpecahan dalam keluarga. Benarkah demikian? Apa maksud Tuhan Yesus dengan ucapanNya ini?

Panggilan Untuk Pemimpin Kristen (To Call To Christian Leader)

Di tengah hingar-bingarnya gereja dan dunia, ternyata secara hakekat mereka sedang tertidur, pemuda-pemudi dan para pemimpin Kristen tidur. Di lain pihak, berbagai agama lain sedang berjuang menegakkan ”iman” mereka. Kita puas dengan apa yang kita kerjakan, puas mencapai keuntungan materi, gereja besar, dan kehilangan inti isi iman Kristen. Di tengah situasi ini, saya ingin orang Kristen kembali kepada iman yang sejati. Inilah yang akan dikerjakan oleh Gerakan Reformed Injili.

Selama 5 tahun, mulai tahun 2004-2008 ini, kita akan membentuk sekelompok orang yang dengan jelas dapat melihat seluruh gerakan, seluruh arah, seluruh pondasi, seluruh lingkup dan seluruh kuasa perjuangan yang ada di dalamnya. Diharapkan, kelompok ini kelak bisa sungguh-sungguh menjadi suatu laskar yang besar untuk berjuang demi Kerajaan Allah. Doktrin Reformed adalah suatu konsep Iman yang merupakan pondasi, dan semangat Injili  adalah aktifitas untuk memberitakan Firman kepada orang luar, membawa orang lain  kembali kepada Firman Tuhan. Gerakan Reformed Injili mengajak gereja-gereja untuk berakar kepada Firman dan mengajak orang Kristen mengabarkan Injil keluar. Gerakan Reformed Injili berakar ke dalam, dan berbuah ke atas. Iman harus berakar dan ditanamkan ke dalam Kitab Suci dan hidup kekristenan dipaparkan kepada orang yang belum mengenal Tuhan. 

Kamis, 10 November 2011

Lukas 1:26-33 (Khotbah Natal)

Allah Mengasihi Kaum Perempuan

Siapakah Maria sehingga malaikat Gabriel menyebutnya sebagai seorang “Yang dikaruniai Allah” (Perempuan yang mendapat kasih karunia Allah)? Bila kita melihat pada situasi zaman Maria hidup, laki-lakilah yang mendominasi. Kedudukan seorang perempuan sangat terbatas dalam lingkungan adat maupun agama. Hal ini dapat kita lihat dalam surat-surat Rasul Paulus yang mengatur kedudukan kaum perempuan di dalam hidup keagamaan (band. 1 Kor. 14:34-35, 1 Tim. 2:11-14). Begitu rendah dan lemahnya kedudukan kaum perempuan pada zaman itu, mereka tidak pernah diperhitungkan sama sekali. Dalam situasi seperti itu Tuhan Allah, melalui malaikat-Nya membawa kabar sukacita bagi dunia melalui seorang “perempuan”.

Lukas 24:36-45 (Khotbah Paskah)

Pikiran Yang Dibukakan

Pendahuluan
Murid-murid berkumpul bersama dalam suatu ruangan yang terkunci rapat. Mereka takut terhadap orang-orang Yahudi dan para imam kepala yang telah bertanggung-jawab atas penyaliban Yesus tiga hari sebelumnya. Para imam kepala dan tua-tua telah mengetahui bahwa tubuh Yesus telah hilang. Mereka menuduh bahwa para murid yang telah mencurinya (Mat. 28:11-13). Lalu mereka mencari para murid itu. Karena alasan ini, para Murid bersembunyi di ruangan itu, dengan semua pintu dalam keadaan terkunci (Yoh. 20:19). Ini terjadi pada hari ketika Kristus bangkit dari antara orang mati, suatu hari yang teramat agung dan mulia dalam sepanjang sejarah manusia!

Namun apa yang dilakukan oleh para murid? Mereka bersembunyi dengan sangat ketakutan dalam suatu ruangan yang terkunci semua! Saat itu adalah Minggu malam, ketika Yesus menampakkan diri kepada kesepuluh orang muridNya (band. Yoh. 20:19). Yudas telah mati, ia telah memutuskan untuk bunuh diri setelah mengkhianati Yesus. Thomas tidak ada di sana karena suatu alasan, delapan hari kemudian baru dia berjumpa dengan Yesus yang hidup dan sejak itu dia menjadi percaya (Yoh. 20:24-29).

Yohanes 20:1-10 (Khotbah Paskah)

Aku Percaya Bahwa Tuhanku Hidup

Pendahuluan
Mengapa Maria Magdalena (dan perempuan-perempuan lainnya; band. Kata “kami” pada ayat 2, juga Luk. 24:10) harus menunggu sampai hari Minggu untuk mengunjungi kubur Yesus? Ini menunjukkan ketaatan mereka pada hukum Sabat! Pada hari Sabat memang orang Yahudi tidak boleh melakukan pekerjaan (Kel 20:9-10, band. Yer 17:21-27). Orang-orang Yahudi yang taat tidak akan melakukan pekerjaan apapun pada hari itu. Dan lagi, pelanggaran terhadap peraturan Sabat ini merupakan dosa yang berat, karena pada zaman Perjanjian Lama, orang yang melanggar peraturan Sabat akan dijatuhi hukuman mati (Bil 15:32-36).

Hari Sabat sebetulnya jatuh pada hari Sabtu, tetapi sejak kebangkitan Tuhan Yesus yang terjadi pada hari Minggu, orang-orang kristen mulai beribadah pada hari Minggu (Yoh 20:19, Kis 20:7, 1 Kor 16:2). Disamping itu, perlu kita ingat bahwa hari Pentakosta (Kis 2:1-13), yang merupakan “hari berdirinya gereja”, juga jatuh pada hari Minggu (Band. Im 23:15-16). Bagian ini penting untuk diingat jika saudara menghadapi saudara kita dari denominasi Advent, yang berkeras bahwa hari untuk beribadah haruslah hari Sabtu, yang merupakan hari Sabat Perjanjian Lama.

Rabu, 09 November 2011

Mikha 6:6-8 (Khotbah Epistel)

Ibadah Yang Berbuah

Pendahuluan
Sejak zaman Perjanjian Lama (PL) telah terjadi penyimpangan-penyimpangan, kepura-puraan, kemunafikan juga penyelewengan dalam ritual keagamaan. Ibadah yang dilakukan telah merusak makna ibadah yang sesungguhnya. Nabi Mikha tampil membawa pesan Allah dengan kritik yang tajam terhadap kehidupan keagamaan seperti itu, yang dilakukan sebagai rutinitas belaka yang penuh penyelewengan.

Penjelasan
Apa yang dilakukan bangsa Yehuda dalam memberi korban persembahan telah menyimpang dari apa yang Allah maksudkan. Korban persembahan tidak lagi dimaksudkan sebagai ungkapan syukur umat melainkan sebagai sogokan atau suap agar Allah meredakan amarah-Nya. Hal ini menunjukkan bahwa ibadah mereka sudah terpengaruh oleh ibadah kafir. Juga kelakuan bangsa itu tidak lagi mencerminkan ibadah yang berkenan bagi Allah. Mereka memberi korban persembahan kepada Allah sekaligus menyakiti hati Allah dengan tingkah laku mereka yang senang melakukan ketidak-adilan, tidak setia dan penuh kesombongan.

Selasa, 08 November 2011

Liturgi Natal Umum

Menjelang Perayaan Natal di tahun ini, kita disibukkan dengan berbagai persiapan untuk memeriahkan perayaan tersebut. Salah satunya tentu mengumpulkan bahan-bahan liturgi. Mulai dari bahan liturgi untuk Sekolah Minggu sampai bahan liturgi untuk umum. Pada postingan ini, saya memuat contoh bahan liturgi untuk Natal Umum, yang setidaknya dapat membantu banyak pihak untuk menjadikannya sebagai bahan acuan. Silahkan meng-copy-paste-nya, dan selamat mempersiapkan Perayaan Natal… Tuhan Yesus memberkati!

LITURGI  I  (Penciptaan)
Tuhan Allah adalah Raja Yang Maha Kuasa, ia menciptakan langit, bumi serta seluruh alam semesta. Cakrawala yang luas dan elok, gunung-gunung yang menjulang tinggi, burung-burung yang berkicau dengan merdu, semuanya menunjukkan keindahan hasil karya tangan Tuhan Allah. Bagaimanakah semua ini bisa terjadi?…… Mari kita dengarkan LITURGI  I.

Mengenal Potensi Diri

Ada sebuah pertanyaan sederhana yang jawabannya tidak sesederhana pertanyaannya. Pertanyaan itu ialah, “Siapakah aku?” Sepintas, pertanyaan di atas sangat lucu, bagaimana mungkin kita tidak tahu siapa diri kita sendiri. Tetapi, begitulah memang kenyataannya. Simak saja, kita dengan spontan menjawab jika ditanya, siapa nama anda?, apa pekerjaan anda?, dimana anda tinggal?… Tapi jika pertanyaannya, “siapakah aku?”, kita mengernyitkan dahi, ambil waktu berpikir, bahkan tidak sedikit yang tidak dapat menjawabnya.

Potensi Diri
Pengertian potensi diri adalah kemampuan yang dimiliki setiap pribadi (individu) yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan dalam berprestasi. Potensi diri adalah kemampuan yang terpendam pada diri setiap orang, setiap orang memilikinya (Siahaan,Parlindungan,2005:4).

Secara umum potensi diri yang ada pada setiap manusia dapat dibedakan menjadi 5 macam yaitu:

Jumat, 04 November 2011

Kejadian 8:18-22 (Khotbah Minggu, 6 Nopember 2011)

Hidup Dalam Penyembahan Dan Persembahan

Pendahuluan
Dosa dan Kejahatan yang dilakukan manusia sudah mencapai puncaknya, maka menyesallah Tuhan telah menjadikan manusia di bumi sehingga Tuhan mau memusnahkan semua yang telah diciptakan-Nya (Kej 6:13). Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan oleh karena kesalehan, kesetiaan dan ketaatannya (Kej. 6:9).

Kesetiaan dan ketaatan Nuh itu teruji, ketika dia disuruh untuk membuat sebuah bahtera, maka dia lakukan seperti yang di perintahkan Tuhan (Kej. 6:22). Lalu hujan pun turun dengan lebatnya selama 40 hari 40 malam. Selama 40 hari air itu menutupi semua permukaan bumi, 15 hasta diatas gunung yang paling tinggi, sehingga matilah semua yang hidup di permukaan bumi, demikianlah Tuhan menghapuskan semua yang ada di atas permukaan bumi (Kej. 7:12-21). Dan air itu berkuasa diatas bumi selama 150 hari (Kej. 8:3).

Selasa, 01 November 2011

Liturgi Ragam Bahasa Asing

 Untuk melengkapi Liturgi Ragam Bahasa Derah yang sudah pernah saya posting di blog ini, di sini kembali saya sediakan kumpulan Liturgi Ragam Bahasa Asing yang dikumpulkan dari berbagai sumber. Nas Alkitab yang adalah dipilih Yohanes 3:16:

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” 


1. Azerbaijan
“Çünkı Allah dünyanı elə sevdi ki, vahid Oğlunu verdi; bunu ona görə etdi ki, Ona iman edən hər kəs həlak olmasın, amma əbədi həyata malik olsun.”

Sabtu, 29 Oktober 2011

Liturgi Ragam Bahasa Daerah di Indonesia

Dalam perayaan Natal, selalu diadakan pembacaan nas Alkitab berkelompok atau biasa disebut ‘liturgi’. Tentu pembacaan itu sudah ada urutannya; Penciptaan – Kejatuhan dalam dosa – panggilan Pertobatan – Janji keselamatan – Kelahiran Tuhan Yesus. Tapi tidak salah jika dalam rangkaian ‘liturgi’ itu diselipkan liturgi yang sedikit kreatif.

Di sini saya sediakan kumpulan liturgi ragam bahasa yang bisa di copy-paste. Untuk edisi kali ini saya menyusun Liturgi Ragam Bahasa Daerah (bahasa suku) di Indonesia yang dikumpulkan dari berbagai sumber. Nas Alkitab yang dipilih adalah Yohanes 3:16:

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

Jumat, 28 Oktober 2011

Si Boss Marah

Sebelum berangkat kerja, seorang Boss, pemilik sebuah perusahaan marah-marah kepada isterinya. Di tengah perjalanan menuju kantornya, mendadak supirnya mengerem mobil. Lagi-lagi dia marah kepada supir disebelahnya. Sampai di gerbang kantornya, karena lama membuka pintu, lagi-lagi dia marah pada satpam.

Sewaktu turun dari mobil, dia melihat 2 orang sedang duduk-duduk di dekat mobil box sambil merokok. Lalu ia mendatangi kedua orang itu sambil berkata, “Berapa gaji kamu sebulan?” orang pertama menjawab, “Satu juta tiga ratus, Pak.” Lalu ke yang satu lagi ia bertanya, “Kamu, berapa?” orang kedua menjawab, “Satu juta lima ratus, Pak.”

Lalu Boss itu mengambil beberapa lembar uang dari dompetnya, “Ini gaji kamu satu bulan… ini juga gaji kamu satu bulan.” Ia menyerahkan uang sebanyak Rp. 2.800.000,- kepada kedua orang itu. “Sekarang kamu berdua pergi, saya nggak mau lihat kamu berdua kerja disini lagi!” kedua orang itu pun pergi dengan buru-buru.