“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu" Yohanes 15:16

Kamis, 10 November 2011

Lukas 1:26-33 (Khotbah Natal)

Allah Mengasihi Kaum Perempuan

Siapakah Maria sehingga malaikat Gabriel menyebutnya sebagai seorang “Yang dikaruniai Allah” (Perempuan yang mendapat kasih karunia Allah)? Bila kita melihat pada situasi zaman Maria hidup, laki-lakilah yang mendominasi. Kedudukan seorang perempuan sangat terbatas dalam lingkungan adat maupun agama. Hal ini dapat kita lihat dalam surat-surat Rasul Paulus yang mengatur kedudukan kaum perempuan di dalam hidup keagamaan (band. 1 Kor. 14:34-35, 1 Tim. 2:11-14). Begitu rendah dan lemahnya kedudukan kaum perempuan pada zaman itu, mereka tidak pernah diperhitungkan sama sekali. Dalam situasi seperti itu Tuhan Allah, melalui malaikat-Nya membawa kabar sukacita bagi dunia melalui seorang “perempuan”.

Kasih Karunia Allah Kepada Kaum Perempuan
Tuhan Allah, adalah Allah yang Mahakuasa, Dialah yang menjadikan seluruh alam semesta. Dengan kuat kuasa-Nya, Ia sanggup untuk datang ke dunia ini dengan cara apapun. Seandainya Ia hendak datang ke dunia ini dengan cara langsung turun dari tahta-Nya di sorga, itu bisa terjadi. Seandainya Ia hendak datang ke dunia tidak dengan jalan dilahirkan, itu juga bisa terjadi sebab Dia Mahasegalanya. Tetapi mengapa Allah memilih untuk datang ke dunia dengan cara dilahiran dari rahim seorang perempuan?

Nyata sekali, bahwa Allah tidak setuju dengan cara-cara kaum laki-laki memperlakukan kaum perempuan dengan semena-mena, yang membelenggu dan meremehkan peranan kaum perempuan dalam gerak hidup sehari-hari. Dipilihnya Maria sebagai ibu dari “Juruselamat dunia”, seharusnya menyadarkan kaum laki-laki bahwa di mata Allah tidak ada seorang pun yang boleh direndahkan, lebih-lebih kaum perempuan. Sebab melalui rahim seorang perempuanlah Allah datang ke dunia dalam diri Yesus Kristus, untuk memberi berkat dan keselamatan bagi seluruh ciptaan. Perempuan menjadi perantara berkat dan keselamatan dari Allah.

Kedudukan Kaum Perempuan Zaman ini
Pada zaman ini, kedudukan kaum perempuan telah sangat diperhitungkan. Kaum perempuan memiliki peranan yang cukup signifikan hampir di segala bidang. Di bidang pekerjaan, banyak kaum perempuan yang menduduki posisi strategis. Dalam bidang politik dan pemerintahan, ada banyak di antara mereka yang menjadi pemimpin. Dalam bidang adat dan budaya, mereka selalu aktif berperan bahkan sampai pada tingkat untuk mengambil keputusan. Dalam bidang keagamaan, mereka telah banyak yang terjun menjadi ‘Gembala’.
           
Hal ini menandakan bahwa telah ada “penghormatan” kaum laki-laki atas peranan kaum perempuan itu. Di zaman ini masyarakat tidak lagi menganggap remeh kedudukan kaum perempuan.

Mengasihi Mereka Yang Dikasihi Allah
Sekalipun kedudukan kaum perempuan itu semakin tinggi bahkan bisa dikatakan mulai sejajar dengan kaum laki-laki, masih banyak kasus-kasus yang terjadi di mana mereka diperlakukan dengan tidak adil. Sering kita dengar dan kita lihat bahwa kaum perempuan menerima tindak kekerasan. Tindak kekerasan dalam pekerjaan, kekerasan dalam adat dan budaya juga kekerasan dalam hidup rumah tangga.

Masih sering terlihat dan terdengar melalui media massa, tindak kekerasan yang diterima kaum perempuan yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga oleh majikannya, baik di dalam maupun di luar negeri. Derita yang mereka alami bukan hanya trauma psikis tapi juga derita fisik, yaitu cacat seumru hidup. Kaum perempuan acapkali dijadikan obyek “pelampiasan nafsu birahi”. Banyaknya kasus-kasus pemerkosaan terhadap perempuan menandakan hal itu. Jarang, bahkan tidak pernah terdengar kasus pemerkosaan terhadap laki-laki. Dalam hidup rumah tangga pun, kaum perempuan sering menjadi ‘korban’. Masih banyak di antara mereka yang diperbudak dalam hal ekonomi, mereka dipaksa atau terpaksa bekerja menjadi tulang punggung keluarga. Diperbudak dalam hal adat, dipaksa atau terpaksa mewakili suami menghadiri upacara adat. Bahkan diperbudak di tempat tidur, dipaksa atau terpaksa meladeni hasrat suami yang belum tentu didorong oleh rasa cinta.

Refleksi
Sejak manusia diciptakan, Allah telah menetapkan kedudukan kaum perempuan sebagai “mitra” dari laki-laki (kata: sepadan dengan dia). Dan Allah menciptakan perempuan itu secara khusus. Perempuan di ambil dari rusuk laki-laki. Mengapa Allah memilih tulang rusuk? Agar dekat ke hati untuk dicintai, dekat ke tangan untuk dilindungi. Tidak dari tulang tengkorak untuk menjadi penguasa, tidak dari tulang kaki untuk jadi budak.

Pesan khotbah dalam Perayaan Natal ini mengingatkan kita semua, terutama kaum laki-laki, kaum bapak bahwa Allah sangat mengasihi kaum perempuan. Sampai-sampai mereka itu disebut “yang mendapat kasih karunia Allah”. Karena itu, laki-laki harus menghormati perempuan sebagai mitra sejajarnya di hadapan Allah. Suami harus mengasihi isterinya, anak mengasihi ibunya. Mereka, kaum perempuan itu sangat dikasihi oleh Allah. Kita harus mengasihi mereka yang dikasihi oleh Allah. Amin.

Selamat Natal!
Pdt. Anthony L Tobing

Postingan Terkait



0 komentar: