“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu" Yohanes 15:16

Minggu, 13 November 2011

Alkitab: Perkataan Manusia, Mitos atau Firman Tuhan?

Jika Alkitab bukan Firman Tuhan, lalu perkataan siapakah yang terdapat didalamnya? Kita hanya dapat membuat dua perkiraan, yang satu Alkitab adalah perkataan manusia dan yang lain Alkitab adalah perkataan setan.

Apakah Alkitab merupakan Firman Tuhan? Kita perlu mempertimbangkan beberapa faktor di bawah ini untuk menjawab pertanyaan tersebut.

1.       Alkitab ditulis oleh para pengarang dari berbagai masa. Namun demikian tema dan isi utamanya mengandung pemikiran yang sama.

Alkitab ditulis oleh kurang lebih 40 pengarang yang berbeda, masing-masing memiliki latar belakang yang sangat berbeda. Diantaranya terdapat raja-raja seperti Daud dan Salomo; orang biasa seperti Petrus seorang nelayan, atau Amos seorang penggembala. Ada juga ahli militer seperti Joshua dan seorang dokter seperti Lukas. Mereka semua berasal dari waktu dan generasi yang berbeda, sehingga tidak ada kemungkinan bagi mereka untuk bekerja sama dalam menulis Alkitab. Meskipun demikian, semua hal yang telah mereka tulis menunjukkan arah dan tema yang sama, yaitu rencana keselamatan dari Tuhan bagi manusia yang berdosa melalui kasih Kristus. Tema yang telah melampaui sejarah ini menggambarkan kehendak Allah yang abadi dan merupakan faktor pemersatu yang ditemukan dalam Alkitab. 

Bila anda membuat perbandingan antara Alkitab dan sistem teoritis lain yang dibuat manusia, maka anda akan menemukan bahwa tak satu pun sistem teoritis buatan manusia dapat mempertahankan tema aslinya setelah berpindah tangan melalui 40 pengarang dengan rentang waktu 1600 tahun.

Dari kesatuan Alkitab, maka kita dapat diyakinkan bahwa Alkitab ditulis oleh Tuhan yang menciptakan dunia, Tuhan yang melampui sejarah, yang telah menggerakkan orang-orang sepanjang sejarah untuk menulis Firman-Nya bagi umat manusia.

2.       Kitab Suci atau kitab tabu?

Apakah Alkitab benar-benar suci? Jika demikian, mengapa dalam Alkitab terdapat cerita inses tentang Yehuda yang tidur dengan menantu perempuannya? (Kej. 38:15-18). Inikah Kitab Suci ataukah ini kitab tabu? Bayangkan saja ada dua cermin dihadapan Anda, yang satu kotor dan yang satu bersih. Semakin kotor cermin dihadapan Anda, semakin kurang jelas bayangan yang dipantulkan. Sebaliknya, semakin jernih cerminnya, semakin jelas pula bayangan yang dipantulkan. Demikian pula Alkitab seperti cermin. Melalui Alkitab Allah ingin kita melihat betapa merosotnya umat manusia setelah jatuh dalam dosa dan itulah sifat dosa yang sebenarnya.

Tuhan memerintahkan Musa menuliskan 10 Perintah Allah, salah satunya berbunyi "Jangan membunuh!" Musa pernah membunuh satu orang sebelumnya. Sehingga merupakan hal yang manusiawi jika Musa mungkin ingin menutupi perbuatannya agar reputasinya tidak tercemar. Namun inilah Firman Tuhan, Tuhan ingin Musa menulisnya. Sehingga tidak ada kesempatan bagi Musa untuk bernegosiasi. Daud adalah orang yang dekat dengan Tuhan, namun ia juga membunuh seseorang sehingga Daud dapat mengambil istri orang tersebut menjadi selirnya. Kejadian ini ditulis dengan jelas dan tepat. Hal ini terjadi sebab Allah yang Kudus ingin menyatakan kemerosotan manusia melalui Firman-Nya.

3.       Apakah ramalan dalam Alkitab terpenuhi?

Sebelum kelahiran Yesus Kristus, Alkitab telah menubuatkan bahwa Dia akan lahir di Bethlehem. Tidak hanya itu, Alkitab juga menubuatkan bahwa dalam kematian-Nya, Ia akan dikuburkan dalam sebuah gua milik orang kaya, bahwa Ia akan disalibkan pada kayu salib, bahwa tangan dan kaki-Nya akan dipaku. Yang lebih menakjubkan, Alkitab juga menubuatkan bahwa tak satu pun tulang-Nya yang patah. Dua penjahat yang ikut disalibkan bersama-Nya, kakinya dipatahkan, namun Yesus tidak mengalaminya.

Tidak hanya itu, Alkitab juga menubuatkan kejadian-kejadian yang berubah di dunia ini. Misalnya pelabuhan Mediteranian kuno seperti Tirus dan Sidon telah dinubuatkan akan menjadi dua desa kecil yang lemah dimana para nelayan akan menebarkan jalanya. Meskipun Babilonia memiliki benteng kota yang kuat, namun demikian kota ini dinubuatkan akan tertutup pasir dan burung-burung akan bersarang di kota yang telah ditinggalkan tersebut. Semua nubuatan ini tampaknya tidak mungkin, namun semuanya ini benar-benar terjadi. Masih banyak lagi contoh-contoh nubuatan tentang dunia yang dapat ditemukan dalam Alkitab.

Yesus pun menubuatkan dalam Alkitab bahwa sebelum kedatangan-Nya yang kedua kali, akan ada kelaparan dan gempa bumi. Sejak abad 14, banyak gempa bumi yang terjadi. Abad 19, gempa bumi yang terjadi lebih banyak apabila dibandingkan dengan gabungan gempa bumi yang terjadi pada abad 17 dan 18. Pada 60 tahun pertama dalam abad 20 jumlah total gempa bumi yang terjadi melampaui jumlah gempa yang terjadi pada abad 19,18, dan 17. Hal ini membuat kita percaya bahwa Yesus akan segera datang.

4.       Apakah Alkitab buku paling sempurna di dunia?

Alkitab bukanlah buku yang dibuat dari potongan-potongan kejadian dalam sejarah, atau satu koleksi artikel-artikel yang dipilih secara acak. Dilihat dari perspektif struktur sejarahnya dan kelengkapan isinya, Alkitab memang buku yang paling sempurna di dunia. Alkitab memiliki struktur yang paling baik diantara buku-buku yang ada, selain itu isinya telah memberikan sumbangan besar terhadap hidup dan iman manusia.

Banyak orang yang percaya bahwa Yesus hanyalah seorang petani biasa yang tidak memiliki pendidikan yang tinggi. Namun jika kita menganalisa dengan lebih teliti seperti khotbah di bukit, Doa Bapa kami, kita akan menemukan bahwa dari awal sampai akhir, struktur keseluruhan Alkitab sangat sempurna sehingga anda tidak dapat menemukan kesalahan didalamnya.

Sepanjang sejarah manusia, ada banyak orang yang memiliki talenta kepekaan yang kuat dalam struktur, seperti Johan Sebastian Bach. Jika anda mencoba melihat karyanya yang berjudul 'Johannes Passion', 'Matthaus Passion', 'B Minor Mass' atau 'Bradenburg Concertos', dan menganalisanya dengan komputer, anda akan dapat melihat betapa harmonisnya karya-karya tersebut dan tak satu pun not di dalamnya yang salah tempat. Hal ini disebabkan Allah memberikan otak yang sangat khusus kepada Bach. Saat Bach membuat komposisi karya-karyanya, pikirannnya sangat cermat sehingga tak satu pun not yang dapat dipindah dengan mudah. Bach memiliki satu proses berpikir yang hampir sempurna, dan dia benar-benar seorang musikus kreatif yang jenius. Jika pada abad 20 ini kita menikmati musiknya, maka kita hanya dapat berpikir bahwa orang sehebat dia pernah ada dalam sejarah kita.

Namun demikian, Bach hanyalah seorang individu, satu kesatuan yang lengkap. Bandingkanlah dengan Alkitab yang ditulis oleh 40 pengarang. Bagaimana bisa 40 pengarang ini tidak memiliki perbedaan pendapat tentang apa yang mereka tulis dari awal hingga akhir? Musa menulis 10 Firman Tuhan di padang gurun, Lukas menulis 'Kitab Lukas' di jaman kerajaan Roma, dan Raja Daud menulis Mazmur di jaman Israel kuno. Dengan latar belakang sejarah dan proses berpikir yang berbeda, mereka menulis buku yang paling sempurna di dunia tentang iman, penyembahan, dan moral. Tak ada buku yang dapat diperbandingkan dengan Alkitab.

5.       Apakah Alkitab ketinggalan jaman bagi orang-orang modern?

Meskipun Kitap Suci memiliki keterbatasan sejarah, namun aspek yang luar biasa dari Alkitab adalah kualitasnya telah teruji melalui waktu. Inilah sebabnya Allah dapat membawa anda dalam sukacita yang kekal saat anda membaca Alkitab. Dalam filsafat Cina dikatakan status tertinggi dari manusia adalah kesatuan antara manusia dan surga. Status inilah yang ingin dicapai Confusius, tetapi ia tidak dapat mencapainya. Dengan bimbingan Roh Kudus, anda dapat bersekutu dengan Bapa di surga melalui Alkitab.

Kualitas Alkitab yang abadi meyakinkan kita bahwa tidak masalah bagaimana kita memperoleh kemajuan, Alkitab tak akan pernah lekang dimakan waktu. Kata-kata Mao Tze Tong dulu dipuja-puja, tetapi sekarang sudah menjadi masa lalu. Bahkan jika kita sendiri telah tertinggal jauh oleh kemajuan teknologi, Alkitab tidak pernah menjadi barang antik. Alkitab adalah buku yang selalu baru.

6.       Best-seller dunia.

Alkitab merupakan firman Tuhan karena Alkitab memiliki kualitas yang tak dapat dipenuhi oleh buku-buku lain. Itulah sebabnya mengapa Alkitab dikatakan universal. Alkitab adalah Kitab pertama yang bersifat universal. Hal ini disebabkan karena Alkitab berisi pesan bagi seluruh umat manusia. Tuhan mengasihi umat manusia di seluruh dunia. Setelah Yesus bangkit dari mati, Ia memerintahkan murid-murid-Nya "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk" (Mrk. 16:15). Ketika Yesus lahir, Malaikat berkata, "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa" (Luk. 2:10). Apakah ada buku lain di dunia ini yang terjual sebanyak Alkitab, atau memiliki pembaca sebanyak Alkitab? Reader's Digest, majalah yang paling laris di dunia, telah diterjemahkan ke dalam 17 bahasa dan memiliki lebih dari 28 juta pembaca yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Namun demikian, bila dibandingkan dengan Reader's Digest, Alkitab diterjemahkan ke dalam lebih dari seribu bahasa dan merupakan buku yang paling laris dengan jumlah pembaca yang paling besar.

7.       Apakah Alkitab merupakan buku terbaik bagi sumber inspirasi etika dan budaya?

Alkitab merupakan buku yang dapat memberikan inspirasi terbesar bagi pemikiran etika dan budaya. Tak ada buku lain yang dapat menstimulasi kebudayaan manusia sedemikian rupa sebaik Alkitab. Alkitab tidak hanya memberi inspirasi bagi para penulis, tetapi juga menjadi sumber utama bagi etika dan dasar hukum di berbagai negara. Dalam ruang konferensi dari gedung Konggres, di Washington D.C., tersimpan patung-patung untuk memperingati para ahli di masa lalu. Sebelah kanan atas mimbar tempat Presiden dan Juru Bicara kepresidenan berpidato, anda akan menemukan tanda mengenai kesukaan terhadap Musa. Mengapa Musa begitu penting? Ini karena hukum Musa menjadi dasar hukum utama di dunia. Hukum Musa adalah dasar bagi etika. Tak ada buku yang dapat mempengaruhi kebudayaan dan kebijaksanaan manusia seperti Alkitab. Jika anda mencoba meneliti bagaimana Alkitab mempengaruhi para musikus-musikus dunia, mungkin anda tak akan pernah mampu menyelesaikan penelitian anda walau pun anda telah menghabiskan seluruh hidup anda untuk melakukan hal ini. Seniman-seniman besar jaman Renaisans seperti Michelangello, Correggio, Leonardo da Vinci, Raphael dan Andrea Palladio, semuanya mendapat inspirasi dari Alkitab. Banyak orang dalam bidang-bidang lain termasuk dalam bidang sastra, arsitektur, lukis, musik dan filsafat mendapat inspirasi dari Alkitab. Benarlah bila Alkitab merupakan sumber inspirasi yang tak pernah habis.

Jika anda membuka Alkitab dan membacanya, anda akan merasakan bahwa apa yang tertulis dalam Alkitab tersebut tidak masuk akal; ini bukan mitos. Isi Alkitab di luar pemahaman manusia dan melampaui budaya-budaya yang ada di dunia ini. Alkitab ditulis oleh tangan manusia, seperti halnya pidato presiden yang ditulis oleh sekretarisnya. Jika anda membacanya dengan penuh kerendahan hati, anda akan tahu bahwa Alkitab bukanlah buku biasa. Alkitab adalah Firman Allah, yang menyatakan pada seluruh manusia tentang Kasih Kristus dan harapan bagi semua umat manusia.

(Sumber:  kompilasi dari beberapa khotbah Pdt. Dr. Stephen Tong)

Postingan Terkait



0 komentar: