“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu" Yohanes 15:16

Minggu, 11 Desember 2011

Mazmur 114:1-8

Merasakan Mujizat Allah dan Memberitakannya


Pendahuluan
Mazmur 113 dan 114 masih saling terkait dan merupakan pasangan yang cocok. Mazmur 113 menegaskan ‘kebenaran’ Allah, sedangkan Mazmur 114 menuliskan ‘contoh’ dari kebenaran itu. Mazmur 113 merupakan jawaban dari pertanyaan; apakah sebenarnya yang khas tentang Allah Israel? Sedangkan Mazmur 114 memberikan contohnya.
           
Penebusan Israel untuk tempat kediaman Allah. (ayat 1-2)
Jelas sekali Allah bukan hanya sekedar ‘menebus’ atau ‘melepaskan’ bangsa Israel dari perbudakan bangsa Mesir namun Ia membuat perubahan menyeluruh. Allah memelihara dan menyediakan segala kebutuhan bangsa itu. Ketika Allah melepaskan Israel, Ia juga menjadikan Israel sebagai ‘wilayah-Nya’. Hal itu berarti bahwa Allah melepaskan mereka karena Ia mengasihi; Ia prihatin terhadap keadaan sosial bangsa itu, ia menghendaki bangsa itu menjadi milik-Nya secara pribadi, lalu memenuhi kerinduan itu dengan datang dan hidup bersama di tengah-tengah bangsa itu. Allah memisahkan Israel dari dunia dan dikhususkan untuk menjadi umat-Nya.

Allah berkuasa terhadap ciptaan-Nya (ayat 3-4)
Ayat ini memperlihatkan bahwa sang Penebus Israel itu adalah sang Pencipta yang berkuasa atas ciptaan-Nya. Allah berkuasa atas alam raya, Ia melakukan berbagai tanda-tanda mujizat sewaktu membawa Israel keluar dari Mesir: membelah Laut Merah (Kel.14:21-31) dan sungai Yordan (Yos 3:14-16) juga peristiwa di gunung Sinai (Kel. 19:16-18). Semua peristiwa ajaib itu menunjukkan bahwa tidak ada yang dapat menghalangi kekuasaan Allah, baik kekuatan bangsa maupun kekuatan alam.

Ajakan untuk percaya dan menyembah Allah (ayat 5-8)
Pertanyaan retoris yang tidak memerlukan jawaban namun hendak menunjukkan dan sekaligus mengajak pembaca atau pendengar untuk percaya atas kekuatan dan kuasa Allah serta menyembah-Nya.     

Refleksi
Allah menebus Israel semata-mata hanya oleh karena belas kasih-Nya bukan karena perbuatan baik bangsa itu atau amal ibadahnya kepada Allah dan sesama. Ia memilih Israel sebagai suatu bangsa yang dikhususkan dan dikuduskan untuk menjadi suatu Kerajaan Imam dimana Allah sendiri yang menjadi raja ditengah-tengah mereka. Untuk memperlihatkan kepada dunia bahwa Allah sungguh-sungguh berkuasa dan kekuasaan-Nya itu nyata dan dapat dirasakan secara langsung.

Mujizat-mujizat yang dilakukan Allah dalam peristiwa keluaran dilakukan demi sebuah bangsa yang lemah dan hina. Dibalik karya penebusan ini terdapat sikap belas kasihan terhadap yang melarat dan berdosa. Namun belas kasihan Allah lebih dari hanya sekedar ‘menebus’. Ia juga memelihara dan menjamin kehidupan bangsa itu sepanjang perjalanan mereka (band. Kel. 17:1-7; Mzm. 107:35).

Tuhan Yesus Kristus juga telah menebus kita dari kematian akibat dosa. Hal itu pun dilakukan-Nya bukan karena perbuatan baik kita tetapi hanya oleh karena belas kasihan Allah. Kita dipilih, dikhusukan dan dikuduskan sebagai umat-Nya. Dengan iman, kita yakini bahwa Allah di dalam Roh Kudus turut hadir ditengah-tengah kehidupan kita.

Dan disepanjang perjalan hidup ini, kita juga acapkali merasakan mujizat-mujizat yang dilakukan Allah untuk memelihara kita. Baik dalam hal sakit-penyakit, ekonomi, keluarga, politik, dsb. Semua mujizat itu dilakukan Allah untuk menunjukkan kuasa-Nya atas seluruh alam raya dan untuk semakin meneguhkan iman percaya kita. Bahwa Allah sanggup untuk memelihara, melindungi dan meluputkan kita dari segala macam pergumulan dan kekusahan yang kita alami.

Pasti banyak di antara kita yang telah mengalami mujizat Allah dalam hidup kita; baik mujizat yang besar maupun yang tidak terasa sebagai mujizat. Hal itu harus menjadi kesaksian dari kita untuk dunia ini. Sama sepeti pemazmur yang telah menyaksikan kuat kuasa Allah itu dan memberitakannya kepada banyak orang, kita juga harus memberitakan mujizat dari Allah yang kita alami kepada orang lain agar orang lain juga memahami kekuatan, kekuasaan dan kebesaran Allah sehingga mereka semakin terpanggil untuk menyembah-Nya. Amin.
           
 Pdt. Anthony L  Tobing

Postingan Terkait



0 komentar: