“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu" Yohanes 15:16

Sabtu, 24 Desember 2011

Lukas 12:35-40 (Khotbah Akhir Tahun, 31 Desember 2011)


Menantikan Tuhan Dengan Sabar Dan Setia

Pendahuluan
Hidup ini adalah hidup yang penuh penantian. Sejak kecil, sampai menjelang ajal, seseorang sudah diperhadapakan dengan penantian. Adakalanya penantian itu memakan waktu yang lama, namun ada juga yang sekejap. Dalam penantian, orang bisa saja merasa bosan, jenuh, tidak sabar dan akhirnya tidak mau lagi menunggu. Khotbah ini merupakan ajaran Tuhan Yesus Kristus tentang bagaimana seharusnya sikap orang percaya dalam menantikan kedatanganNya yang kedua kali.


Penjelasan
Dalam menanti kedatangan Tuhan Yesus, orang percaya berhadapan dengan godaan. Godaan dimaksud adalah godaan untuk tidak taat dan setia kepada Yesus dalam mengerjakan keselamatan sambil menanti kedatangan-Nya. Yesus memahami kelemahan yang dimiliki manusia ini, karenanya Ia mengajarkan bagaimana menanti kedatangan-Nya dalam ketaatan dan apa konsekuensi bagi yang taat. Yesus mengatakan dua hal yang utama, "Hendaklah pinggangmu tetap terikat dan pelitamu tetap menyala" (ayat 35). Pinggang tetap terikat dalam pengertian yang juga dikemukakan Paulus, "berikat pinggangkan kebenaran", sebagai salah satu dari perlengkapan senjata Allah (Ef. 6:14). Dengan demikian terikat kepada Allah supaya dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri tegak setelah menyelesaikan sesuatu. Kedua, "Pelita tetap menyala", dalam versi Vulgata Latin, dilanjutkan dengan kalimat "di tanganmu". Tetaplah menyala pelita yang ada di tanganmu. Pelita harus tetap menyala untuk menerangi dan memberi petunjuk. Dengan pelita yang menerangi maka semua akan terlihat dengan jelas, mata menjadi awas. Pelita juga akan menerangi hati dan pikiran sehingga setiap orang akan dapat melihat baik dan jahat, bijak untuk menyingkapinya, bijak pula untuk memilih, dengan demikian pekerjaan dapat dilakukan dengan baik.
Selanjutnya, dikatakan setiap mereka yang tetap waspada, dengan tetap pinggangnya terikat dan menjaga pelitanya menyala, artinya melakukan tanggung jawab dengan baik, mereka akan disebut sebagai yang berbahagia (ayat 37). Ketika tuan pulang, ia mendapatkan hamba-hambanya sedang berjaga-jaga. Ia akan mempersilahkan mereka duduk makan dan tuan sendiri yang akan melayani mereka. Kebahagiaan tidak hanya dirasakan hamba yang setia tetapi karenanya tuan juga menjadi berbahagia. Bagi mereka yang menantikan kedatangan Kristus dengan setia dan taat, mereka akan dijamu-Nya, masuk dalam kebahagiaan Allah.

Hamba tidak mengetahui kapan tuannya akan pulang, tengah malam atau dini hari. Tetapi seorang hamba harus tetap berjaga-jaga, tidak lengah dan lalai menanti saat tuan akan kembali. Jika demikian yang tetap dilakukan seorang hamba maka ia akan berbahagia (ayat 38).
Jika Yesus sendiri mengerti benar bahwa tidak mudah melawan si jahat, maka Yesus sendiri memberi jaminan agar setiap orang yang menunjukkan ketaatannya tetap ada di dalam ketaatan itu. Yesus menyampaikan bahwa Ia akan menyertai semua yang dipilih-Nya, menjaga mereka. Percaya kepada Yesus dengan sungguh-sungguh, sama halnya dengan menunjukkan kesetiaan dan ketaatan, sebagaimana seorang hamba kepada tuannya. Ketika Yesus datang dan mengetuk pintu maka bukakanlah itu bagi-Nya. Yesus akan masuk dan melihat kita memang sedang menantikan-Nya dalam ketaatan dan kesetiaan dengan tetap mengerjakan keselamatan kita. dan ketika penghakiman itu berlangsung kita akan bersama-sama dengan Dia, masuk dalam kemuliaan dan kebahagiaan-Nya karena kita kedapatan siap sedang menunggu-Nya.

Pada ayat 39, Yesus berbicara tentang tuan rumah, pemilik rumah, ia tahu baik tentang rumahnya. Tetapi dapatkah seorang tuan rumah mengetahui kapan waktu pencuri akan datang? Jika ia tahu, pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudah pasti ia akan berjaga-jaga dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar (Lih. Mat. 24 : 43). Ia tidak akan membiarkan pencuri itu membongkar rumahnya dan membawa harta miliknya. Demikian juga yang Yesus kehendaki supaya setiap orang percaya siap sedia, karena Ia akan datang pada saat yang tidak disangka (ayat 40).

Refleksi
Sebuah pesan yang sederhana, tetapi sangat penting. Instruksi untuk "siap sedia" adalah pesan penting karena, orang-orang Kristen sangat sedikit yang benar-benar siap untuk melayani Kristus. Banyak orang terlalu sibuk mengumpulkan harta benda duniawi, atau kita sedang sibuk mengerjakan sesuatu, sehingga lupa untuk mempersiapkan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua.

Tuhan Yesus memberikan alasan mengapa kita harus siap: "Karena Anak Manusia datang pada jam yang tidak kita ketahui".

Kedatangan pertama dari Tuhan kita adalah misi hadiah, tetapi, menurut Alkitab, Kedatangan Kedua Yesus adalah misi penghakiman - ini adalah waktu untuk memisahkan gandum dari ilalang (Mat 13:40), yang merupakan waktu untuk menguji setiap orang yang bekerja dengan api (1 Korintus 3:13-15). Amin.

Pdt. Anthony L Tobing


Postingan Terkait



0 komentar: