“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu" Yohanes 15:16

Rabu, 12 November 2014

1 Tesalonika 5:1-11

Persiapan Diri Menyambut Kedatangan Tuhan

Pendahuluan
Tema yang paling menonjol dari surat ini adalah mengenai ‘kedatangan Kristus’ kedua kali (parousia) untuk membebaskan umatNya dari murka Allah di atas muka bumi ini. Orang-orang yang baru bertobat di Tesalonika terganggu dengan soal kedatangan Kristus yang kedua, karena 2 alasan:
1.   Mereka khawatir tentang nasib teman-teman mereka yang telah meninggal tidak turut diangkat ke atas awan-awan pada saat kedatangan Yesus.
2.   Mereka prihatin (takut) terhadap hari penghakiman yang akan datang.

Untuk hal yang pertama, Paulus telah menjelaskan tentang kebangkitan dalam 1 Tes. 4:13-18 yang memberikan berita yang menghibur bagi jemaat Tesalonika sekaligus menolong mereka untuk saling menguatkan (1 Tes. 4:18).

Untuk hal yang kedua, yaitu nas kita saat ini (1 Tes. 5:1-11), Masalah yang terjadi di jemaat Tesalonika saat itu ialah ada beberapa anggota jemaat yang mencoba ‘menghitung’ saat kedatangan Yesus yang kedua kali, dimana melalui nubuatan, mereka berharap dapat memprediksi saat peristiwa akhir itu tiba, agar mereka mengetahui kapan untuk mulai bersiap-siap menyambutNya. Sebagai akibatnya ada beberapa orang yang hidup tanpa merasakan pentingnya ‘persiapan’ bagi kedatangan Tuhan. Untuk itu Rasul Paulus mengajak mereka untuk menyadari pentingnya mengadakan ‘persiapan’ bagi kedatangan Yesus yang kedua kali.
 
Penjelasan
Ayat 1-2
Keingintahuan jemaat tentang petunjuk mengenai waktu parousia sangat besar sehingga membuat mereka sering bertanya-tanya. Bahkan ada jemaat yang tidak mau bekerja karena berpikiran bahwa Kristus akan segera datang (2 Tes 3: 11). Menjawab hal itu maka dalam nas ini Paulus memperingati mereka mengenai pengetahuan akan zaman dan masa sebaiknya tidak perlu untuk ditulis (ay. 1). Mengapa? Karena zaman dan masa itu tidak dapat diperkirakan atau dipelajari melalui pendekatan dari segi ilmu apapun.

Kalimat “karena kamu sendiri tahu benar-benar” mengungkapkan bahwa orang-orang Kristen di Tesalonika sebenarnya sudah mengetahui bagaimana hari Tuhan akan datang. Karena sempat terjadi kesalahpahaman dalam jemaat, maka Paulus merasa berkepentingan untuk kembali mengingatkan jemaat Tesalonika atas apa yang sudah mereka pelajari sebelumnya mengenai kedatangan hari Tuhan itu dan meluruskan pemahaman mereka.

selanjutnya, dengan menggunakan perumpamaan Yesus, Paulus menyamakan parousia dengan kedatangan pencuri di waktu malam (Mat. 24:43). Tidak ada yang tahu dan tidak ada yang mampu untuk memprediksinya. Pencuri akan mendatangi kita tanpa kita pernah tahu kapan dia akan datang. Lalu bagaimana sikap kita menghadapinya? Pikirkan apa saja yang perlu kita persiapkan untuk menggagalkan usaha pencuri di rumah kita.

Ayat 3
Orang yang tidak mengenal Allah menyangka semua akan damai dan aman sehingga tidak menyiapkan diri untuk menghadapi hari Tuhan itu. Sedangkan pada hari itu semua orang akan menerima penghakiman Allah. Orang yang tidak mempersiapkan dirinya akan menerima kejutan yang menakutkan. Sebagaimana seorang perempuan yang sakit bersalin demikianlah segala kepanikan serta ketakutan akan mereka rasakan, bahkan juga kebinasaan. Karena itu perlu untuk bersiap-siap.

Apakah perempuan hamil benar-benar terkejut dengan sakitnya melahirkan? Tanyakan kepada mereka yang pernah melahirkan, sungguh tidak pernah bisa diduga sebelumnya kapan hari kelahiran itu tiba dan bagaimana sakitnya melahirkan meski sebelumnya sudah mendapatkan gambaran-gambaran.

Ayat 4-5
Ayat ini mengungkapkan bahwa orang percaya tidak hidup di dalam dosa dan pemberontakan. Mereka adalah anak-anak siang yang mendahului malam dan tidak akan mengalami murka Allah yang telah ditetapkan. Orang-orang percaya merupakan anak-anak dari hari tersebut sebab itu mereka ikut berbagi kemuliaan dan kemenangannya.

Anak gelap/malam adalah orang-orang yang tidak beriman kepada Yesus, berarti juga orang yang tidak percaya datangnya hari Tuhan, sehingga dia hidup semaunya sendiri tanpa perlu berjaga-jaga. Orang yang tidak berjaga-jaga tidak siap ketika kejutan itu datang.

Kembali ke ilustrasi “pencuri” dan “melahirkan”. Meski sama-sama kedatangan pencuri dan mengalami sakit melahirkan, orang yang mempersiapkan diri akan berbeda dalam menghadapinya.

Ayat 6-7
Konteks dalam ayat ini menunjukkan bahwa Paulus tidak menasihati para pembacanya agar "berjaga-jaga" untuk "hari Tuhan" (1 Tes. 5:2), tetapi sebaliknya untuk bersiap secara rohani supaya luput dari murka pada hari itu, (bdk. 1 Tes. 2:11-12; Luk. 21:34-36). Kata sadar dalam teks aslinya memiliki arti "sadar; kesiagaan; penguasaan diri", yaitu sadar secara rohani dan menguasai diri seperti halnya seseorang yang tidak minum anggur yang mengandung alkohol.

Dalam hal ini Paulus mau menyatakan bahwa ketidakpastian waktu kedatangan Kristus hendaknya tidak membuat jemaat menjadi lengah dan tidak berjaga-jaga.

Ayat 8
Dalam ayat ini, Paulus ingin menyadarkan jemaat bahwa mereka selaku orang percaya hendaknya sadar akan identitas diri mereka sebagai orang-orang siang. Tiga kebajikan ini (sadar, iman, dan kasih) melindungi orang percaya terhadap sikap berpuas diri dan putus asa yang merupakan ciri-ciri anak gelap. Pengharapan keselamatan berarti penantian dengan sungguh-sungguh agar dilepaskan dari murka Allah yang terakhir dan dimaksudkan untuk kemuliaan dan persekutuan  abadi dengan Allah.

Tampak disini Paulus membicarakan perlengkapan rohani dengan memakai istilah-istilah dalam tentara romawi, yakni berbaju zirah dan berketopong (yang juga dipakainya lagi dalam Ef 6:13-17). Hal ini ada menunjukkan bahwa orang Kristen harus bersikap siaga dalam menanti kedatangan Kristus sebagaimana seorang tentara juga selalu bersikap siaga dalam segala hal untuk menghadapai segala kemungkinan.

BAJU ZIRAH; menutupi organ-organ vital dari seorang prajurit (jantung, paru-paru, hati, dsb.), dikenakan setelah ikat pinggang, untuk menambahkan perlindungan dari ikat pinggang. Dengan melindungi organ-organ vital, maka baju zirah menambah keyakinan prajurit untuk menghadapi musuh tanpa takut.

KETOPONG; adalah topi baja yang digunakan oleh seorang prajurit untuk melindungi kepalanya. Ketopong pengharapan akan keselamatan, menjaga pikiran kita dari panah-panah musuh. Pikiran mengarahkan perisai dan pedang dan semua gerakan dari tubuh; maka pikiran harus dilindungi agar kita dapat menjadi prajurit yang efektif. Pikiran adalah medan peperangan antara daging dan roh; seorang prajurit yang disiplin tidak akan menyerah kepada daging, tetapi akan menjadi kuat di dalam roh.

Ayat 9-10
Ayat 9 melanjutkan pernyataan mengenai pengharapan keselamatan. Alasan untuk pengharapan ini adalah karena Allah sendiri telah menetapkan kita untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus.

Kata menetapkan yang dimaksud disini adalah menghubungkan keselamatan dengan maksud dan tindakan langsung Allah.  Kata untuk beroleh berarti bahwa orang percaya harus memberikan tanggapan aktif. Keselamatan disediakan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. Gelar yang lengkap ini menunjukkan keagungan Yesus, Sang Mesias.

Satu alasan mengapa harapan akan kedatangan Kristus merupakan penghiburan besar bagi orang percaya ialah bahwa Dia menyelamatkan kita dari murka Allah yang dahsyat, yaitu hukuman-hukuman pada hari Tuhan. Dalam ayat ke-10, kata berjaga-jaga dan tidur mengacu kepada kiasan untuk hidup dan mati. Jadi, masih hidup atau sudah meninggal kita tetap hidup bersama dengan Allah, karena kematian Kristus telah memberikan kemenangan yang mampu untuk menerobos pembatas antara jemaat yang hidup dan yang mati.

Ayat 11
Ayat ini semacam suatu ajakan dari Paulus kepada jemaat untuk saling menasihati dan saling membangun satu sama lainnya, sehingga dengan demikian dapat meningkatkan pertumbuhan dan kedewasaan rohani jemaat di Tesalonika. Meski bagaimanapun kesusahan yang mereka alami, mereka harus tetap senantiasa saling menguatkan satu sama lainnya.

Selain itu disini juga terselip suatu pujian yang sungguh-sungguh dari Paulus kepada jemaat, yakni melalui kalimat “seperti yang memang kamu lakukan”. Jadi, disini Paulus tidak hanya menasihati jemaat untuk berbuat ini dan itu, tetapi ia juga memuji mereka atas apa yang telah mereka lakukan yang mencerminkan kehidupan seorang Kristen yang sejati.

Diskusi
Pertanyaan:
Apakah meramalkan hari kedatangan Tuhan itu salah?

Jawab:
Salah, karena dengan berbuat itu berarti kita tidak percaya Alkitab yang adalah Firman Tuhan. (bdk. Mat. 24:36, 42,44).
Bahkan karena keingintahuan tentang hari itu muncullah akibat-akibat yang buruk, misalnya kemungkinan menjadikan Alkitab sebagai sebuah buku penyelidikan ilmiah, keraguan akan otoritas Allah, bahkan kemungkinan terburuk adalah menjadi seorang atheis. Rasa penasaran ini pula bisa membuat jemaat melupakan tugas dan tanggung jawabnya selaku orang Kristen, yakni menunjukkan kasih dan imannya dalam perbuatan kepada sesama serta ikut serta mewartakan atau berbagi mengenai kabar keselamatan kepada orang-orang yang tidak percaya.

Tanya:
Apakah maksud dari pernyataan Martin Luther;
“Sekalipun Yesus Kristus datang esok hari, aku akan tetap menanam apel hari ini!”

Jawab:
Menanti hari penghakiman dengan tetap bekerja, melakukan kehendak Tuhan (bdk. Ayat 9-10).

Kesimpulan
Dalam kaitan dengan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali, ada kelompok orang kristen yang disebut eschatomania atau mereka yang sangat gemar membicarakan bahkan sampai meramal kedatangan-Nya. Namun ada juga kelompok eschatophobia, yaitu mereka yang tidak suka membahas topik ini. Mereka tidak peduli dan mengabaikan setiap kebenaran yang berkenaan dengan kedatangan Kristus yang kedua kali. Namun dengan jelas Alkitab menegaskan bahwa suka atau tidak suka, Kristus akan datang untuk yang kedua kalinya. Setiap kita pasti akan berhadapan dengan hari istmewa itu, entah semasa kita masih hidup atau ketika kita sudah meninggal. Akan tetapi kedatanganNya juga tidak dapat ditentukan karena sifatnya seperti pencuri di malam hari (ay. 2).

Kebenaran ini mendorong setiap kita untuk memiliki pandangan dan sikap yang tepat terhadap topik ini. Yang pertama berkenaan dengan nasib kita di hari penghakiman kelak. Dikatakan dengan jelas bahwa kelak hanya mereka yang sungguh percaya kepada Kristus yang akan luput dari murka Allah (ay. 9). Yang kedua adalah sikap hidup yang sewajarnya kita tampakkan dalam menantikan perjumpaan dengan-Nya. Dalam kedua hal inilah kita pantas mawas diri. Apakah Anda telah memiliki kepastian bahwa Anda akan hidup bersama Dia kelak? Dari mana Anda mengetahuinya? Kemudian jikalau kita mengaku sebagai anak terang dan anak siang (ay. 5), cara hidup seperti apakah yang selama ini kita tampakkan? Kiranya kepastian keselamatan kita memiliki tumpuan yang kuat dan cara hidup kita memperlihatkan kepastian yang kita miliki itu.

Betapa pentingnya untuk selalu bersiap-sedia bagi kedatangan Yesus dan masa penghakiman yang sedang berlangsung.  Dan pertanyaannya ialah, bagaimana kita mempersiapkan diri untuk hal-hal itu?  Satu hal yang pasti; “segala sesuatu yang dihadapi tanpa suatu persiapan, maka kita akan kewalahan dalam menghadapinya.” Karena itu, mari, lalukanlah persiapan yang matang untuk kedatangan Tuhan Yesus! Amin.

Pdt. Anthony L Tobing
Dari berbagai sumber


Postingan Terkait



8 komentar:

EJR mengatakan... Balas

Tulisan anda sangat menolong saya ketika saya hrs melayani tentang kitab 1 tes.5 :1-11 ini
Banyak tambahan pengetahuan dn pencerahan.
Trima kasih pak Pdt.

VORING GARDEN mengatakan... Balas

Trima kasih atas artikel ini.
Membantu perbendaharaan saya untuk pelayanan.

Unknown mengatakan... Balas

Puji Tuhan, hari ini bisa membaca sebuah tulisan yg membuat iman , pangharapan dan kasih ku bertumbuh. Terimakasih

Unknown mengatakan... Balas

Terima kasih pak pendeta saya puas dengan penjelasannya , ini sangat memberkati saya.
Tuhan memberkati

Unknown mengatakan... Balas

Mauliate Godang pak Pendeta, luar biasa penjelasannya dan dapat dimengerti oleh siapapun yg membacanya, kiranya makin diurapi lebih luar biasa lgi utk memberitakan kebenaran Firman Tuhan.. 🙏🙏🙏

Unknown mengatakan... Balas

Tq pak pendeta,teruslah melayani Tuhan dengan penjelasan2 dari ayat2 dlm alkitab,sehingga kami lebih mengerti dan bertumbuh dan juga dapat menyampaikan firman kepada yg lain.Amin.

Renungan hidup kristiani mengatakan... Balas

Terimakasih atas ilmu yang bapak share kiranya bapak terus menjadi berkat

Unknown mengatakan... Balas

Amin. Jesus bless. Amin.