“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu" Yohanes 15:16

Sabtu, 18 April 2020

Wahyu 12:10-12


Menyanyikan Keselamatan Dari Tuhan

Pendahuluan
Gereja Tuhan sejak Zaman Gereja Mula-mula sampai pada Zaman Akhir ini, telah menghadapi peperangan terpanjang dalam sejarah. Ini adalah peperangan melawan iblis. Peperangan itu dimulai di surga. Peperangan antara Mikhael (dalam bahasa Ibrani berarti:“Siapa seperti Allah?”) dan naga (si ular tua atau iblis atau setan; Wahyu 12:7-9) yang memberontak, adalah makhluk ciptaan yang berperang melawan Pencipta yang kekal (Ibr. 1:1, 2; Yoh 1:1–4).

Gagal dalam peperangan melawan Kristus di surga, Setan berusaha menyerang-Nya di dunia setelah kelahiran manusia-Nya (Why. 12:4). Gagal melawan Kristus, dan kemudian gagal melawan Dia di padang gurun dan kemudian di Salib, Setan—setelah kekalahan yang tidak dapat diubah di Golgota—pergi berperang melawan umat Allah. Peperangan ini sangat hebat sepanjang sejarah kekristenan (Why. 12:6, 14-16) dan akan dilanjutkan sampai akhir zaman (Why 12:17), sampai Setan menghadapi kekalahan yang lain, saat kedatangan Yesus yang kedua kali.

Penjelasan
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa hidup di jalan Tuhan akan mengalami berbagai tantangan dan penderitaan. Kita harus sadar bahwa ada pendakwa-pendakwa yang berusaha menjatuhkan kita. Pendakwa utama adalah iblis. Ingat kisah Ayub, bagaimana iblis menjadi pendakwa dan menuntut hidup Ayub dihadapan Tuhan. Iblis juga bisa memakai manusia sebagai pendakwa

Tetapi akan ada nyanyian kemenangan dikumandangkan oleh orang-orang percaya yang telah menyelesaikan perjuangan hidup di jalan Tuhan. Siapakah mereka yang memiliki nyanyian kemenangan ini?

Mereka yang percaya kepada darah Anak domba Allah
“Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba,” (ayat 11a). Orang-orang yang menang itu adalah orang-orang yang mengimani pengorbanan Kristus di atas kayu salib. Sebagaimana Kristus telah menang, maka orang-orang yang percaya kepada Kristuspun akan mengalami kemenangan sebab mereka telah dibebaskan dari kuasa dosa lewat darah-Nya yang telah tercurah. Penebusan Kristus adalah pangkal utama kemenangan dari orang-orang kudus.

Mereka yang bersaksi tentang Anak Domba Allah
“...dan oleh perkataan kesaksian mereka.” (ayat 11b). Orang yang menang itu bukan saja orang yang percaya kepada pengorbanan Kristus di atas kayu salib tetapi yang juga menjadi saksi pengorbanan-Nya di atas kayu salib. Suatu kesaksian tentang keselamatan melalui pengorbanan Kristus di atas kayu salib. Suatu keputusan yang tidak mempedulikan konsekuensi yang akan diterima kemudian tetapi yang tetap setiap melayani Kristus tanpa pamrih.

Mereka yang rela berkorban bagi Anak Domba Allah
“Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.” (ayat 11c). Orang-orang yang menang itu adalah orang-orang yang bersedia bersaksi walaupun menghadapi ancaman maut. Ada komitmen yang tinggi untuk tetap di jalan Tuhan sekalipun harus mengalami berbagai-bagai penderitaan karena ingin berkorban bagi Kristus. Karena kerelaan inilah mereka layak mendapatkan kemenangan dan mengumandangkan nyanyian kemenangan bagi Anak Domba Allah. Sebab akan ada sukacita besar yang akan mengikuti hidup orang yang menang itu kelak dan sukacita itu tidak sebanding dengan penderitaan yang mereka telah alami (ayat 12). 

Refleksi
Seorang gadis kecil terlihat kebingungan di depan etalase boneka di sebuah supermarket. Cukup lama ia berdiri disitu, sambil memandangi deretan boneka yang berjajar di depannya. Gadis kecil ini bimbang, apakah ia akan memilih boneka beruang coklat kecil dengan mata yang ramah lucu, atau boneka anjing putih gendut dengan moncong yang menggemaskan. Setelah berpikir cukup lama, akhirnya ia mengambil boneka beruang coklat kecil dan menyerahkan kepada ibunya yang sudah menunggu di depan kasir. Petugas kasir memindai barcode yang ada di label harga boneka tersebut lalu memeriksanya di komputernya. Tiba-tiba petugas kasir tersebut tersenyum dan berkata, “Selamat ibu, anak ibu bisa mendapatkan gratis boneka anjing putih sebagai pembeli keseratus dari boneka beruang kecil ini!” Mendengar kata-kata kasir itu, sang gadis kecil langsung melompat-lompat kegirangan. Ia bersukacita sekali bisa mendapatkan dua boneka yang ia inginkan sepaket sekaligus!

Saat kita menerima keselamatan, kita juga menerima kuasa. Dalam pemandangan Tuhan, keselamatan yang Ia sediakan bagi kita sudah sepaket dengan kuasa agar kita bisa hidup berkemenangan. Siapa menerima keselamatan, ia menerima kuasa. Begitu saja, sesederhana itu. Namun pertanyaannya, mengapa banyak anak Tuhan yang sudah diselamatkan, hidupnya seolah-olah tidak ada kuasanya? Jawabannya adalah karena ketidaktahuan. Ketidaktahuan akan membuat kita tidak menginginkan, tidak berusaha mendapatkan, sehingga akhirnya membuat kita tidak memilikinya.

Hari ini, sadarilah bahwa saat kita diselamatkan kita juga diberi kuasa oleh Tuhan. Mengapa Tuhan harus memberi kuasa kepada kita? Tentu saja supaya kita bisa menjadi saksi-Nya, dan melalui hidup kita ada semakin banyak orang menjadi percaya kepada Yesus. Itulah cara kita bersyukur (menyanyikan) keselamatan dari Tuhan.   Amin!

Dari berbagai sumber

Postingan Terkait



0 komentar: