Menyanyikan
Keselamatan Dari Tuhan
Pendahuluan
Gereja
Tuhan sejak Zaman Gereja Mula-mula sampai pada Zaman Akhir ini, telah
menghadapi peperangan terpanjang dalam sejarah. Ini adalah peperangan melawan
iblis. Peperangan itu dimulai di surga. Peperangan antara Mikhael (dalam bahasa
Ibrani berarti:“Siapa seperti Allah?”) dan naga (si ular tua atau iblis atau
setan; Wahyu 12:7-9) yang memberontak, adalah makhluk ciptaan yang berperang
melawan Pencipta yang kekal (Ibr. 1:1, 2; Yoh 1:1–4).
Gagal
dalam peperangan melawan Kristus di surga, Setan berusaha menyerang-Nya di
dunia setelah kelahiran manusia-Nya (Why. 12:4). Gagal melawan Kristus, dan
kemudian gagal melawan Dia di padang gurun dan kemudian di Salib, Setan—setelah
kekalahan yang tidak dapat diubah di Golgota—pergi berperang melawan umat
Allah. Peperangan ini sangat hebat sepanjang sejarah kekristenan (Why. 12:6,
14-16) dan akan dilanjutkan sampai akhir zaman (Why 12:17), sampai Setan
menghadapi kekalahan yang lain, saat kedatangan Yesus yang kedua kali.
Penjelasan
Memang
tidak bisa dipungkiri bahwa hidup di jalan Tuhan akan mengalami berbagai
tantangan dan penderitaan. Kita harus sadar bahwa ada pendakwa-pendakwa yang
berusaha menjatuhkan kita. Pendakwa utama adalah iblis. Ingat kisah Ayub,
bagaimana iblis menjadi pendakwa dan menuntut hidup Ayub dihadapan Tuhan. Iblis
juga bisa memakai manusia sebagai pendakwa
Tetapi
akan ada nyanyian kemenangan dikumandangkan oleh orang-orang percaya yang telah
menyelesaikan perjuangan hidup di jalan Tuhan. Siapakah mereka yang memiliki
nyanyian kemenangan ini?
Mereka yang percaya kepada darah Anak
domba Allah
“Dan
mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba,” (ayat 11a). Orang-orang yang
menang itu adalah orang-orang yang mengimani pengorbanan Kristus di atas kayu
salib. Sebagaimana Kristus telah menang, maka orang-orang yang percaya kepada
Kristuspun akan mengalami kemenangan sebab mereka telah dibebaskan dari kuasa
dosa lewat darah-Nya yang telah tercurah. Penebusan Kristus adalah pangkal
utama kemenangan dari orang-orang kudus.
Mereka yang bersaksi tentang Anak Domba
Allah
“...dan
oleh perkataan kesaksian mereka.” (ayat 11b). Orang yang menang itu bukan saja
orang yang percaya kepada pengorbanan Kristus di atas kayu salib tetapi yang
juga menjadi saksi pengorbanan-Nya di atas kayu salib. Suatu kesaksian tentang
keselamatan melalui pengorbanan Kristus di atas kayu salib. Suatu keputusan
yang tidak mempedulikan konsekuensi yang akan diterima kemudian tetapi yang
tetap setiap melayani Kristus tanpa pamrih.
Mereka yang rela berkorban bagi Anak
Domba Allah
“Karena
mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.” (ayat 11c).
Orang-orang yang menang itu adalah orang-orang yang bersedia bersaksi walaupun
menghadapi ancaman maut. Ada komitmen yang tinggi untuk tetap di jalan Tuhan
sekalipun harus mengalami berbagai-bagai penderitaan karena ingin berkorban
bagi Kristus. Karena kerelaan inilah mereka layak mendapatkan kemenangan dan
mengumandangkan nyanyian kemenangan bagi Anak Domba Allah. Sebab akan ada
sukacita besar yang akan mengikuti hidup orang yang menang itu kelak dan
sukacita itu tidak sebanding dengan penderitaan yang mereka telah alami (ayat
12).
Refleksi
Seorang
gadis kecil terlihat kebingungan di depan etalase boneka di sebuah supermarket.
Cukup lama ia berdiri disitu, sambil memandangi deretan boneka yang berjajar di
depannya. Gadis kecil ini bimbang, apakah ia akan memilih boneka beruang coklat
kecil dengan mata yang ramah lucu, atau boneka anjing putih gendut dengan
moncong yang menggemaskan. Setelah berpikir cukup lama, akhirnya ia mengambil
boneka beruang coklat kecil dan menyerahkan kepada ibunya yang sudah menunggu
di depan kasir. Petugas kasir memindai barcode yang ada di label harga boneka
tersebut lalu memeriksanya di komputernya. Tiba-tiba petugas kasir tersebut
tersenyum dan berkata, “Selamat ibu, anak ibu bisa mendapatkan gratis boneka
anjing putih sebagai pembeli keseratus dari boneka beruang kecil ini!”
Mendengar kata-kata kasir itu, sang gadis kecil langsung melompat-lompat
kegirangan. Ia bersukacita sekali bisa mendapatkan dua boneka yang ia inginkan
sepaket sekaligus!
Saat
kita menerima keselamatan, kita juga menerima kuasa. Dalam pemandangan Tuhan,
keselamatan yang Ia sediakan bagi kita sudah sepaket dengan kuasa agar kita
bisa hidup berkemenangan. Siapa menerima keselamatan, ia menerima kuasa. Begitu
saja, sesederhana itu. Namun pertanyaannya, mengapa banyak anak Tuhan yang
sudah diselamatkan, hidupnya seolah-olah tidak ada kuasanya? Jawabannya adalah
karena ketidaktahuan. Ketidaktahuan akan membuat kita tidak menginginkan, tidak
berusaha mendapatkan, sehingga akhirnya membuat kita tidak memilikinya.
Hari
ini, sadarilah bahwa saat kita diselamatkan kita juga diberi kuasa oleh Tuhan.
Mengapa Tuhan harus memberi kuasa kepada kita? Tentu saja supaya kita bisa
menjadi saksi-Nya, dan melalui hidup kita ada semakin banyak orang menjadi
percaya kepada Yesus. Itulah cara kita bersyukur (menyanyikan) keselamatan dari
Tuhan. Amin!
Dari berbagai sumber
0 komentar:
Posting Komentar