Bersoraklah
Bagi Tuhan
Pendahuluan
Nas
yang menjadi bacaan kita saat ini adalah bagian dari nyanyian pujian Daud
kepada Allah ketika membawa Tabut Perjajian ke Yerusalem. Tabut Perjanjian
adalah tabut yang suci sebagai tanda kasih setia Tuhan atas umatNya. Tabut
Perjanjian menjadi tanda kehadiran Allah diantara umatNya.
Tabut
Perjanjian (Ul. 31:26), Tabut Allah (1 Sam. 3:3) atau juga disebut dengan Tabut
Kesaksian berisikan Loh Batu kesepuluh Hukum Taurat, Roti Manna dan Tongkat
Harun. Sesuai dengan perintah Tuhan untuk membuat suatu tabut dan di taruh di
dalam kemah kudus.
Daud
seorang yang mengutamakan Tuhan. Setelah selesai peletakan Tabut Allah di kemah
yang disediakan dan ritual mempersembahkan korban dilaksanakan, Asaf dan
saudara-saudara sepuaknya disuruh Daud untuk menyanyikan syukur bagi Tuhan.
Bernyanyi
mengucap syukur bagi Tuhan merupakan suatu ungkapan isi hati yang paling dalam
bagi Tuhan. Mereka mengungkapkan isi hatinya kepada Tuhan karena merasakan
penyertaan dan pertolongan Tuhan sejak mereka keluar dari Mesir dan menjadi
suatu bangsa yang diberkati oleh Tuhan.
Ungkapan
isi hati yang penuh syukur itu juga mengajak langit dan bumi turut bersukacita
dan bersorak-sorai bahkan mengakui Allah sebagai Raja atas bumi ini. Bahkan
gemuruh laut dan pepohonan mengambil tempat untuk bersukacita atas kasih karunia
Allah.
Allah
adalah Kudus, pemelihara hidup. Barang siapa yang diberi kehidupan patut
baginya untuk bersyukur kepada allah. Pembebasan dan penyelamatan serta
karya-Nya bagi setiap insan menggugah kita untuk semakin menyadari bahwa Allah
penuh kasih karunia. Allah adalah pemegang kendali dalam hidup ini. Melalui
konteks ini, kita diajak dengan kesaksian Raja Daud bahwa seluruh makhluk
ciptaan-Nya bersyukur atas karunia Tuhan.
Ayat 34
Bersyukur
kepada Tuhan adalah mengakuinya dalam segala hal tidak mengingat tempat dan
waktu. Bersyukur kepada Allah adalah menyampaikan rasa terimakasih kita
kepada-Nya dengan pujian kidung nyanyian, ibadah dan sebagainya. Dengan
bersyukur kita menyadari bahwa Allah mengasihi kita dan kasih Tuhan adalah
Kekal.
Kebaikan
Tuhan itu tidak perlu diragukan oleh karena itu mereka mengatakan bahwasanya
kasih setiaNya untuk selama-lamanya. Berbeda dengan kebaikan manusia yang
sering berubah-ubah kadang baik kalau mereka itu cocok dengan kehendak hatinya
tapi akan berubah kalau mereka menyakiti hatinya berbeda dengan kebaikan Tuhan
yang tetap selamanya.
Ayat 35-36
Ayat
ini merupakan gambaran kerendahan hati dalam syukur yang dipanjatkan Daud.
Baginya dia tidak lebih dari pada yang lain memohon belas kasihan untuk
menyelamatkan mereka dari musuh, keadaan itu membuat seolah-olah mereka tidak
berdaya. Daud merendahkan dirinya kepada Tuhan dan memohon keadilan serta
keselamatan agar musuh-musuh terluputkan dari mereka yang memohon kepada Allah,
menunjukkan bahwa kita adalah orang yang lemah, perlu pertolongan, membutuhkan
pembelaan, keajaiban dengan begitu Nama Allah dipermuliakan dan mengakui bahwa
Allah layak di puji untuk selama-lamanya.
Umat
Israel tidak perlu lagi minta pertolongan kepada ilah-ilah lain karena ada Allah
yang siap setiap saat menolong mereka. Dan itu sudah menjadi pengalaman iman
mereka disepanjang kehidupannya. Terbukti dalam ayat 36 seluruh umat
mengatakan; “amin, pujilah Tuhan, terpujilah Tuhan, Allah Israel, dari
selama-lamanya sampai selama-lamanya.”
Refleksi
Hidup
bersama-sama dengan Allah akan membawa sorak-sorai, syukur dan pujian. Inilah
hal yang dapat kita renungkan melalui nas ini. Sungguh begitu indahnya hidup
bersama-sama dengan Tuhan. Kita hidup dan berjalan bersama Raja penguasa alam
semesta.
Orang
percaya layak mensyukuri imannya kepada Yesus Kristus, sebab Ia telah datang
untuk hidup diantara kita. Ia datang menggembalakan kita umat percaya, sehingga
kita beroleh sukacita dariNya. Ucapan syukur kepada Tuhan itu tidak terbatas
oleh waktu dan keadaan. Syukur kepada Tuhan tidak hanya ketika ulang tahun,
naik jabatan, lulus dari pendidikan, rumah baru, sembuh dari penyakit. Namun
syukur dan pujian akan selalu mengalir kepada Tuhan sebab Ia yang telah menebus
kita dari dosa dan juga yang memberikan kasihNya tetap dan kekal selamanya.
Minggu
ini disebut minggu Jubilate yang artinya; “Bersorak-soraklah bagi Allah, hai
seluruh bumi”.
Orang
beriman patutlah bersyukur, sebab iman kepada Kristus Yesus adalah tanda
keberadaan kasih setia Tuhan atas hidup kita. Tuhan tidak pernah meninggalkan
kita maupun melupakan kita, maka janganlah kita menjauhkan diri dariNya maupun
melupakanNya, rayakanlah imanmu maka engkau akan bersorak-sorai dalam hidupmu.
Tuhan besertaku, besertamu dan beserta kita semua. Amin!
Dari berbagai sumber
0 komentar:
Posting Komentar