“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu" Yohanes 15:16

Jumat, 14 Maret 2014

Roma 5:12-19

Sambut & Terimalah Kasih Karunia Allah Yang memberi Hidup

Pendahuluan
Di dalam Alkitab dituliskan dua pribadi yang kontradiktif antara Adam manusia pertama yang jatuh dalam dosa dan Adam akhir (Yesus Kristus) yang membereskan dosa. Adam manusia pertama, tidak hanya menjadi bapa (cikal-bakal) bagi semua umat manusia sekaligus menularkan "dosa asal" yang diperbuatnya kepada seluruh manusia di dunia ini. Dosa pertama/dosa asal, yaitu dosa Adam, mempunyai dampak yang khas bagi seluruh umat manusia.

Namun ada perbedaan yang mendasar antara Adam yang pertama dan Adam yang akhir. Adam yang pertama hanya manusia yang diberi nafas hidup oleh Allah. Tetapi Adam yang akhir adalah Roh yang menghidupkan. Adam akhir bukan diciptakan dari debu tanah tapi disebut; Ia lahir dari Roh Kudus. Adam yang pertama penuh pelanggaran dan mengakibatkan semua orang berada di dalam kuasa maut. Sedangkan Adam yang akhir penuh kasih karunia yang membenarkan hidup kita. Oleh pelanggaran satu orang semua turut dihukum, tetapi oleh kasih karunia satu orang semua memperoleh hidup dalam kebenaran.

Akibat dosa Adam, semua manusia menjadi manusia berdosa
Memang pada waktu Adam berbuat dosa, semua manusia lain (kecuali Hawa) belum ada. Tetapi Adam dianggap oleh Allah sebagai wakil dari seluruh umat manusia, dan karena itu ketika Adam jatuh ke dalam dosa, seluruh umat manusia dianggap jatuh ke dalam dosa juga. Karena itu, berbeda dengan pandangan Islam yang mengatakan bahwa semua manusia lahir dalam keadaan suci, Kitab Suci mengajarkan bahwa sejak kejatuhan Adam itu, semua manusia lahir dalam dosa (ini dikenal dengan istilah dosa asal / original sin). Pandangan ini didukung oleh ayat-ayat Kitab Suci di bawah ini.

Kita ada di dalam Adam seperti dahan-dahan pohon ada dalam pohonnya (sebelum mereka tumbuh/keluar). Lalu dahan-dahan itu tumbuh/keluar. Kalau pohonnya adalah pohon mangga, maka otomatis dahan-dahan yang keluar juga adalah dahan-dahan mangga. Karena Adamnya adalah orang berdosa, maka kita sebagai dahan-dahannya juga adalah orang berdosa.

Kalau tim sepak bola Indonesia kalah, maka orang akan berkata ‘Indonesia kalah’. Kita tidak ikut main sepak bola, tetapi juga dianggap kalah, karena wakil kita kalah. Demikian juga pada waktu wakil kita, yaitu Adam, jatuh ke dalam dosa, maka kita semua dianggap jatuh ke dalam dosa juga.

Jadi, bukan hanya pencuri, pembunuh, pemerkosa, dsb saja disebut orang berdosa. Kita juga adalah orang berdosa! Karena itu kita membutuhkan Kristus sebagai Juruselamat, Penebus dosa kita. Dan jangan pernah berpikir bahwa kita tidak membutuhkan Penebus dosa karena perbuatan baik kita bisa menebus dosa kita, sebab hal itu bertentangan dengan ayat-ayat di bawah ini:

Gal 2:16a - "Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus".

Gal 2:21b - "... sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus".

Kasih karunia Allah
Kita mungkin menyesali dosa Adam ini. Andaikata Adam tidak jatuh, alangkah enaknya:
-           ada damai dan sukacita.
-           tidak ada penderitaan, penyakit, kematian.
-           tidak ada dosa.
-           kita ada di taman Eden, bisa makan buah-buahan tanpa bayar.

Namun firman ini memberikan Kabar Baik bagi kita.
"Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karuniaNya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus". Rom 5:15.

Apakah kasih karunia itu?
Kasih karunia Allah adalah sesuatu yang ada dalam diri Allah yang menyebabkan Ia memberikan karunia-karunia kepada kita sekalipun kita sama sekali tidak layak menerimanya.
Sebagai orang berdosa, kita layaknya dibuang ke dalam neraka. Tetapi adanya kasih karunia ini menyebabkan Allah bertindak lain. Allah datang ke dalam dunia dalam diri Yesus Kristus, hidup suci, menderita dan mati di kayu salib untuk memikul hukuman dosa kita, untuk menyelamatkan kita.

Akibat kasih karunia Allah
Kalau pelanggaran Adam mempunyai akibat yang menjatuhkan, maka kasih karunia Allah itu mempunyai akibat yang mengangkat dari kejatuhan itu. Perhatikan kata-kata ‘jauh lebih besar’ dalam ay 15 itu. Kasih karunia Allah dalam Yesus Kristus jauh lebih besar dari pelanggaran Adam. Karena itu pengangkatan yang ditimbulkan oleh kasih karunia ini juga jauh lebih besar dari pada kejatuhan yang ditimbulkan oleh kejatuhan Adam. Apa akibat kasih karunia Allah itu:

1. Pembenaran (ay. 16).
Kalau kita sudah sadar dan percaya akan akibat dosa Adam, yang menyebabkan semua manusia berdosa dan condong kepada dosa, maka karena kasih karunia Allah itu jauh lebih besar dari pelanggaran Adam, maka kita harus lebih percaya lagi bahwa orang yang menerima kasih karunia Allah dalam Yesus Kristus itu akan dibenarkan/dianggap benar oleh Allah.

2. Hidup (ay. 17).
Perhatikan kata-kata ‘lebih benar lagi’ dalam ay. 17. Ini disebabkan karena kasih karunia Allah yang tadi dikatakan jauh lebih besar dari pelanggaran Adam (ay 15). Kalau pelanggaran Adam mengakibatkan maut/kematian, maka kasih karunia Allah dalam Yesus Kristus mengakibatkan kita hidup. Dan ingat bahwa ini adalah posisi yang lebih aman dari pada posisi Adam sebelum jatuh ke dalam dosa. Mengapa bisa demikian? Karena Adam pada saat itu hanya mempunyai hidup bersyarat. Selama ia tidak jatuh ke dalam dosa, ia hidup. Tetapi kalau ia jatuh ke dalam dosa, ia mati. Tetapi bagi kita yang menerima kasih karunia Allah dalam Yesus Kristus, kita menerima hidup kekal. Tanpa syarat! Kita tidak mungkin lagi binasa. Ini terlihat dari Yoh 10:27-29 yang berbunyi:

"Domba-dombaKu mendengarkan suaraKu dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tanganKu. BapaKu, yang memberikan mereka kepadaKu, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa".

3. Persekutuan yang lebih dan indah dengan Allah.
Persekutuan Adam dengan Allah adalah persekutuan antara makhluk dengan penciptanya, tetapi persekutuan kita (orang yang percaya kepada Yesus) dengan Allah adalah persekutuan antara anak dengan Bapanya. Adam hanya dekat dengan Allah, tetapi Allah tinggal di dalam kita (Yoh. 14:16-17).

4. Tempat yang lebih indah.
Adam tinggal di taman Eden dan kalau Adam dan keturunannya terus hidup suci, mungkin sekali semua manusia akan tetap tinggal di Eden. Tetapi sekarang kita yang telah menerima kasih karunia Allah dalam Yesus Kristus akan tinggal bukan di taman Eden, tetapi di surga.

Apa yang harus kita lakukan?
Akibat dosa Adam secara otomatis menimpa semua keturunannya, tetapi akibat kebenaran Yesus Kristus tidak secara otomatis dialami semua orang. Kata-kata ‘semua orang’ dalam ay 15,19 seharusnya adalah ‘banyak orang’.

Kata-kata ‘semua orang’ dalam ay 18 memang adalah ‘semua orang’, tetapi pada waktu menafsirkannya, kita harus menafsirkannya dengan melihat pada bagian-bagian Kitab Suci yang lain, seperti 1Kor 15:22, sehingga artinya adalah: ‘semua orang dalam Kristus’ atau ‘semua orang yang percaya kepada Kristus’.
Kita ada dalam Adam karena keturunan (otomatis), tetapi kita ada dalam Kristus karena iman.

Johannes Calvin“Jadi, untuk mengambil bagian dalam warisan dosa yang menyedihkan, cukup bagimu untuk menjadi manusia, karena itu tinggal dalam daging dan darah; tetapi untuk menikmati kebenaran Kristus engkau harus menjadi orang percaya; karena pengambilan bagian dari Dia didapatkan hanya dengan iman.”

Jadi, untuk bisa masuk ke neraka cukup bagi kita untuk berdiam diri. Sejak lahir kita ada di dalam Adam, sehingga dengan berdiam diri saja, itu sudah cukup untuk membawa kita ke dalam neraka. Tetapi kalau kita ingin masuk surga, kita harus percaya kepada Yesus dan menerimaNya sebagai Tuhan dan Juruselamat kita!

Karena itu jangan mencari keselamatan di luar Kristus! Sudahkah atau maukah saudara datang dan percaya kepada Yesus?  Amin.


Postingan Terkait



0 komentar: