“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu" Yohanes 15:16

Senin, 09 Desember 2013

Mazmur 118:1-9 (Khotbah Malam Akhir Tahun, 31 Desember 2013)

Mengucap Syukur

Pendahuluan
Kita baru saja merayakan kelahiran Yesus Kristus, dan kita sudah seharusnya bisa merasakan betapa besar kasih Allah kepada kita dengan mengutus AnakNya. Selain itu, kita juga telah melewati tahun 2013 ini dengan berbagai moment hidup baik itu suka maupun duka. Sepanjang tahun ini pasti banyak berkat yang sudah kita terima dari Tuhan, misalnya kesembuhan dari penyakit, lepas dari pencobaan, berhasul dalam usaha dan pendidikan. Tidak ada yang mampu meberikan semuanya itu kecuali Tuhan kita yang maha besar. Dengan demikian sudah sepatutnya kita mengucap syukur untuk semuanya itu, untuk penyelamatan Yesus Kristus dan untuk berkat Tuhan yang tidak terhitung. Kita bersyukur bukan supaya kita mendapatkan sesuatu dari Tuhan tetapi karena kita sudah mendapatkan sesuatu dan banyak hal dari Tuhan.

Penjelasan
Semua memuji Kasih setia Tuhan yang tak berkesudahan.
Melalui  Mazmur 118  ini adalah suatu seruan merayakan kebaikan Tuhan kepada umat-Nya. Dengan petunjuk-Nya (Taurat), kita bisa menjalani hidup yang menyenangkan Dia serta memberkati sesama kita. Mazmur ini dianggap sebagai Mazmur yang mesianik dimana beberapa ayat dihubungkan dengan Tuhan Yesus sendiri dan dengan hidup serta pelayananNya selama didunia ini. Mazmur ini bersifat nubuat yang menubuatkan kedatangan Kristus yang pertama terlebih kedatanganNya yang kedua. Pemazmur mengucap syukur untuk segala kebaikan, belas kasihan, anugerah Tuhan yang luar biasa yang dia alami. Pemazmur merasa bahwa tidak cukup hanya dia sendiri mengekspresikan rasa syukurnya kepada Tuhan dan oleh karena itu dia mengajak orang-orang lain. Dia mengajak orang Israel memuji Tuhan Israel yang dengannya Allah membuat perjanjian dan Allah senantiasa setia kepada perjanjian itu. Walaupun Israel selalu melakukan dosa dan bersungut-sungut kepada Allah tetapi Allah tetap menganggap mereka sebagai umatNya, sebagai milik yang berharga dan mengampuni dosa-dosa mereka. Pemazmur juga mengajak orang yang takut akan Tuhan yaitu mereka yang bertobat dengan tulus dan orang-orang percaya yang sebenarnya, untuk mengucap syukur atas pengampunan dosa yang mereka terima. Dalam ayat 1-4, pemamzur memaklumkan ”bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setiaNya”, ini adalah nyanyian nasional bangsa Israel. Raja Israel mengajak seluruh bangsa Israel untuk bergabung dengannya dalam mengucap syukur kepada Allah. Keberhasilan Daud adalah karena belas kasih Allah kepada Israel dan untuk Daud sendiri. Disini dia ingin mengungumkan bahwa kasih tidak berkesudahan. Umat Allah adalah sdaksi-saksiNya yang tidak hanya berdiri dengan diam tanpa berbuat apa-apa tetapi memaklumkan kasih Allah.

Keberpihakan dan pertolongan Tuhan.
Selanjutnya pemazmur mengakui pertolongan dan keberpihakan Tuhan kepadanya. Ketika dia tertekan di setiap sisi dan tidak bisa bergerak dengan bebas, bagai terhimpit diauatu ruang yang begitu sempit, tidak bebas bergerak, dan kalaupun bisa bergerak tanpa rasa sakit. Dia memanggil Allah dan Allah membebaskannya. Ketika dia diberi ruang dan kebebasan pada setiap sisi, dia bisa bergerak tanpa rasa sakit. Itulah pergumulan yang dirasakan pemazmur, pergumulan yang membuat dia merasa sakit dan tidak memiliki kebebasan. Allah menjawab pemazmur (Daud). Dia dibebaskan dari masalahnya, ditempatkan pada tahta Israel dan diberi ketenangan dari semua musuh-musuhnya. Dia percaya bahwa Allah ada dipihaknya, Allah ada bersamanya. Allah jauh lebih besar dari apapun atau dari musuh-musuhnya dan Allah bisa membebaskannya dari semuanya itu. Pemazmur dapat memandang kepada orang-orang yang memusuhinya dengan penuh percaya diri dan dalam perasaan aman dan damai, walaupun orang tersebut berdiri dekatnya. Artinya; Allah adalah satu-satunya sumber kedamaian dan keselamatan. Oleh karena itu pemazmur mengatakan bahwa lebih baik (sangat jauh lebih baik) yang terkuat sekalipun (raja/bangsawan/pemerintah). Manusia memiliki keterbatasan dalam hal menolong, manusia egois dan tidak setia termasuk bangsawan dan penguasa.

Tuhan satu-satunya tempat perlindungan
Banyak hal yang perlu kita syukuri kepada Tuhan, terutama kelahiranNya dalam hidup kita yang membawa keselamatan dan sukacita. Kehidupan dalam setahun ini juga perlu disyukuri, pasti banyak hal yang kita alami.  Oleh sebab itu kita seharusnya mengucap syukur secara pribadi maupun dengan mengajak saudara-saudara kita, sebagaimana yang dilakukan pemazmur mengajak kita sebagai Israel rohani. Adalah hal yang sia-sia mengandalkan manusia, sehebat dan sekuat apapun dia, termasuk pemerintah, pejabat, penguasa, bangsawan, karena mereka semua memiliki keterbatasan. Hanya Allah yang patut diandalkan, hanya Allah yang memiliki kuasa atas segalanya, hanya Allah yang layak dipercaya karena kasih Allah selalu untuk selamanya.

Tetapi bagaimana kita bersyukur?
Hal yang paling tinggi diatas ucapan syukur adalah memanfaatkan segala pemberian Tuhan dengan sebaik-baiknya. Gunakan hidupmu untuk hal-hal yang berkenan kepada Allah, jaga kehidupan dan kesehatan yang Tuhan berikan. Pakailah pendidikan, talenta pemberian Tuhan, segala harta yang Tuhan berikan untuk tujuan yang baik, misalnya: dengan rela berbagi dengan sesama dari apa yang kita miliki. Doakanlah saudara-saudara kita yang lemah, dan turut berperan dalam menegakkan keadilan ditengah-tengah masyarakat. Persembahkan hidupmu untuk pekerjaan Tuhan. Dan intinya adalah: kasih, kasihilah Allah dan sesamamu manusia, dan juga ciptaan Tuhan yang lainnya, demikianlah kita sekalian mengucap syukur.

Pdt. W.S. Napitu, MA


Postingan Terkait



0 komentar: