Mengucap Syukur
Pendahuluan
Kita baru saja
merayakan kelahiran Yesus Kristus, dan kita sudah seharusnya bisa merasakan
betapa besar kasih Allah kepada kita dengan mengutus AnakNya. Selain itu, kita
juga telah melewati tahun 2013 ini dengan berbagai moment hidup baik itu suka
maupun duka. Sepanjang tahun ini pasti banyak berkat yang sudah kita terima
dari Tuhan, misalnya kesembuhan dari penyakit, lepas dari pencobaan, berhasul
dalam usaha dan pendidikan. Tidak ada yang mampu meberikan semuanya itu kecuali
Tuhan kita yang maha besar. Dengan demikian sudah sepatutnya kita mengucap
syukur untuk semuanya itu, untuk penyelamatan Yesus Kristus dan untuk berkat
Tuhan yang tidak terhitung. Kita bersyukur bukan supaya kita mendapatkan
sesuatu dari Tuhan tetapi karena kita sudah mendapatkan sesuatu dan banyak hal
dari Tuhan.
Penjelasan
Semua memuji Kasih setia Tuhan yang tak berkesudahan.
Melalui Mazmur
118 ini adalah suatu seruan merayakan kebaikan Tuhan kepada umat-Nya.
Dengan petunjuk-Nya (Taurat), kita bisa menjalani hidup yang menyenangkan Dia
serta memberkati sesama kita. Mazmur ini dianggap sebagai Mazmur yang mesianik
dimana beberapa ayat dihubungkan dengan Tuhan Yesus sendiri dan dengan hidup
serta pelayananNya selama didunia ini. Mazmur ini bersifat nubuat yang
menubuatkan kedatangan Kristus yang pertama terlebih kedatanganNya yang kedua.
Pemazmur mengucap syukur untuk segala kebaikan, belas kasihan, anugerah Tuhan
yang luar biasa yang dia alami. Pemazmur merasa bahwa tidak cukup hanya dia
sendiri mengekspresikan rasa syukurnya kepada Tuhan dan oleh karena itu dia
mengajak orang-orang lain. Dia mengajak orang Israel memuji Tuhan Israel yang
dengannya Allah membuat perjanjian dan Allah senantiasa setia kepada perjanjian
itu. Walaupun Israel selalu melakukan dosa dan bersungut-sungut kepada Allah
tetapi Allah tetap menganggap mereka sebagai umatNya, sebagai milik yang
berharga dan mengampuni dosa-dosa mereka. Pemazmur juga mengajak orang yang takut
akan Tuhan yaitu mereka yang bertobat dengan tulus dan orang-orang percaya yang
sebenarnya, untuk mengucap syukur atas pengampunan dosa yang mereka terima.
Dalam ayat 1-4, pemamzur memaklumkan ”bahwasanya untuk selama-lamanya kasih
setiaNya”, ini adalah nyanyian nasional bangsa Israel. Raja Israel
mengajak seluruh bangsa Israel untuk bergabung dengannya dalam mengucap syukur
kepada Allah. Keberhasilan Daud adalah karena belas kasih Allah kepada Israel
dan untuk Daud sendiri. Disini dia ingin mengungumkan bahwa kasih tidak
berkesudahan. Umat Allah adalah sdaksi-saksiNya yang tidak hanya berdiri dengan
diam tanpa berbuat apa-apa tetapi memaklumkan kasih Allah.
Keberpihakan dan pertolongan Tuhan.
Selanjutnya
pemazmur mengakui pertolongan dan keberpihakan Tuhan kepadanya. Ketika dia
tertekan di setiap sisi dan tidak bisa bergerak dengan bebas, bagai terhimpit
diauatu ruang yang begitu sempit, tidak bebas bergerak, dan kalaupun bisa
bergerak tanpa rasa sakit. Dia memanggil Allah dan Allah membebaskannya. Ketika
dia diberi ruang dan kebebasan pada setiap sisi, dia bisa bergerak tanpa rasa
sakit. Itulah pergumulan yang dirasakan pemazmur, pergumulan yang membuat dia
merasa sakit dan tidak memiliki kebebasan. Allah menjawab pemazmur (Daud). Dia
dibebaskan dari masalahnya, ditempatkan pada tahta Israel dan diberi ketenangan
dari semua musuh-musuhnya. Dia percaya bahwa Allah ada dipihaknya, Allah ada
bersamanya. Allah jauh lebih besar dari apapun atau dari musuh-musuhnya dan
Allah bisa membebaskannya dari semuanya itu. Pemazmur dapat memandang kepada
orang-orang yang memusuhinya dengan penuh percaya diri dan dalam perasaan aman
dan damai, walaupun orang tersebut berdiri dekatnya. Artinya; Allah adalah
satu-satunya sumber kedamaian dan keselamatan. Oleh karena itu pemazmur
mengatakan bahwa lebih baik (sangat jauh lebih baik) yang terkuat sekalipun
(raja/bangsawan/pemerintah). Manusia memiliki keterbatasan dalam hal
menolong, manusia egois dan tidak setia termasuk bangsawan dan penguasa.
Tuhan
satu-satunya tempat perlindungan
Banyak hal yang
perlu kita syukuri kepada Tuhan, terutama kelahiranNya dalam hidup kita yang
membawa keselamatan dan sukacita. Kehidupan dalam setahun ini juga perlu
disyukuri, pasti banyak hal yang kita alami.
Oleh sebab itu kita seharusnya mengucap syukur secara pribadi maupun
dengan mengajak saudara-saudara kita, sebagaimana yang dilakukan pemazmur
mengajak kita sebagai Israel rohani. Adalah hal yang sia-sia mengandalkan
manusia, sehebat dan sekuat apapun dia, termasuk pemerintah, pejabat, penguasa,
bangsawan, karena mereka semua memiliki keterbatasan. Hanya Allah yang patut
diandalkan, hanya Allah yang memiliki kuasa atas segalanya, hanya Allah yang
layak dipercaya karena kasih Allah selalu untuk selamanya.
Tetapi
bagaimana kita bersyukur?
Hal yang paling
tinggi diatas ucapan syukur adalah memanfaatkan segala pemberian Tuhan dengan
sebaik-baiknya. Gunakan hidupmu untuk hal-hal yang berkenan kepada Allah, jaga
kehidupan dan kesehatan yang Tuhan berikan. Pakailah pendidikan, talenta
pemberian Tuhan, segala harta yang Tuhan berikan untuk tujuan yang baik,
misalnya: dengan rela berbagi dengan sesama dari apa yang kita miliki.
Doakanlah saudara-saudara kita yang lemah, dan turut berperan dalam menegakkan
keadilan ditengah-tengah masyarakat. Persembahkan hidupmu untuk pekerjaan
Tuhan. Dan intinya adalah: kasih, kasihilah Allah dan sesamamu manusia, dan
juga ciptaan Tuhan yang lainnya, demikianlah kita sekalian mengucap syukur.
Pdt. W.S. Napitu, MA
0 komentar:
Posting Komentar