Damai Sejahtera Kristus Memerintah dalam hatimu
Pendahuluan
Untuk mengetahui tujuan penulisan surat, kita perlu tahu kondisi jemaat
yang dikirimi surat, keduanya saling berkaitan. Dari pembacaan ayat-ayat di
atas, kita mengetahui adanya pengaruh ajaran yang salah dalam jemaat Tuhan.
Ajaran-ajaran Yunani berusaha masuk ke dalam gereja. Ajaran-ajaran tersebut
salah karena tidak kembali kepada Kristus. Jemaat Kolose sudah merendahkan
diri, beribadah kepada malaikat dan mendapatkan penglihatan, tapi menurut
Paulus semuanya itu salah karena tidak kembali kepada Kristus. Paulus dalam
surat Kolose berkali-kali menekankan untuk kembali kepada Kristus. Kolose 1
adalah salah satu pengajaran yang penting mengenai Kristologi.
·
Kolose 1:3-5 : Kami selalu mengucap syukur
kepada Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, setiap kali kami berdoa untuk
kamu, karena kami telah mendengar tentang imanmu dalam Kristus Yesus dan
tentang kasihmu terhadap semua orang kudus, oleh karena pengharapan, yang
disediakan bagi kamu di sorga. Tentang pengharapan itu telah lebih dahulu kamu
dengar dalam firman kebenaran, yaitu Injil.
·
Kolose 1:8 : Dialah juga yang telah
menyatakan kepada kami kasihmu dalam Roh.
·
Kolose 2:16 : Karena itu janganlah kamu
biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari
raya, bulan baru ataupun hari Sabat;
·
Kolose 2:18-19 : Janganlah kamu
biarkan kemenanganmu digagalkan oleh orang yang pura-pura merendahkan diri dan
beribadah kepada malaikat, serta berkanjang pada penglihatan-penglihatan dan
tanpa alasan membesar-besarkan diri oleh pikirannya yang duniawi, sedang ia
tidak berpegang teguh kepada Kepala, dari mana seluruh tubuh, yang ditunjang
dan diikat menjadi satu oleh urat-urat dan sendi-sendi, menerima pertumbuhan
ilahinya.
·
Kolose 2:23 : Peraturan-peraturan
ini, walaupun nampaknya penuh hikmat dengan ibadah buatan sendiri, seperti
merendahkan diri, menyiksa diri, tidak ada gunanya selain untuk memuaskan hidup
duniawi.
Sebagai jemaat
Kristen yang adalah orang-orang pilihan Allah yang diKuduskan dan diKasihiNya
patut kita syukuri. Bukan berarti bahwa kita orang
Kristen awalnya orang baik-baik semua dan suci tak bercacat.
Dengan perayaan
Natal telah mengingatkan kita:
- Kelahiran Yesus, Dialah yang menyelamatkan umatnya dari dosa mereka dan Dia lmanuel. (Mat. 1:21,23).
- Semua orang yang menerimaNya diberiNya kuasa supaya menjadi anak- anak Allah yaitu mereka yang percaya dalam namaNya. (Yoh. 1:12).
- Allah yang baik memilih dan menguduskanNya, menibahariNya, sehingga orang Kristen sebagai anak Tuhan, punya kelebihan dari orang lain.
Penjelasan
Rasul Paulus
dalam Kol. 3:15-17 mengemukakan beberapa unsur persekutuan anak-anak Tuhan:
a. Hidup dalam
pasekutuan anak Tuhan
- Sebagai orang piiihan yang dikuduskanNya dan
dikasihiNya, setiap pribadi harus mengalami pembaharuan mencakup segi
moral, etika,dan spiritual yang telah diselamatkan, dengan meninggalkan
kebiasaan hidup lama, sikap hidup yang buruk (3:5-9)
- Hidup dalam persekutuan anak-anak Tuhan dengan
mengenakan pakaian Hidup baru. Kenakanlah :
Belas Kasihan, Kemurahan, Kerendahan Hati, Kelemah lembutan, dan
Kesabaran.
- Kasus : Dalam satu jemaat adalah seorang yang
rajin melayani, terpilih jadi penatua nyatanya mudah sekali tersinggung,
merasa dia lebih baik dari yang lain, sikap hidup lama masih menguasai
hidupnya, karena dia belum di selamatkan, merusak persekutuan dengan
membentuk kelompok, memecah persatuan.
- Memang kita perlu menguji
diri kita sendiri apakah kita sungguh pacaya pada keselamatan Tuhan Yesus
( 2 Kor 13:3-7 ).
b. Saling
nienganipuni seseorang dengan yang lain:
- Dalam hidup bergereja, sering
kali ada hal yang membuat sakit hati, tersinggung satu sama lain, oleh
karena itu kita harus sabar terhadap yang lain dan ampunilah seorang akan
yang lain. Hanya dengan sikap demikian persekutuan anak-anak di baharui
dan damai Sejahtera sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat
jugalah demikian (ayat 13c)
- Tuhan Yesus sebagai teladan
kita, dalam pengampunan kita harus mengikuti jejakNya ya Bapa, Ampunilah
mereka, Sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat (Luk23:24a).
- Bagaimana Saudara sulitkah
mengampuni orang yang jelas telah bersalah kepada kita, atau yang telah
mempermalukan kita, atau yang menyakiti hati kita.
- Perlu kita koreksi diri, kita
juga bukan yang yang paling benar, paling suci bukan?
- Apakah kita terlalu miskin
untuk mengampuni atau terlalu pelit untuk mempraktekkan Firman Tuhan.
“Sesudah Dia mengampuni segala pelanggaran kita, dengan menghapuskan surat
hutang, di dalam Dia kita memiliki penebusan kita yaitu pengampunan dosa”
(Kol. 2:13c + Kol. 1:14, 1 Pet. 2:21-24).
- Jadi jika kita ingin
mernbangun persekutuan anak-anak Tuhan, lakukanlah mengampuni seseorang
akan yang lain, jangan menaruh dendam, kenakanlah kasih sebagai pengikat
yang mempersatukan dan menyempurnakan.
- Pengampunanjangan ditunda (3 : 14)
- Sebagaimana dianjurkan Amsal 3:27-35:
"Jangan menahan kebaikan dari orang yang berhak menerimanya, padahal
engka mampu melakukannya", Jangan menunda atau tangguhkan perbuatan
kebaikan.
Seorang Kristen. Barbara
Pachter mengatakan kata bijak: "Jika
engkau katakan aku hendak melakukau sesuatu yang baik, lakukanlah dan
lakukanlah tepat waktu, tentukan batas akhirya, selalu siap melakukan yang
baik.”
John Wesiey, (Bapak
Gereja Methodis) mengatakan, “Lakukanlah
segala macam kebaikan yang anda dapat lakukan dengan segala cara yang dapat
anda lakukan di segala tempat yang anda jumpai, di setiap saat yang diberikan,
bagi siapa saja yang anda jumpai, sejauh yang anda dapat lakukan. Pelayan Tuhan tidak
menunggu saat yang tepat. Pelayan Tuhan tidak melakuan tugas asal saja” (Kol. 3:23).
c. Hendaklahi
perkataan Kiistus diam dengan segala kekayaannya diam diantarakamu (ayat 16).
- Sebagai anak-anak Tuhan,
setiap hari, 1 Minggu, 1 bulan, 1 tahun membaca Firman Tuhan. Apa sudah
banyak kita simpan dalam hati kita atau sedikit, apa lagi siap
melakukannya dan memakainya pada waktu yang tepat. “Bagamana kamu dapat
mengucapkan hal-hal yang baik, sedangkan kamu sendiri jahat karena yang di
ucapkan mulut meluap dari hati” (Matius 12 : 34-35 ). “Firman Tuhan itu
dekat kepadamu, yakni di dalam hatimu dan di dalam mututmu” (Roma 10: 8 +
10).
- Perkataan Kristus kita gunakan
tiap hari dengan segala hikmat mengajar, menegur, seorang akan yang lain,
dan sambil menyanyikan Mazmur, pujian dan nyanyian Rohani dan mengucap
syukur pada Allah (ayat 16 )
- Hal itu terjadi jika
benar-benar perkataan Krtstus diam di antara kita, berkuasa di antara kita
akan tercipta persatuan yang kokoh.
- Tiap anggota tubuh wajib
menjaga dan memelihara supaya hidup damai sejahtera kristus (ayat 15).
- Tanpa persatuan dalam Gereja
(tubuh Kiistus), Gereja itu tidak akan dapat menjadi saksi Damai Sejahtera
bagi dunia.
d. Wujud
Transformasi Hidup : “Segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan dan
perbuatan, lakukanlah semua itu dalam nama Tuhan Yesus" (ayat 17).
- Transformasi hanya bisa
terjadi bila terus menerus dengan Kristus, maka Transfotmasi semakin
menyerupai Yesus Kristus. Artinya : bagaimana kita melihat: Trasformasi
itu di teruskan dan menetapkan tingkah laku yang mulia dan menumbuhkan
karakter ilahi.
- Sebagaimana karakter Jesus
Kristus di praktekkannya sepanjang hidupnya dalam pelayananNya di dunia
ini.
- Sebagai Tuhan teiah mengampuni,
perbuatlah demikian (3:13c).
- Kenakanlah Kasih dan
hendaklah Damai Sejahtera memerintah dalam hati (ayat 15). Menjadi
seperti Kristus (Ef. 4:13, 1 Pet. 2:21)
Renungan
- Kita harus membangun
persekutuan anak-anak Tunan (1 Yoh 3:1). Jangan asal saja.
- Belajarlah mengampuni dari masalah yang kecil :
''Jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapa yang di Sorga akan
menganipuni kamu juga ( Matius 6 . 14 )
- Semuanya harus berjuang dan berusaha memelihara,
menciptakan damai sejahtera.
- Kehidupan Kristiani harus
mehujudkan Kehidupaa keluarga Allah (Efesus 2:19)
Pdt. W.S. Napitu, MA
0 komentar:
Posting Komentar