“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu" Yohanes 15:16

Senin, 09 Desember 2013

Kolose 3:15-17 (Khotbah Minggu, 29 Desember 2013)

Damai Sejahtera Kristus Memerintah dalam hatimu

Pendahuluan
Untuk mengetahui tujuan penulisan surat, kita perlu tahu kondisi jemaat yang dikirimi surat, keduanya saling berkaitan. Dari pembacaan ayat-ayat di atas, kita mengetahui adanya pengaruh ajaran yang salah dalam jemaat Tuhan. Ajaran-ajaran Yunani berusaha masuk ke dalam gereja. Ajaran-ajaran tersebut salah karena tidak kembali kepada Kristus. Jemaat Kolose sudah merendahkan diri, beribadah kepada malaikat dan mendapatkan penglihatan, tapi menurut Paulus semuanya itu salah karena tidak kembali kepada Kristus. Paulus dalam surat Kolose berkali-kali menekankan untuk kembali kepada Kristus. Kolose 1 adalah salah satu pengajaran yang penting mengenai Kristologi.
·         Kolose 1:3-5 : Kami selalu mengucap syukur kepada Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, setiap kali kami berdoa untuk kamu, karena kami telah mendengar tentang imanmu dalam Kristus Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus, oleh karena pengharapan, yang disediakan bagi kamu di sorga. Tentang pengharapan itu telah lebih dahulu kamu dengar dalam firman kebenaran, yaitu Injil.
·         Kolose 1:8 : Dialah juga yang telah menyatakan kepada kami kasihmu dalam Roh.
·         Kolose 2:16 : Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat;
·         Kolose 2:18-19 : Janganlah kamu biarkan kemenanganmu digagalkan oleh orang yang pura-pura merendahkan diri dan beribadah kepada malaikat, serta berkanjang pada penglihatan-penglihatan dan tanpa alasan membesar-besarkan diri oleh pikirannya yang duniawi, sedang ia tidak berpegang teguh kepada Kepala, dari mana seluruh tubuh, yang ditunjang dan diikat menjadi satu oleh urat-urat dan sendi-sendi, menerima pertumbuhan ilahinya.
·         Kolose 2:23 : Peraturan-peraturan ini, walaupun nampaknya penuh hikmat dengan ibadah buatan sendiri, seperti merendahkan diri, menyiksa diri, tidak ada gunanya selain untuk memuaskan hidup duniawi.

Sebagai jemaat Kristen yang adalah orang-orang pilihan Allah yang diKuduskan dan diKasihiNya patut kita syukuri. Bukan berarti bahwa kita orang Kristen awalnya orang baik-baik semua dan suci tak bercacat.

Dengan perayaan Natal telah mengingatkan kita:
  • Kelahiran Yesus, Dialah yang menyelamatkan umatnya dari dosa mereka dan Dia lmanuel. (Mat. 1:21,23).
  • Semua orang yang menerimaNya diberiNya kuasa supaya menjadi anak- anak Allah yaitu mereka yang percaya dalam namaNya. (Yoh. 1:12).
  • Allah yang baik memilih dan menguduskanNya, menibahariNya, sehingga orang Kristen sebagai anak Tuhan, punya kelebihan dari orang lain.


Penjelasan
Rasul Paulus dalam Kol. 3:15-17 mengemukakan beberapa unsur persekutuan anak-anak Tuhan:
a. Hidup dalam pasekutuan anak Tuhan
  • Sebagai orang piiihan yang dikuduskanNya dan dikasihiNya, setiap pribadi harus mengalami pembaharuan mencakup segi moral, etika,dan spiritual yang telah diselamatkan, dengan meninggalkan kebiasaan hidup lama, sikap hidup yang buruk (3:5-9)
  • Hidup dalam persekutuan anak-anak Tuhan dengan mengenakan pakaian Hidup baru. Kenakanlah : Belas Kasihan, Kemurahan, Kerendahan Hati, Kelemah lembutan, dan Kesabaran.
  • Kasus : Dalam satu jemaat adalah seorang yang rajin melayani, terpilih jadi penatua nyatanya mudah sekali tersinggung, merasa dia lebih baik dari yang lain, sikap hidup lama masih menguasai hidupnya, karena dia belum di selamatkan, merusak persekutuan dengan membentuk kelompok, memecah persatuan.
  • Memang kita perlu menguji diri kita sendiri apakah kita sungguh pacaya pada keselamatan Tuhan Yesus ( 2 Kor 13:3-7 ).

b. Saling nienganipuni seseorang dengan yang lain:
  • Dalam hidup bergereja, sering kali ada hal yang membuat sakit hati, tersinggung satu sama lain, oleh karena itu kita harus sabar terhadap yang lain dan ampunilah seorang akan yang lain. Hanya dengan sikap demikian persekutuan anak-anak di baharui dan damai Sejahtera sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian (ayat 13c)
  • Tuhan Yesus sebagai teladan kita, dalam pengampunan kita harus mengikuti jejakNya ya Bapa, Ampunilah mereka, Sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat (Luk23:24a).
  • Bagaimana Saudara sulitkah mengampuni orang yang jelas telah bersalah kepada kita, atau yang telah mempermalukan kita, atau yang menyakiti hati kita.
  • Perlu kita koreksi diri, kita juga bukan yang yang paling benar, paling suci bukan?
  • Apakah kita terlalu miskin untuk mengampuni atau terlalu pelit untuk mempraktekkan Firman Tuhan. “Sesudah Dia mengampuni segala pelanggaran kita, dengan menghapuskan surat hutang, di dalam Dia kita memiliki penebusan kita yaitu pengampunan dosa” (Kol. 2:13c + Kol. 1:14, 1 Pet. 2:21-24).
  • Jadi jika kita ingin mernbangun persekutuan anak-anak Tuhan, lakukanlah mengampuni seseorang akan yang lain, jangan menaruh dendam, kenakanlah kasih sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
  • Pengampunanjangan ditunda (3 : 14)
  • Sebagaimana dianjurkan Amsal 3:27-35: "Jangan menahan kebaikan dari orang yang berhak menerimanya, padahal engka mampu melakukannya", Jangan menunda atau tangguhkan perbuatan kebaikan.

Seorang Kristen. Barbara Pachter mengatakan kata bijak: "Jika engkau katakan aku hendak melakukau sesuatu yang baik, lakukanlah dan lakukanlah tepat waktu, tentukan batas akhirya, selalu siap melakukan yang baik.”

John Wesiey, (Bapak Gereja Methodis) mengatakan, “Lakukanlah segala macam kebaikan yang anda dapat lakukan dengan segala cara yang dapat anda lakukan di segala tempat yang anda jumpai, di setiap saat yang diberikan, bagi siapa saja yang anda jumpai, sejauh yang anda dapat lakukan. Pelayan Tuhan tidak menunggu saat yang tepat. Pelayan Tuhan tidak melakuan tugas asal saja” (Kol. 3:23).

c. Hendaklahi perkataan Kiistus diam dengan segala kekayaannya diam diantarakamu (ayat 16).
  • Sebagai anak-anak Tuhan, setiap hari, 1 Minggu, 1 bulan, 1 tahun membaca Firman Tuhan. Apa sudah banyak kita simpan dalam hati kita atau sedikit, apa lagi siap melakukannya dan memakainya pada waktu yang tepat. “Bagamana kamu dapat mengucapkan hal-hal yang baik, sedangkan kamu sendiri jahat karena yang di ucapkan mulut meluap dari hati” (Matius 12 : 34-35 ). “Firman Tuhan itu dekat kepadamu, yakni di dalam hatimu dan di dalam mututmu” (Roma 10: 8 + 10).
  • Perkataan Kristus kita gunakan tiap hari dengan segala hikmat mengajar, menegur, seorang akan yang lain, dan sambil menyanyikan Mazmur, pujian dan nyanyian Rohani dan mengucap syukur pada Allah (ayat 16 )
  • Hal itu terjadi jika benar-benar perkataan Krtstus diam di antara kita, berkuasa di antara kita akan tercipta persatuan yang kokoh.
  • Tiap anggota tubuh wajib menjaga dan memelihara supaya hidup damai sejahtera kristus (ayat 15).
  • Tanpa persatuan dalam Gereja (tubuh Kiistus), Gereja itu tidak akan dapat menjadi saksi Damai Sejahtera bagi dunia.

d. Wujud Transformasi Hidup : “Segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan dan perbuatan, lakukanlah semua itu dalam nama Tuhan Yesus" (ayat 17).
  • Transformasi hanya bisa terjadi bila terus menerus dengan Kristus, maka Transfotmasi semakin menyerupai Yesus Kristus. Artinya : bagaimana kita melihat: Trasformasi itu di teruskan dan menetapkan tingkah laku yang mulia dan menumbuhkan karakter ilahi.
  • Sebagaimana karakter Jesus Kristus di praktekkannya sepanjang hidupnya dalam pelayananNya di dunia ini.
  • Sebagai Tuhan teiah mengampuni, perbuatlah demikian (3:13c).
  • Kenakanlah Kasih dan hendaklah Damai Sejahtera memerintah dalam hati (ayat 15). Menjadi seperti Kristus (Ef. 4:13, 1 Pet. 2:21)

Renungan
  • Kita harus membangun persekutuan anak-anak Tunan (1 Yoh 3:1). Jangan asal saja.
  • Belajarlah mengampuni dari masalah yang kecil : ''Jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapa yang di Sorga akan menganipuni kamu juga ( Matius 6 . 14 )
  • Semuanya harus berjuang dan berusaha memelihara, menciptakan damai sejahtera.
  • Kehidupan Kristiani harus mehujudkan Kehidupaa keluarga Allah (Efesus 2:19)

Pdt. W.S. Napitu, MA


Postingan Terkait



0 komentar: