Allah Menyatakan Diri
Dalam Alkitab jelas sekali Allah menyatakan dirinya dalam 2 bentuk, yaitu penyataan umum (alam) dan penyataan khusus (firman). Penyataan alam sebelum adam berdosa sesungguhnya sempurna adanya. Melalui alam, manusia dapat mengenal Allah dengan jernih, karena alam menjadi cermin yang jernih untuk menyatakan kemuliaan Allah.
Penyataan khusus (firman) diberikan kepada Adam agar mengerti apa tugas yang harus Adam lakukan. Adam dicipta untuk mempermuliakan Allah melalui ketaatannya. Penyataan alam secara lengkap dan jernih menyatakan Allah, penyataan Khusus diberikan setara dengan penyataan alam untuk “menuntut” ketaatan Adam sebagai mahluk ciptaan Allah.
Penjelasan
(ayat 1-7)Penyataan Alam
Tak seorang pun dapat menyangkal bahwa alam semesta yang kompleks ini adalah suatu keajaiban yang agung dan menakjubkan. Merenungkan keluasan dan keagungannya saja dapat membuat kita pusing. Lalu, bagaimana semua itu dapat ada? Mungkinkah semua ini terjadi karena suatu ledakan raksasa, sebagaimana dikemukakan oleh banyak ilmuwan? Atau semua ini terjadi sebagai hasil perencanaan yang teliti dari Allah yang Mahabesar?
Kalau kita memperhatikan keteraturannya, bulan, bumi, matahari dan galaksi berputar pada aturannya, pastilah ada Perancang Yang Memiliki Intelegensia yang mengatur semua ini. Dialah Allah yang menciptakan dan mengatur seluruh alam raya.
(ayat 8-11) Penyataan Firman
Alkitab membuat hal ini jelas bahwa jejak-jejak bukti peryataan khusus mengarah ke awal Penciptaan. Misalnya, Allah berbicara secara langsung kepada Adam di taman Eden. Dia bertemu dengan Adam setiap sore untuk bercakap-cakap. Allah memberitahukan kepadanya tentang satu-satunya pohon yang terlarang baginya. Kemudian, ketika Adam dan Hawa melanggar perintah itu, Dia secara tegas menyampaikan penghakimanNya atas mereka.
Allah terus mengadakan komunikasi dengan berbagai orang setelah Adam dan Hawa dikeluarkan dari taman Eden. Kain mendengar suaraNya. Demikian juga Henokh, Nuh, Abraham, Ishak dan Yakub. Bagi orang-orang zaman dulu tersebut, keberadaan Allah sungguh nyata. Mereka mendengar Dia dengan cara yang membuat keberadaanNya tidak diragukan lagi.
Pernyataan khusus Allah kepada umat manusia juga terjadi dalam bentuk lain. Selain berbicara dengan tegas secara langsung kepada orang-orang tersebut di atas dan lainnya, Dia juga berkomunikasi dengan cara yang tidak begitu langsung, namun sama berartinya. Lewat inspirasi RohNya Dia membuat sejumlah orang menuliskan serangkaian dokumen yang kini kita namakan Alkitab.
Untuk menunjukkan pernyataan Alkitab bahwa Allah berbicara secara langsung melalui penulis-penulisnya, kita dapat melihat beberapa ayat dalam Perjanjian Baru. Dalam 2 Petrus 1:21, sang rasul berkata: “Sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.”
Inilah pernyataan bahwa penulis-penulis Perjanjian Lama yang berbicara tentang hal-hal seperti penghakiman Allah, peristiwa-peristiwa masa depan, kedatangan Kristus, dan hubungan Allah dengan Israel, tidak berbicara atas nama mereka sendiri. Mereka berbicara atas nama Allah Pencipta.
(ayat 12-15) Respon Atas Penyataan
Dalam kesadarannya pemazmur menaggapi penyataan Allah itu dalam iman. Bahwa Allah benar-benar ada dan telah menyatakan diri-Nya kepada manusia melalui alam dan firman-Nya. Pemazmur merendahkan dirinya dihadapan Allah yang dengan jelas menyatakan keberadaan diri-Nya yang penuh kuasa dan kemuliaan, sehingga menyadarkan pemazmur bahwa sesungguhnya tidak pantas baginya untuk memegahkan diri.
Refleksi
Puncak Penyataan atau pengenalan Allah secara khusus atau secara "langsung" ialah penyataan Allah dalam diri Tuhan Yesus Kristus yaitu Firman yang telah menjadi manusia (Yoh. 1:14). Apakah isi penyataan Allah yang langsung itu? Apakah yang diperkenalkan Allah kepada manusia secara langsung? Sudah barang tentu keadaan atau hakekat-Nya sendiri. Hakekat Allah itu diperkenalkan dengan cara yang bermacam-macam, yang semuanya melukiskan hakekat ilahi dalam segala seginya. Hakekat Allah itu diungkapkan di dalam segala firman dan karya-Nya, baik yang di dalam Perjanjian Lama (PL) maupun di dalam Perjanjian Baru (PB) yang terjadi di dalam diri Tuhan Yesus Kristus, sebagai puncak penyataan Allah.
Segala pengungkapan hakekat Allah yang dengan firman dan karya-Nya itu dapat dirangkumkan dalam satu ungkapan, yaitu bahwa dengan semuanya itu Allah menyatakan atau memperkenalkan kasih-Nya. Dengan semuanya itu Allah bermaksud untuk memperkenalkan diri-Nya sebagai yang mengasihi umat-Nya. Oleh karena itu tepatlah, jikalau Yohanes merangkum hakekat Allah sebagai kasih. Ia berkata : "Allah adalah kasih" (Yoh.4:8).
Adapun menurut Yohanes, kasih itu dinyatakan demikian, bahwa Ia telah mengutus Anak-Nya yang Tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya (1 Yoh. 4:9). Jadi inti sari hakekat Allah, yang diperkenalkan kepada manusia adalah kasih-Nya kepada manusia itu (bnd. Yoh. 3:16). Puncak serta pusat pengungkapan kasih Allah terletak pada pengutusan anak-Nya ke dalam dunia. Di dalam Kristus itu Allah sudah mendamaikan isi dunia dengan diriNya (2 Kor. 5:19; bnd. Rm. 5:7,8). Demikianlah pernyataan Allah yang langsung itu memuncak di dalam Firman yang menjadi manusia.
Melalui penyataan khusus atau langsung ini kita mengenal dan menghayati, betapa Allah mengasihi kita dan sangat memperhatikan kita. Dan yang terpenting ialah bahwa Allah berkenan menyelamatkan kita dari dosa. Kita sebagai pribadi, kita sebagai bangsa dan bahkan seluruh alam semesta sudah menuruti bujukan si jahat dan sudah melawan Allah. Perlawanan kita terhadap Sang Pencipta membuat kita tidak bisa mengenal Allah dengan murni dan baik. Hidup kita pun menjadi rusak, tiada damai dan sejahtera, tiada kasih dan persaudaraan. Lewat penyataan Allah yang khusus, yaitu lewat Tuhan Yesus Kristus inilah terbuka kembali jalan kepada hidup yang kekal. Lewat Tuhan Yesus Kristuslah kita mengenal dan mendapatkan "Jalan dan Kebenaran dan Hidup". Lewat Tuhan Yesus Kristuslah kita dibawa kepada "Hidup yang berkelimpahan". Lewat Tuhan Yesus Kristus diciptakanlah "langit dan bumi yang baru". Amin.
0 komentar:
Posting Komentar