Aman Dalam Perlindungan Allah
Mazmur 46 ini ditulis pada saat kesukaran melanda
Israel, di mana Yerusalem sedang dikepung oleh Sanherib, raja Asyur, namun
Tuhan sanggup melepaskan mereka dari kesesakan.
Mazmur ini menjunjung tinggi keperkasaan Allah serta mengajak umat Israel mengandalkan-Nya di tengah ketidakstabilan dan ketidakpastian. Ayat 2-8 memberi kesaksian tentang keandalan Allah, dan ayat 9-11 mengajak pendengar untuk merenungkan kesaksian itu. Allah adalah tempat perlindungan dan sumber penyegaran di tengah kesesakan, dan Dia juga bermaksud untuk menghapus segala kekacauan dalam dunia politik manusia (ayat 10) supaya seluruh bumi meninggikan Dia.
Penjelasan
Ayat 2-4:
Kuasa dan kemampuan untuk menghadapi
ketidakpastian dan kesengsaraan hidup ini hanya terdapat di dalam Allah.
"Tempat perlindungan" menggambarkan perlindungan dari bahaya,
menunjukkan bahwa Allah adalah keamanan sejati kita di tengah-tengah badai
kehidupan (lih. Yes 4:5-6). "Kekuatan" mengacu kepada
keperkasaan-Nya ketika memerangi musuh-musuh kita (Maz 21:9; Kel 15:13)
dan mencakup kekuatan-Nya yang bekerja dengan kuat kuasa di dalam kita (Kol 1:29)
dan memungkinkan kita mengatasi halangan-halangan dalam hidup ini.
Hasil terakhir ialah bahwa Dia menjadi
"penolong dalam kesesakan (yang) sangat terbukti". Allah siap sedia
untuk menolong umat-Nya dan mengharapkan kita berseru kepada-Nya memohon
pertolongan setiap kali kita memerlukannya (Ibr 4:16). Kuasa-Nya memadai untuk
segala situasi dan Ia tidak pernah meninggalkan kita; jadi, kita tidak perlu
takut.
Ayat 5-8:
“Sungai” ini adalah kiasan untuk hadirat
Allah (ay.6). Sungai ini tidak menakutkan, melainkan menyukakan. Kebalikan dari
akibat air laut dalam ay.3-4, sungai ini membuat kota Allah (Yerusalem) tidak
goncang.
Mengingat bahwa tidak ada sungai di
Yerusalem (hanya sebuah mata air), maka sungai dalam nas ini adalah sebuah
kiasan yang bermakna ‘kesegaran di tengah kesesakan’. Kesesakan diperjelas
dalam ayat 7, yaitu, gelora politik (bangsa-bangsa dan kerajaan-kerajaan). Air
bah dalam ayat 3-4 adalah kiasan untuk gelora politik. Pertolongan Allah
digambarkan dengan dahsyat dalam ayat 7b: cukup Dia berfirman dan bumi (bangsa-bangsa
yang bergelora) hancur. Ayat 8 (juga ay. 12) penting diamati; bahwa yang
dijunjung tinggi sebagai perlindungan ialah Allah, bukan tembok-tembok kota Yerusalem.
"Sungai" Allah merupakan aliran
yang terus-menerus dari kasih karunia, kemuliaan, dan kuasa-Nya di
tengah-tengah umat-Nya yang setia (bd. Mzm 46:12; Yes 8:6; Yeh
47:1; Why 3:12; 22:1). Sungai jernih yang memberi hidup ini mengalir dari
Allah Bapa (Yer 2:13), Allah Anak (Yoh 4:14) dan Allah Roh Kudus (Yoh 7:38-39);
sungai ini mengalir dari takhta Allah dan tak henti-hentinya menyegarkan orang
percaya, baik mereka yang ada di bumi (Yoh 4:13-14; 7:38) maupun mereka di
sorga (Why 22:1). Berkat yang paling penting dari sungai ini adalah bahwa
olehnya Allah dibawa di tengah-tengah umat-Nya (ay. 6).
Ayat 9-12:
Dalam bagian ini pemazmur mengajak umat
merenungkan sejarah ‘kemenangan’ Allah melawan segala kuasa di bumi. Bahwa
tidak ada satu kuasa pun di bumi yang tidak tunduk pada kuasa Allah.
Istilah Ibrani "diamlah" dalam
ayat 11 juga dapat diterjemahkan dengan "lepaskanlah", yaitu
berhentilah memegang hal-hal yang menghalangi saudara meninggikan Allah dan
memberikan Dia tempat-Nya yang layak dalam hidup saudara.
Refleksi
Pada zaman dulu, sebuah kota sering kali
terancam serangan musuh atau gerombolan penjahat. Sebab itu betapa penting
memiliki benteng yang teguh dan kuat. Perlindungan dan kekuatan adalah dua hal
penting bagi suatu kota. Kehidupan umat Tuhan dengan tepat dilukiskan pemazmur
seperti suatu kota. Allah sendirilah benteng teguh yang menjamin keamanan dan
kelangsungan hidup umat-Nya. Orang yang sungguh berlindung pada Tuhan, tidak
akan dikecewakan. Allah kuat perkasa, juga Maha kasih. Aman di dalam Tuhan
sudah terbukti nyata dalam sejarah umat dari zaman ke zaman.
Bulan-bulan ini dan ke depan, situasi macam
apakah yang kita hadapi? Apakah kemarau panjang terus menerus terjadi? Ataukah
justru banjir yang akan melanda sejumlah daerah di Indonesia? Apakah kampanye
partai-partai dan segala hal yang berkaitan dengan persiapan Pilkada akan
menimbulkan gelombang kerusuhan? Apakah terorisme akan semakin merajalela? Apakah ekonomi Indonesia semakin terpuruk?
Apakah anak-anak Tuhan akan semakin terpojokkan oleh fanatisme kelompok agama
lain?
Semua kesulitan dan tantangan yang sedang
atau akan kita hadapi itu bagaikan laut yang bergelora, “ribut dan berbuih
airnya.” (ay. 4). Pada masa Perjanjian Lama, lautan yang bergelora
melambangkan kuasa kejahatan yang mengganggu dan merusak umat manusia. Kuasa
kejahatan dipersonifikasi dengan dewa penguasa lautan, yang berkuasa
menimbulkan kekacauan dan malapetaka bagi umat manusia. Namun, pemazmur, mengajak
kita untuk meneguhkan iman kita kepada Allah. Allah mengendalikan semua
kejadian di muka bumi ini, bahkan mengontrol air bah kekacauan yang melanda
dunia ini.
Orang yang berlindung di dalam naungan
Allah Yang Mahatinggi, akan mengalami rasa aman yang luar biasa (ay. 5-6).
Lautan air yang melambangkan kuasa kekacauan, di dalam kendali Allah tidak
lebih dari aliran air sungai yang mengalir tenang dan memenuhi kebutuhan kota
milik Allah. Orang yang tinggal di dalamnya tidak akan takut, karena mereka
akan menyaksikan demonstrasi kedaulatan dan kekuasaan Allah atas dunia ini.
Janji-Nya kepada orang yang takut akan
Tuhan adalah penyertaan dan perlindungan-Nya (ayat 8,12). Oleh karena itu,
jangan takut dan panik, sebaliknya “Diam dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah!
Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!” (ay. 11).
Situasi boleh menjadi semakin parah dan
menakutkan, tetapi selama kita berlindung dan berserah pada Allah, kita tidak
perlu takut. Sebab Allah punya jalan keluar! Amin.
6 komentar:
Trimaksih Pa..
Tulisan2nya sangat membantu dlm mengerti pembacaan mazmur 46 ini
Tuhan Yesus memberkati
Trima ksh penjelasannya, sangat bermanfaat untuk memahami firman Tuhan. God bless🙏
Terimalah atas penjelasannya renungan ini saya termotivasi.gbu
Terima kasih ats penjelasan renungan ini,Tuhan Yesus memberkati
Terima kasih ats penjelasan renungan ini,Tuhan Yesus memberkati
Terima kasih atas pencerahan Firman lewat Maz 46 :1-12.
Posting Komentar