Hidup Tenang Di Dalam TUHAN
Saat itu kerajaan Israel telah terbagi dua; kerajaan Yehuda di Selatan dan kerajaan Israel di bagian Utara. Namun pemisahan kerajaan itu masih menyimpan bibit-bibit kebencian. Kedua kerajaan itu selalu berusaha saling menjatuhkan untuk saling menguasai.
Raja Ahas dan rakyat Yehuda sangat ketakutan mendengar rencana invasi dari utara (Yes. 7:1-2). TUHAN membenci kerajaan Israel yang dipimpin oleh Pekah sebagai rajanya, sebab Israel telah bersekutu dengan kerajaan Aram (Syria) untuk memerangi Yehuda. Maka TUHAN berinisiatif melindungi Yehuda dari serangan kedua kerajaan itu. Ia menyuruh Nabi Yesaya untuk memberitahukan hal itu kepada Ahas, raja Yehuda, bahwa TUHAN ada bersama-sama mereka untuk melindungi dari serangan musuh sehingga mereka tidak perlu khawatir lagi (Yes. 7:3-7).
Tidak Percaya Mendatangkan Kehancuran
TUHAN, melalui Yesaya telah menubuatkan kehancuran Israel dan Aram. Dalam 65 tahun ke depan Efraim (Israel) tidak akan menjadi suatu bangsa lagi (Yes. 7:8). Untuk meneguhkan hati Ahas, TUHAN juga memberinya kesempatan untuk meminta ‘tanda’ apapun, untuk meyakinkannya bahwa perkataan TUHAN yang disampaikan Yesaya itu benar.
Namun raja Ahas tidak percaya. Ia lebih percaya pada kekuatan yang kasat mata dibandingkan kekuatan janji TUHAN. Ia lebih memilih berharap pada pertolongan kerajaan Asyur untuk melindungi mereka dibanding mengharapkan pertolongan TUHAN yang disampaikan oleh Yesaya.
Ahas, dengan berpura-pura taat mengatakan, “Aku tidak mau meminta, aku tidak mau mencobai TUHAN.” (Yes. 7:12). Tapi itu hanya lips service saja, sebab Ahas sudah berencana meminta pertolongan Asyur, yang merupakan kerajaan adikuasa pada zaman itu.
Tentang nasib Ahas dan kerajaan Yehuda, Yesaya menubuatkan bahwa mereka akan hidup sengsara, berbagai bencana akan datang menimpa mereka silih berganti. Asyur dan Mesir akan menginvasi Yehuda (band. Yes. 7:17-25). Hal itu terjadi akibat mereka tidak percaya kepada pertolongan TUHAN.
Nubuat Kelahiran Imanuel
Karena ketidakpercayaan Ahas itu, maka TUHAN memberikan sendiri ‘tanda’-Nya, yaitu; akan datang seorang pemimpin baru, seorang yang mau mendengarkan Firman-Nya, seorang yang akan membawa orang Yahudi pada keselamatan. Ia akan dilahirkan oleh seorang perempuan muda dan namanya adalah Imanuel (Allah beserta kita).
700 tahun kemudian barulah nubuat ini terwujud, dengan lahirnya Tuhan Yesus Kristus dari rahim seorang perawan bernama Maria. Dialah Imanuel itu, TUHAN yang hadir di tengah-tengah manusia. Ia hadir untuk membebaskan manusia dari rasa ‘ketakutan’ akan kematian akibat dosa.
Refleksi
Setiap manusia pasti pernah mengalami ketakutan, entah karena persoalan keluarga, sakit-penyakit, bisnis, karir, studi, pasangan hidup dan sebagainya. Ketika Anda mengalami ketakutan, ada dua alternatif pilihan: Pertama, kita dapat mencoba untuk mengatasinya sendiri. Kedua, kita akan berharap kepada Tuhan dalam doa dengan meminta bimbingan-Nya tentang apa yang harus Anda lakukan.
Raja Ahas telah memutuskan bahwa dia memilih aternatif yang pertama, mengandalkan pikirannya sendiri. Dan berakibat kekacauan dalam kehidupannya dan kehidupan bangsanya. Dari sini kita belajar, bahwa hanya TUHAN yang bisa memberitahukan tentang masa depan. Hanya TUHAN yang mahakuasa. Hanya TUHAN yang sanggup mengatasi ketakutan kita. Janganlah kita menjadi seperti Raja Ahas yang bersandar kepada kekuatan manusia, yang hanyalah makhluk ciptaan TUHAN, dan bukannya bersandar kepada Sang Pencipta.
TUHAN selalu hadir di tengah-tengah kita, lahirnya Tuhan Yesus Kristus adalah ‘bukti’ dan ‘tanda’ bahwa Ia ada bersama-sama kita. Ia hadir bersama-sama ita di segala suasana, baik suka maupun duka, susah maupun gembira, takut maupun tentram sentosa. Sebelum Tuhan Yesus naik ke surga ia berkata, “AKu menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Mat. 28:20b). Di saat-saat rasa takut melanda, ingatlah firman-Nya dan Dia selalu berada di pihak kita. Kita harus percaya kepada janji-Nya, sebab “Jika kamu tidak percaya, sungguh, kamu tidak teguh jaya.” (Yes. 7:9b).
Ingatlah, TUHAN telah menegaskan bahwa Ia selalu beserta kita:
IMANUEL:
TUHAN beserta kita,
TUHAN beserta kita di saat bahaya.
TUHAN beserta kita dalam masa-masa sulit.
TUHAN beserta kita ketika kita sedang kesepian.
TUHAN beserta kita ketika ada kebutuhan dalam hidup kita
Perayaan Natal ini mengingatkan kita bahwa; ada satu jaminan bagi kita untuk tetap ‘tenang’ dalam menjalani hidup ini. Sekalipun hidup ini penuh pergumulan, penuh tantangan dan penuh marabahaya, tetaplah tenang dan percaya, sebab TUHAN beserta kita. Amin.
Pdt. Anthony L Tobing
4 komentar:
kren khotbahnya TYM
pak bisa minta tolong kah..... sya mau buat khotbah tentang yesya 7 : 10 -17 dengan thema pertand dari Tuhan .... thanks sblmnya.TYM
Khotbahx menguatkan dlm menghadapi pandemi saat ini
Makasih khotbah yang menguatkan untuk bertahan dalam iman apapun situasi & kondisi hidup kita. Tuhan Yesus Memberkati selalu...
Posting Komentar