“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu" Yohanes 15:16

Selasa, 27 September 2011

2 Laut Di Palestina

Di Palestina ada dua laut. Keduanya sangat berbeda. Yang satu dinamakan Laut Galilea, yakni sebuah danau yang luas dengan air yang jernih dan bisa diminum. Ikan dan manusia berenang dalam danau tersebut. Danau itu juga dikelilingi oleh ladang dan kebun hijau. Banyak orang yang mendirikan rumah mereka di sekitarnya. Yesus pun berlayar di danau tersebut beberapa kali.

Laut yang lain dinamakan Laut Mati, dan sungguh-sungguh sesuai dengan namanya. Segala sesuatu yang ada di dalamnya mati. Airnya sangat asin sehingga Anda pun bisa sakit bila meminumnya. Danau itu tidak ada ikannya. Tak sesuatu pun yang tumbuh di tepiannya. Tak seorang pun ingin tinggal di sekitar danau ini karena baunya yang tidak sedap.

Yang menarik tentang kedua laut itu adalah bahwa ada satu sungai yang mengaliri keduanya. Lalu apa yang membuat keduanya berbeda? Bedanya adalah: danau yang satu menerima lalu memberi; sedangkan yang satunya hanya menerima dan menyimpan.

Sungai Yordan mengalir ke permukaan Laut Galilea dan mengalir ke luar dari dasar danau itu. Danau itu memanfaatkan air sungai  Yordan dan meneruskannya kepada danau lainnya untuk bisa dimanfaatkan juga.

Air sungai Yordan itu kemudian meneruskan perjalanannya lalu mengalir ke dalam Laut Mati namun tidak pernah ke luar lagi.

Laut Mati secara egois menyimpan air sungai Yordan bagi dirinya sendiri. Hal itu yang membuatnya mati. Karena laut itu hanya menerima dan tidak memberi.

(sumber: John Marsabella, dalam ‘1500 Cerita Bermakna – Jilid 1’ by; Frank Mihalic)

------------------
Renungan:
Ada saatnya memberi, ada saatnya menerima. Hidup kita akan terasa lebih lebih ‘hidup’ jika kita punya kesempatan dan mau melakukan memberi sesuatu yang berarti kepada orang lain. Hal baik apa pun yang kita terima dalam hidup ini merupaan ‘berkat’ dari Tuhan dan ‘berkat’ itu harus bisa dinikmati oleh orang banyak. Kita dipakai Tuhan untuk menjadi saluran ‘berkat’-Nya bagi orang lain.

Amsal 28:27
“Siapa yang memberi kepada orang miskin tak akan berkekurangan, tetapi orang yang menutup matanya akan sangat dikutuki.”

Kisah Para Rasul 20:35
“Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.”

Postingan Terkait



0 komentar: