“Tuhan berkatilah ibu janda di sebelah rumah, Engkau tahu bahwa dia tidak bisa lagi bekerja karena usianya sangat lanjut. Kemarin saya dengar bahwa dia tidak punya lagi persediaan makanan untuk hari ini. Cukupkanlah kebutuhannya ya Tuhan dan gerakkan hati orang-orang dermawan untuk mengulurkan tangan kepadanya. Buka juga jalan untuk anaknya yang sedang mencari pekerjaan sehingga kebutuhan mereka terpenuhi……………” Demikian doa yang sering diucapkan ayah Maria dalam ibadah keluarga mereka.
Maria yang masih remaja namun sudah banyak mengerti Firman Tuhan, sebenarnya ingin mengemukakan pendapatnya terhadap doa ayahnya. Di suatu sore dengan segala keberanian ia berkata kepada ayahnya, “Ayah, tolong bereskan kamarku, siapkan buku-buku pelajaranku untuk besok, dan satu lagi, tolong ayah belikan aku nasi goreng di warung depan rumah!” “kamu ini kenapa sih Maria?” Tanya ayahnya yang mulai emosi. “Kamu kira ayah ini siapa? Beraninya kamu menyuruh ini dan itu, memangnya kamu tidak bisa kerjakan sendiri?” Hardik ayahnya, “Tapi, bukankah Ayah juga selalu menyuruh Tuhan untuk melakukan banyak hal yang sebenarnya Ayah sendiri bisa melakukannya?” Jawab Maria. “Maria, maksud kamu apa sih?” Kata ayahnya yang masih juga belum mengerti. Maria menjelaskan maksudnya, “Untuk menolong ibu janda sebelah rumah kita, Ayah kan bisa memberikan sedikit dari berkat yang Ayah peroleh agar ia bisa makan dan memenuhi kebutuhan yang lain. Tuhan kan bisa menolong ibu itu melalui Ayah sehingga Ayah tidak perlu meminta agar Tuhan melakukan sesuatu sedangkan Ayah sendiri tidak mau turun tangan.”
(sumber: dari sebuah majalah/buku renungan)
--------------
Renungan:
Cerita di atas merupakan gambaran hidup banyak orang Kristen yang hanya selalu meminta agar Tuhan yang melakukan sesuatu kepada mereka yang butuh pertolongan, atau agar Tuhan menjamah hati orang lain sehingga mereka tergerak untuk menolong. Sementara dia sendiri tidak mau melakukan hal itu. Dia tidak mau berkorban dan tidak mau turun tangan. Dia tahu apa yang baik, tetapi dia suruh Tuhan untuk melakukannya.
Tuhan menempatkan kita di dunia ini sebagai perpanjangan tanganNya sehingga melalui kita, orang lain dapat merasakan pertolongan Tuhan. Melalui perbuatan kita, orang lain bisa dikuatkan imannya dan dibangkitkan semangatnya.
Kita memang perlu mendoakan sesama karena mereka butuh doa-doa kita. Tetapi selain itu mereka juga butuh uluran tangan kita yang nyata. Sekaranglah saatnya kita menyatakan kasih Tuhan lewat perbuatan nyata.
Yakobus 2:17
“Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati”
0 komentar:
Posting Komentar