“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu" Yohanes 15:16

Sabtu, 24 September 2011

Gelandangan Yang Bodoh

Seorang gelandangan yang hidup di pinggiran kali. Ia membangun sebuah gubuk di situ karena tidak bisa memperoleh sebuah tempat yang lebih baik Gelandangan ini adalah seorang Kristen yang sangat setia kepada Tuhan.

Suatu hari disiarkan melalui Radio, koran dan TV bahwa dalam tempo satu bulan seluruh kota akan dilanda banjir besar. Semua orang tampak bersiap-siap menghadapi banjir itu. Banyak orang yang mengemas barang-barang dan untuk sementara mengungsi ke tempat yang diperkirakan tidak terkena banjir. Kesibukan itu terutama kelihatan pada orang-orang yang rumahnya terletak di dekat tepian sungai. Anehnya, si gelandangan tenang-tenang saja dan tidak terlihat sibuk seperti yang lain. Dia percaya dan berkata dalam hatinya bahwa Tuhan pasti tidak akan membiarkannya. Tuhan pasti datang untuk menolong. 

Selama hampir sebulan penuh hujan lebat turun tak henti-hentinya. Akhirnya banjir besar itu pun datang. Rumah-rumah hampir tidak kelihatan, beberapa perabot rumah tangga terlihat terapung-apung. Regu penyelamat dikerahkan untuk mencari dan menolong warga yang terjebak oleh banjir. Prioritas utama adalah daerah tepian sungai. Ketika regu penyelamat itu menyusuri tepian sungai, mereka melihat seseorang terapung-apung di atas balok. “Kami akan menolongmu!” Kata regu penyelamat. “Terima kasih, tidak usah repot-repot, Tuhan akan menolong saya” Jawab si gelandangan. Karena tidak mau ditolong maka regu penyelamat pun meninggalkan si gelandangan untuk menyelamatkan yang lainnya. Kemudian regu penyelamat yang lain datang dan bermaksud menyelamatkan si gelandangan. Tetapi jawabannya tetap sama, “Terima kasih, tidak usah repot-repot, Tuhan akan menolong saya” Mereka tidak habis pikir dengan orang yang satu ini, mau tak mau regu penyelamat kedua inipun meninggalkan si gelandangan.

Meski tetap berseru dan meminta agar Tuhan datang menolongnya, namun karena tidak tahan mengapung terus, maka si gelandanganpun hanyut dan mati tenggelam. Dia datang kepada Tuhan dan bertanya, “Tuhan, mengapa Tuhan tidak datang dan menolongku?” Tetapi Tuhan menjawab, “Aku sudah berusaha menolongmu. Ketika berita banjir itu disiarkan, mengapa engkau diam saja? Dan ketika dua regu penyelamat datang untuk menolong, mengapa engkau tidak mau ikut?” Si gelandangan hanya terdiam mendengar kata-kata Tuhan itu.

(sumber: dari sebuah majalah/buku renungan)

-------------
Renungan:
Bukankah banyak di antara kita yang berlaku seperti si gelandangan? Menolak dan menganggap duniawi semua jalan yang Tuhan bukakan untuk menolong kita dan menunggu cara yang menurut kita berasal dari Tuhan. Kita perlu peka terhadap suara-Nya dan cara-cara yang Tuhan pakai untuk mendatangkan kebaikan dan keberhasilan bagi kita. Bahkan bisa saja Tuhan memakai kejadian-kejadian yang kelihatannya buruk sekalipun untuk kebaikan kita.

Yesaya 55:8       
“Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.”

Postingan Terkait



0 komentar: