“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu" Yohanes 15:16

Selasa, 27 September 2011

Maafkan Aku.... Papa

Suatu pagi seorang anak menjatuhkan gelas hingga pecah, dan dia begitu ketakutan, berjalan mencari papanya, dan berkata, “Maafkan aku Papa, aku menjatuhkan gelas dan gelasnya pecah.” Papanya sangat senang memiliki anak yang dengan sadar mau mengakui kesalahannya, lalu dengan lembut papanya berkata, “ya, Anakku.. tidak apa-apa.. Papa maafkan kok!”

Malam hari menjelang tidur, anak itu datang lagi ke papanya dan berkata, “Maafkan aku Papa, tadi pagi aku menjatuhkan gelas dan gelasnya pecah.” oh iya Nak.. Papa sudah maafkan, pergilah tidur!” Sahut papanya lalu mencium kening anaknya yang lucu dan lugu itu dan mengantarnya ke kamar.

Besok paginya, si anak membangunkan papanya dan kembali mengulangi perkataan yang sama dengan kemarin, dan kali ini papanya menjawab, “Ya sayang… Papa sudah maafkan kamu, percayalah… sudahlah, pergi main sana!”

Diluar dugaan papanya, menjelang tidur malam anaknya kembali mendatanginya dan berkata, “Maafkan aku Papa, kemarin aku menjatuhkan gelas dan gelasnya pecah.” Papanya mulai bertanya-tanya, apakah anakku ini tidak percaya kalau aku sudah memaafkannya? Ternyata pada hari-hari berikutnya, anak itu selalu mengulangi perkataan yang sama. Papanya mulai resah, ini tidak lucu lagi, dalam hati papanya mulai bertanya-tanya, apakah anakku ini idiot? Apakah anakku ada kelainan jiwa dan perlu dibawa ke psikiater?

(sumber: Jarot Wijanarko, dalam ‘Inspirasi Bijak 1’)

--------------
Renungan:
Seringkali kita bertingkah seperti si anak tadi, memohon berulang-ulang pengampunan Tuhan akan sebuah dosa yang kita lakukan. Percayalah bahwa Ia sudah mengampunimu dan ambil langkah iman untuk tidak mengulangi dosa itu. Jangan jadi ‘idiot rohani’… Sebab dosa yang sudah kita akui dari dalam hati yang tulus, Tuhan telah ampuni dan tidak mengingat-ingatnya lagi. Jika kita masih tetap merasa bersalah… hati-hati, jangan-jangan itu pekerjaan roh penuduh!

Yesaya 44:22
“Aku telah menghapus segala dosa pemberontakanmu seperti kabut diterbangkan angin dan segala dosamu seperti awan yang tertiup. Kembalilah kepada-Ku, sebab Aku telah menebus engkau!”

Yehezkiel 33:11a
“Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup.”

Postingan Terkait



0 komentar: