Horas, seorang pemuda Batak yang selama ini mengaku pada orangtuanya kuliah di Fak. Teologi di sebuah Universitas di pulau Jawa (padahal sebenarnya sudah Drop Out sejak semester I), dijemput paksa oleh ayahnya untuk pulang ke kampung halaman karena keluarga di kampung sudah rindu sebab sudah 4 tahun Horas tidak pernah pulang.
Tiba di kampung, keluarga besar mereka telah menunggu dengan kerinduan yang mendalam sekaligus bangga, bahwa salah satu dari kerabat mereka kelak akan menjadi Pendeta (suatu jabatan yang sangat dibanggakan oleh masyarakat Batak). Horas sendiri tidak menyangka kalau penyambutan untuknya itu begitu meriah, dihadiri oleh seisi kampung dan sanak-keluarga yang datang dari kampung lainnya.
Setelah berbincang-bincang…
Tiba saatnya untuk makan bersama. Dengan bangga ayah Horas meminta Horas untuk memimpin doa makan bersama itu. Horas pun bingung dan kalang kabut… Dia tidak tahu bagaimana berdoa.
Tiba saatnya untuk makan bersama. Dengan bangga ayah Horas meminta Horas untuk memimpin doa makan bersama itu. Horas pun bingung dan kalang kabut… Dia tidak tahu bagaimana berdoa.
Dia sudah mengelak dan meminta ayahnya saja yang memimpin doa, tapi semua yang hadir disitu mendesaknya agar ia yang memimpin doa tersebut.
Lalu Horas berkata, “Aku tidak biasa berdoa dalam bahasa Batak.”
Salah seorang kerabatnya menjawab, “Pakai bahasa Indonesia pun tidak apa-apa… Kami juga mengerti!”
Lalu Horas berkata lagi, “Bahasa Indonesia juga Aku tidak biasa… Disana kami berdoa pakai bahasa Inggris.”
Kakek Horas menjawab, “Bahasa Inggris pun jadilah… Biarpun kami tidak mengerti, tapi Tuhan pasti mengerti doamu... Ayo mulailah!"
Dengan terpaksa Horas memimpin doa, “Our Father in heaven…....." (lalu terdiam cukup lama....) "I Know What You Did Last Summer… My Best Friend’s Wedding… Sleep With The Enemy… Passion Of The Christ… The Lord Of The Ring… Fast And Furious… Ace Ventura… The King’s Speech… Pirates Of The Caribbean… Mission Impossible… Saving Private Ryan… The Day After Tomorrow… Wonderfull Land… Amen."
Mereka semua bangga pada Horas yang pandai berdoa dalam bahasa Inggris.. Tapi Horas perasaannya tidak enak dan merasa bersalah sebab doanya adalah judul-judul film yang sering ditontonnya.
(by: Pdt. Anthony L Tobing - Terinspirasi dari ‘Unang Ma Ahu Mambahen Tangiang’ dalam buku ‘Barita Mardongan Poda’ yang disusun oleh Pdt. Manuarang Hutabarat, S.Th)
--------------
Yudas 1:20
"Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus,"
Yesaya 55:3a
"Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah maka kamu akan hidup!"
3 komentar:
wahaha awet nih gokilnya,,,patimura bawa golok udah diposting blum? hahahaha
@fr: belum bro... dulu di FB dah pernah.. itu cerita spontan jd skrg agak lupa.. tp nanti kita postinglah.
Hahaahaha.....
Sangat...sangat lucu....
Posting Komentar