Los Felidas adalah nama sebuah jalan di ibu
kota sebuah negara di Amerika Selatan, yang terletak di kawasan terkumuh
diseluruh kota. Ada sebuah kisah yang menyebabkan jalan itu begitu dikenang
orang, dan itu dimulai dari kisah seorang pengemis wanita yang juga ibu seorang
gadis kecil. Tidak seorang pun yang tahu nama aslinya, tapi beberapa orang tahu
sedikit masa lalunya, yaitu bahwa ia bukan penduduk asli disitu, melainkan
dibawa oleh suaminya dari kampung halamannya. Seperti kebanyakan kota besar di
dunia ini, kehidupan masyarakat kota terlalu berat untuk mereka, dan belum
setahun mereka di kota itu, mereka kehabisan seluruh uangnya, dan pada suatu
pagi mereka sadar bahwa mereka tidak tahu dimana mereka tidur malam nanti dan
tidak sepeserpun uang ada dikantong. Padahal mereka sedang menggendong bayi
mereka yang berumur 1 tahun.
Jumat, 30 November 2012
Serrafona
Minggu, 21 Oktober 2012
Markus 10:35-45 (Jamita Minggu, 21 Oktober 2012)
Manghobasi, Ndada
Sihobasan
“Ise ma na lomo rohana, molo ingkon gabe parhobas
di halak na asing?” On ma pandohan si Plato, sahalak filsuf ni Junani na
tarbarita i. Sian pandohan on, tarida do kejujuran i si Plato martimbangkon
torop halak na jotjot mandok rade ibana gabe parhobas hape molo di praktekna, “Ai
ise huroha ho? Na hatobanmu do ahu?”
Jumat, 12 Oktober 2012
Ibrani 4:12-16 (Khotbah Epistel)
Firman Tuhan Tidak Dapat Dibohongi
Kutipan sebuah syair lagu yang dipopulerkan
oleh Syahrini, “♫♪♫…kau selalu permainkan
wanita, kau ciptakan lagu tentang cinta, hingga semua tahu kau mahluk sempurna…♫♪” Demikianlah ada
banyak orang menjalani hidupnya dengan banyak kepura-puraan dan segala macam
kebohongan. Untuk menutupi kekurangan, kejelekan dirinya, seseorang biasanya akan
membuat tampilan luar dirinya menjadi menarik. Misalnya; suamu isteri yang
tampak mesra di hadapan umum, padahal di rumah sering cekcok. Tutur kata yang
terkesan sopan (bermanis bibir) dihadapan lawan bicara, padahal hatinya tidak
senang. dan segala macam kepura-puraan
lainnya. Manusia mungkin bisa dikelabui oleh kepura-puraan seperti itu namun Tuhan
tidak.
Jumat, 05 Oktober 2012
Markus 10:2-16 (Khotbah Epistel)
Prinsip Rumah Tangga Kristen
Perkawinan dan rumah tangga adalah salah
satu topik yang sangat menarik dan penting untuk dipelajari oleh orang Kristen,
baik mereka yang sedang berencana untuk berumah tangga maupun mereka yang telah
berumah tangga. Salah satu tujuan penting mempelajari topik ini agar “...kamu semua penuh hormat terhadap
perkawinan...” (Ibrani 13:4a). Mengapa perlu menghormati perkawinan?
Karena perkawinan dan rumah tangga adalah sebuah lembaga yang didirikan oleh
Allah sendiri.
Jumat, 21 September 2012
Yeremia 11:18-20 (Khotbah Minggu, 23 September 2012)
Serahkan Perkaramu Pada Allah
Nyawa Yeremia terancam karena penduduk
Anatot berusaha membunuhnya. Penduduk Anatot – yang sebenarnya juga merupakan
saudara sekampung dari Yeremia (lih. Yer. 1:1) – berencana untuk membunuh
Yeremia karena ia terus menyingkapkan dosa-dosa dan penyembahan berhala yang
mereka lakukan serta bernubuat tentang hukuman Allah atas mereka. Rencana ini
mau dilaksanakan dengan diam-diam. Akan tetapi, Allah mengungkapkan hal ini
kepadanya sehingga Yeremia mengetahuinya dan rencana jahat itu pun gagal.
Bahkan, Allah sendiri yang akan menghukum penduduk Anatot.
Pengalaman Yeremia ini merupakan salah satu dari pengalaman pahit yang dialaminya sebagai nabi. Berulangkali ia mendapatkan kesulitan dan penderitaan karena panggilannya itu. Sampai-sampai ia melayangkan keluhan protes keras kepada Allah yang telah memanggilnya (lih. Yer. 20:7). Akan tetapi ada sesuatu di dalam dirinya yang membuat ia tetap berani, bertahan dan melayani sebagai seorang nabi.
Markus 9:30-37 (Khotbah Epistel)
Pemimpin Yang Rendah Hati
Konsep kepemimpinan umum biasanya dikaitkan
dengan konsep power (kuasa), sehingga
muncul opini publik yang mengatakan bahwa seorang pemimpin adalah seorang yang
memiliki kuasa. Praktik kepemimpinan dengan mengandalkan kuasa seringkali
identik dengan gila hormat, minta dilayani, tirani, sombong, sewenang-wenang,
dll.
Pemahaman dan praktik kepemimpinan umum
sangat berbeda dengan konsep kepemimpinan yang pernah diajarkan dan
didemonstrasikan oleh Yesus Kristus. Penting digarisbawahi di sini bahwa Tuhan Yesus
tidak meniadakan kuasa. Namun Ia memutarbalikkan konsep dan praktik kuasa. Tekanan
Tuhan Yesus sama sekali bukan pada kuasa
seorang pemimpin, namun kerendahan hati
seorang pelayan.
Sabtu, 08 September 2012
Markus 8:27-38 (Khotbah Minggu, 16 September 2012)
Mesias Yang Menderita
Tuhan Yesus sudah menyebarkan amanatnya
dengan sungguh-sungguh di Galilea sehingga dalam seluruh perjalanan hidup mereka
orang Galilea sadar akan pelayanan-Nya. Di antara banyak rakyat biasa,
popularitas-Nya demikian tinggi sehingga mereka siap untuk mengangkat Dia
sebagai raja mereka dengan paksa. Kejengkelan para pemimpin agama yahudi sudah
hampir mencapai puncaknya. Dan Herodes sekarang menjadi gusar terhadap
popularitas Kristus. Situasi menjadi semakin menjurus kepada krisis yang
terlalu dini, sedangkan pelayanan Kristus belum selesai. Akibatnya Yesus
menyingkir empat kali dari Galilea, satu ke pantai timur Danau itu (6:31-56),
satu lagi ke wilayah Tirus dan Sidon (7:24-30), satu ke Dekapolis (7:31-8:9),
dan terakhir ke Kaisarea Filipi (8:10-9:50). Di sini kegiatan utama Kristus
adalah kembali mengajar murid-murid-Nya mengenai pokok-pokok seperti diri-Nya,
kematian-Nya dan kebangkitan-Nya, pemuridan mereka dan kedatangan-Nya dalam
kemuliaan.
Yesaya 50:4-9a (Khotbah Epistel)
Hamba Yang Sejati
Pendahuluan
Nas ini termasuk dalam kumpulan “Nyanyian-nyanyian
Hamba Tuhan” yang juga terdapat di pasal 42:1-6; 49:1-6; dan 52:13-53:12. Dalam
bagian ini memang tidak digunakan istilah ‘Hamba Tuhan”, namun istilah ‘murid’.
Di sini kita akan memperhatikan isi syairnya untuk mempelajari bagaimana
‘profil’ seorang murid Tuhan yang dipaparkan.
- Ayat
4-5a: Bagaimana kehidupan seorang murid dalam hal persekutuannya dengan Tuhan?
- Ayat
5-6: Bagaimana penghayatan dan sikap seorang murid dalam menghadapi
penderitaan?
- Ayat
7a, 8a, 9a: Bagaimana keyakinan seorang murid terhadap Tuhannya?
- Ayat
7b, 8b, 9b: Bagaimana keyakinan itu berdampak khusus dalam diri murid itu
sendiri: baik dalam kaitannya langsung dengan Tuhan, maupun dengan sesama?
Kitab Yesaya berisi banyak nubuat tentang
"Hamba Tuhan", terutama pada pasal-pasal 49:1-57:21 yang pada akhirnya
bermuara pada Yesus Kristus. Pelayanan-Nya membawa pendamaian bagi dosa,
keselamatan bagi semua bangsa, pemulihan Israel, dan hukuman atas orang fasik.
Jumat, 07 September 2012
Mazmur 46:2-12 (Khotbah Epistel)
Aman Dalam Perlindungan Allah
Mazmur 46 ini ditulis pada saat kesukaran melanda
Israel, di mana Yerusalem sedang dikepung oleh Sanherib, raja Asyur, namun
Tuhan sanggup melepaskan mereka dari kesesakan.
Mazmur ini menjunjung tinggi keperkasaan Allah serta mengajak umat Israel mengandalkan-Nya di tengah ketidakstabilan dan ketidakpastian. Ayat 2-8 memberi kesaksian tentang keandalan Allah, dan ayat 9-11 mengajak pendengar untuk merenungkan kesaksian itu. Allah adalah tempat perlindungan dan sumber penyegaran di tengah kesesakan, dan Dia juga bermaksud untuk menghapus segala kekacauan dalam dunia politik manusia (ayat 10) supaya seluruh bumi meninggikan Dia.
Jumat, 24 Agustus 2012
Efesus 6:10-20 (Khotbah Epistel)
Strategi Bertahan & Melawan Serangan
Iblis
Pendahuluan
Sejak dulu rencana iblis tidak pernah
berubah, yaitu menghancurkan Kerajaan Allah. Orang-orang yang memihak
kepada Allah, tentu secara otomatis mereka ini menjadi orang-orang yang dibenci
iblis. Secara otomatis pula menjadi mereka musuh iblis.
Iblis sangat tidak suka kepada orang-orang
yang hidup sungguh-sungguh bagi Allah. Apalagi kalau mereka adalah
orang-orang yang hidupnya begitu efektif dan produktif melayani Allah.
Orang-orang seperti ini adalah target utama yang harus iblis taklukan.
Bagi Iblis mereka harus dibungkam dan ditaklukan. Yah, setidaknya dibungkam
agar mereka berhenti merebut jiwa-jiwa yang terhilang. Ditaklukkan agar
mereka suatu saat tersandung dan kemudian meninggalkan Tuhan.
Jumat, 10 Agustus 2012
1 Raja-raja 19:4-8 (Khotbah Epistel)
Firman Allah Sumber
Kekuatan
Dalam kisah sebelumnya (18:20-40), Elia secara
luar biasa dan mengagumkan telah menantang, mengalahkan dan membunuh nabi-nabi
Baal yang berjumlah 450 orang. Namun, saat ratu Izebel memerintahkan untuk
membunuhnya, ia lari ketakutan.
Pantaskah seorang nabi yang baru memenangi
pertarungan hebat, ketakutan oleh ancaman seorang perempuan? Itu mungkin pertanyaan
yang timbul dalam pikiran kita ketika membaca kisah ini Betapa tidak, ketakutan
Elia sangat tidak masuk akal. Bukankah Baal sudah tidak berkutik lagi? Lalu apa
makna ancaman Izebel? Bukankah sebetulnya ancaman Izebel itu adalah kosong belaka.
Keadaan ini memperlihatkan bahwa Elia tidak
hanya ketakutan, tetapi juga kehilangan kemampuan berpikir secara nalar untuk
menganalisa pernyataan Izebel. Walaupun ia sudah sampai ke Bersyeba (wilayah
Yehuda yang jauh dari Yizreel), ia masih merasa perlu masuk ke padang gurun yang sehari perjalanan jauhnya.
Ketakutannya terus mempengaruhi dan menguasainya hingga ia putus asa dan ingin
mati.
Senin, 18 Juni 2012
Efesus 2:11-22 (Khotbah Minggu, 22 Juli 2012)
Gereja Adalah
Persekutuan Pendamaian
Dalam benak orang-orang Yahudi zaman itu telah
tertanam sebuah konsep bahwa mereka adalah umat yang kudus, umat pilihan Allah.
Sehingga sulit bagi mereka untuk menerima orang luar (non Yahudi) untuk masuk
ke dalam komunitas mereka. Bahkan mereka menganggap najis untuk masuk ke dalam
rumah orang non Yahudi. Kalaupun orang Yahudi bersedia menerima orang non
Yahudi, tentu dengan syarat mereka harus mau mengikuti tata cara Yahudi seperti
sunat dan hukum-hukum lainnya.
Konsep pemahaman seperti itu telah
menimbulkan persoalan di dalam gereja, sebab anggota jemaat di Efesus terdiri
dari bukan saja orang-orang Yahudi melainkan juga orang-orang non Yahudi.
Selain menimbulkan kebingungan, hal ini juga telah memunculkan perselisihan di
antara mereka. Itulah sebabnya di dalam surat-suratnya, Rasul Paulus merasa
perlu membahas tentang persatuan orang Yahudi dan non Yahudi. Salah satu surat
Paulus yang menekankan hal ini adalah surat Efesus. Salah satu pesan sentral
surat ini adalah bahwa Kristus telah melakukan rekonsiliasi antara jemaat
Yahudi dan non Yahudi ke dalam satu tubuh melalui karyaNya di kayu salib.
Jumat, 18 Mei 2012
Mazmur 1:1-6 (Khotbah Minggu, 20 Mei 2012)
Berbahagialah Orang Yang Selalu
Merenungkan Firman Tuhan
Di zamannya, Pemazmur menghadapi anekaragam
sikap, sifat dan prinsip hidup manusia dan semuanya saling mempengaruhi. Sikap,
sifat dan prinsip hidup itu dapat digolongkan dalam 2 kelompok besar yaitu; orang benar dan orang fasik. Dalam keadaan seperti itu bukan tidak mungkin
seseorang dapat berobah haluan prinsip hidupnya atau terdegradasi pendirian dan
ketetapan hatinya. Maka Pemazmur melalui
tulisannya mengingatkan orang-orang benar agar tidak terjerumus dan berobah
menjadi orang fasik yang pasti akan menerima penghukuman Allah.
Kisah Para Rasul 1:15-26 (Khotbah Epistel)
Matias Terpilih Menggantikan Yudas
Setelah Tuhan Yesus terangkat ke Surga
sampai pada turunnya Roh Kudus, selain berdoa dengan tekun, para Rasul yang
dipimpin oleh Petrus melakukan satu kegiatan rohani yang penting, yakni memilih
Matias sebagai rasul menggantikan Yudas Iskariot yang mati bunuh diri. Sungguh
dramatis sekali akhir hidup Yudas ini. Tapi 1 Timotius 6:10 telah
memperingatkan kita: “Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh
memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya
dengan berbagai-bagai kejahatan.”
Memilih seseorang menjadi rasul tidaklah mudah, karena menjadi rasul harus memenuhi beberapa persyaratan (ayat 21-22), antara lain: pertama, menjadi saksi kebangkitan Kristus. Menjadi saksi kebangkitan Kristus berarti berbicara tentang fungsi seorang rasul. Seorang rasul tidak hanya tahu tentang Yesus sepintas, tapi ia mengalami kehadiran-Nya yang betul-betul hidup. Kedua, seorang rasul hendaknya diambil dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan para rasul selama Tuhan Yesus bersama-sama mereka. Persyaratan yang ditekankan di sini adalah, hendaknya seorang rasul memiliki persekutuan dengan saudara seiman dan dengan Kristus.
Jumat, 11 Mei 2012
Mazmur 98:1-9 (Khotbah Epistel)
Pujian Bagi Kuasa Allah Yang
Menyelamatkan
Mazmur 98 merupakan bagian tak terpisahkan dari kumpulan mazmur
yang menekankan kekuasaan Allah sebagai Raja (Mzm. 95-99). Sebutan bagi Allah
sebagai Raja di ayat 6 dan pengadilan zaman akhir di ayat 9
mengaitkan mazmur ini dengan mazmur-mazmur sebelumnya.
Pengalaman masa lalu bangsa Israel yang ‘menderita’ akibat
ditindas oleh bangsa lain dan penyelamatan oleh Allah yang membawa mereka ke alam
kebebasan telah memanggil pemazmur untuk bersyukur oleh karena kasih-Nya yang
menyelamatkan itu. Ungkapan syukur pemazmur di sini sekaligus sebagai ajakan
bagi seluruh umat untuk memuliakan Allah dengan nyanyian dalam suasana gembira.
Ajakan ini meluas cakupannya. Mulai
dengan jemaat yang ada di bait Allah (ayat 1-3), kemudian meluas bagi
seluruh manusia di bumi (ayat 4-6); dan mengumandang bagi seluruh ciptaan
(ayat 7-8).
Mazmur 95:1-7 (Khotbah Epistel)
YAHWE, Satu-satunya Allah Yang Patut
Disembah
Dalam
perjalanan sejarah bangsa Israel sejak Abraham sampai zaman ini, mereka hanya
menyembah satu Allah yaitu YAHWE[1]
yang menciptakan langit, bumi dan segala isinya. Namun mereka bukan hanya
mengenal satu-satunya Allah, banyak allah-allah lain yang mereka kenal yaitu
allah dari bangsa-bangsa lain.
Dalam
perjumpaan mereka dengan bangsa-bangsa lain, mereka juga hidup bersama di
antara mereka. Tidak heran jika beberapa dari antara orang Israel tergoda untuk
ikut menyembah allah-allah lain itu dan hal itu menimbulkan murka Allah.
Mazmur
ini mau mengajak dan mengingatkan umat Israel dan kita orang percaya untuk menyembah hanya kepada satu-satunya Allah yang
menciptakan langit dan bumi ini, yaitu YAHWE. Agar kita semua menghormati serta
menaatiNya dengan segenap hati. Sebab Dialah yang memelihara kehidupan kita
sejak dulu hingga saat ini.
1 Yohanes 5:1-6 (Khotbah Minggu, 13 Mei 2012)
Iman Kepada Yesus Kristus
Mengalahkan Dunia
Hidup adalah perjuangan. Alkitab
mengajarkan bahwa kita berada dalam suatu pertempuran. Alternatifnya jelas, di
satu sisi ada kekalahan, di sisi lain ada kemenangan. Pilihannya adalah antara
menjadi seorang ‘pecundang’, orang yang selalu dikuasai keadaan, atau menjadi ‘pemenang’, orang yang menguasai
dan mengatasi keadaan. Kita dapat diatasi atau kita bisa mengatasi.
Musuh jiwa kita, iblis, telah dan sedang mengerahkan
semua kekuatan jahatnya untuk tujuan tunggal yaitu, mengalahkan iman kita. Di
sisi lain, Tuhan telah menempatkan strategi untuk kita gunakan agar dapat
menjadi seorang ‘pemenang’.
Jumat, 04 Mei 2012
Mazmur 22:23-32 (Khotbah Epistel)
Pengharapan Di
Tengah Penderitaan
Mazmur 22 adalah ratapan perseorangan,
yaitu ratapan Daud. Dapat kita kategorikan dalam 2 bagian: Pertama, ayat 2-22 sebagai
doa permohonan. Kedua, ayat 23-32 sebagai
ucapan syukur. Ayat 23-32 adalah ayat
transisi, ayat 2-22 tampak seperti bagian dari mazmur yang ditulis di
tengah-tengah penderitaan. Tapi ayat 23-33 tampaknya menjadi bagian dari
mazmur ditulis setelah penderitaan berakhir, setelah Tuhan menjawab doa Daud.
Pada Bagian kedua ini Daud telah bergeser dari
mazmur pengakuan dosa pribadi ke
sebuah mazmur deklarasi publik.
Dia telah bergerak dari menangis, meminta pembebasan ke menyanyikan pujian
kepada Tuhan untuk pembebasan yang ia terima. Meskipun ia telah merasakan hal
terburuk dalam hidupnya, Daud mengingatkan umat bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan
umat-Nya. Ketika kesetiaan Tuhan memenuhi perjuangan kita yang terdalam,
hasilnya adalah ibadah (ayat 26-28). Sebab Tuhan setia dan kesetiaan-Nya
membentang di atas semua orang dan untuk semua generasi (ayat 29-32).
Jumat, 27 April 2012
Yohanes 10:1-11 (Khotbah Epistel)
Yesus, Gembala Yang Baik
Dalam Perjanjian Lama, umat Israel
menggambarkan persekutuan mereka dengan Allah dengan kiasan “Gembala” dan “domba-domba”.
Umat Israel mengimani bahwa Allahlah yang menjadi Gembala mereka, yang
menuntun, membimbing, membela dan merawat mereka sepanjang hidupnya. Dengan
pemahaman seperti itu, Tuhan Yesus mengumpakan diri-Nya sebagai ‘Gembala yang
baik’ seperti Allah yang telah menjadi Gembala mereka. Ia menggambarkan
diri-Nya sama seperti Allah yang melayani umat-Nya.
Tuhan Yesus tidak bicara omong kosong, dalam
pelayanan-Nya Ia memperlihatkan sifat yang sama dengan Allah. Ketika Ia
memberi, Ia selalu memberi dalam kelimpahan. Anggur yang diciptakan Tuhan Yesus
di Kana, roti dan ikan yang diberikan kepada 5000 orang laki-laki, ikan yang
diberikan kepada murid-muridnya yang sedang mencari ikan, kesembuhan yang
diberikannya pada mereka yang menderita, memperlihatkan bagaimana hati Yesus tertuju
kepada kesejahteraan umat-Nya.
Sabtu, 21 April 2012
Roma 8:22-27 (Khotbah Pentakosta, 27 Mei 2012)
Roh Kudus Menuntun Untuk Berdoa Dan
Berpengharapan
Semua orang sangat memerlukan pengharapan,
apalagi di zaman yang sedang sulit seperti sekarang ini. Itu sebabnya dalam
Alkitab, pengharapan disandingkan dengan iman
dan kasih sebagai hal utama dalam
kehidupan orang Kristen. Pengharapan menciptakan kesabaran, keadilan, keberanian
dan penguasaan diri. Jadi pengharapan adalah kebajikan yang mulia dan penting.
Rabu, 18 April 2012
Acara Peringatan Detik-Detik Kematian Tuhan Yesus (Marulaon Na Hohom)
Pada hari Jumat Agung, setelah selesai ibadah pagi, umat Kristen melaksanakan ibadah saat teduh untuk memperingati detik-detik kematian Tuhan Yesus Kristus (Toba: Marulaon Na Hohom) yang dilaksanakan pada pukul 14.00. Postingan berikut adalah bentuk acara peringatan tersebut yang dilaksanakan di GKPI Resort (Persiapan) Cikarang.
I. Persiapan.
Setelah Tuhan Yesus menjalani dakwaan dari berbagai pihak… Ia dijatuhi hukuman mati dengan cara disalibkan… Tempatnya pun sudah ditentukan: ya… Bukit Golgota… Di sepanjang jalan menuju Golgota… entah berapa banyak caci-maki, hinaan, cambukan bahkan lemparan batu yang harus Ia terima… Ia berdarah, lemah dan sekarat… Pernahkah kita menyadari, bahwa seharusnya kitalah yang menanggung semuanya itu. Seandainya Ia tidak menjalani semua itu, apa yang dapat manusia lakukan untuk memperoleh kemurahan dan kebaikan Bapa? Tidak ada!
Kini saatnya bagi kita untuk mengucap syukur kepada-Nya atas segala kasih dan pengorbanan yang telah Ia lakukan demi menebus dosa-dosa kita… marilah kita merenung sejenak dalam saat yang teduh… mengaku dosa di hadapan-Nya dengan penyesalan yang sungguh disertai tekad untuk membarui diri agar kita berkenan bagi-Nya…
(berdoa dalam hati masing-masing)
Acara Malam Passion (Bagian 3)
HARI KETIGA
I. Persiapan Ibadah.
(Saat Teduh yang dipimpin oleh Liturgis)
II. Ibadah.
01. Bernyanyi KJ No. 312a:1 “Anak Domba Allah”
02. Votum – Introitus – Doa
Di dalam nama Allah Bapa, dan nama Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus, dan di dalam nama Roh Kudus yang menciptakan langit, bumi serta segala isinya. Amin.
Ia yang tidak bersalah harus menanggung luka.. Ia diseret ke tempat pembantaian, dimaki, dihina, diludahi, dipukul, ditendang tanpa sedikit pun perlawanan.. Ia rela menanggung segala derita demi cinta kasihnya kepada kita yang berdosa.
Marilah kita berdoa ………….
03. Bernyanyi KJ No. 33:5-63 “SuaraMu Kudengar”
Acara Malam Passion (Bagian 2)
HARI KEDUA
I. Persiapan Ibadah.
(Saat Teduh yang dipimpin oleh Liturgis)
II. Ibadah.
01. Bernyanyi KJ No. 364:1+3 “Berserah Kepada Yesus”
02. Votum – Introitus – Doa
Di dalam nama Allah Bapa, dan nama Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus, dan di dalam nama Roh Kudus yang menciptakan langit, bumi serta segala isinya. Amin.
Ia bergumul dengan maut yang semakin mendekat, mencoba memohon pada Sang Bapa agar boleh dilepaskan… Namun Tuhan Yesus memenangi pertarunganan itu, dalam doa-Nya Ia beroleh ketegaran untuk menghadapi kematian, saat Ia berkata: “Kehandak-Mulah yang jadi!”
Marilah kita berdoa ………….
03. Bernyanyi KJ No. 460:1 “Jika Jiwaku Berdoa”
Acara Malam Passion (Bagian 1)
Acara Malam Passion dilaksanakan sebelum Perayaan Jumat Agung, sebagai perenungan bagi jemaat akan perjalanan penderitaan Tuhan Yesus Kristus (mengenang jalan salib). Acara dilaksanakan dalam bentuk ibadah malam dan biasanya berjalan selama 3-4 hari, baik di gereja atau di sektor/lingkungan. Postingan berikut ini merupakan bentuk Acara Malam Passion yang dilakukan di GKPI Resort (Persiapan) Cikarang selama tiga hari berturut-turut, yang oleh admin dibagi dalam tiga postingan.
HARI PERTAMA
I. Persiapan Ibadah.
(Saat Teduh yang dipimpin oleh Liturgis)
II. Ibadah.
01. Bernyanyi KJ No. 33:1+3 “SuaraMu Kudengar”
02. Votum – Introitus – Doa
Di dalam nama Allah Bapa, dan nama Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus, dan di dalam nama Roh Kudus yang menciptakan langit, bumi serta segala isinya. Amin.
Sang Penyembuh itu kini sedang terluka.. Namun didalam luka yang Ia derita, Ia masih sanggup untuk menyembuhkan hati orang-orang yang Ia kasihi. Sungguh luar biasa teladan yang Engkau beri ya Tuhan.
Marilah kita berdoa ………….
03. Bernyanyi KJ No. 157:1 “Insan Tangisi dosamu”
Senin, 16 April 2012
Yakobus 2:8-13 (Khotbah Minggu, 6 Mei 2012)
Mengasihi dengan ‘memandang muka’ = melawan Hukum Kristus
Meskipun surat Yakobus tidak mengandung argumentasi teologi yang mendalam tetapi ia merupakan surat yang sangat praktis. Apa yang Yakobus tuliskan dalam suratnya merupakan pengajaran bagi ‘orang percaya’ bagaimana mereka seharusnya memperaktekkan imannya.
Dalam Yak. 2:1-7, Rasul Yakobus membahas masalah yang lazim terjadi di tengah jemaat yaitu sikap memandang muka (pilih kasih). Dengan gamblang ia mengatakan bahwa orang yang percaya pada Kristus tidak boleh memandang muka. Mengapa rasul Yakobus begitu prihatin dengan masalah memandang muka di dalam jemaat? Karena hal memandang muka, pilih kasih merupakan penentangan terhadap hukum Kristus dan orang Kristen tidak seharusnya melakukan hal itu.
Jumat, 13 April 2012
Mazmur 23:1-6 (Khotbah Minggu, 29 April 2012)
TUHAN Gembala Yang Baik
Bagi kita yang tinggal di Indonesia, istilah “gembala” tidaklah populer karena Negara kita masih termasuk Negara agraris yang mengandalkan sektor pertanian daripada perternakan. Oleh karena itu, mungkin agak membingungkan bagaimana seorang gembala dapat mengorbankan nyawanya bagi domba-dombanya. Terlebih sebagian generasi muda yang tinggal di kota-kota besar pada masa kini. Namun bagi mereka yang tinggal di kawasan Timur Tengah, dimana kebiasaan menggembala ternak merupakan bagian dari kehidupan mereka sejak ribuan tahun silam, maka istilah “Akulah Gembala yang baik” sangat mudah dipahami.
Dalam 1 Samuel 17:34-35, Daud menceritakan pengalaman hidupnya sebagai gembala kepada Saul sebelum ia mengalahkan Goliat; "Hambamu ini biasa menggembalakan kambing domba ayahnya. Apabila datang singa atau beruang, yang menerkam seekor domba dari kawanannya, maka aku mengejarnya, menghajarnya dan melepaskan domba itu dari mulutnya. Kemudian apabila ia berdiri menyerang aku, maka aku menangkap janggutnya lalu menghajarnya dan membunuhnya.”
Kesaksian hidup Daud sebagai seorang gembala juga terekam dalam Mazmur yang ditulisnya: “TUHAN adalah Gembalaku, takkan kekurangan aku.” (Mzm. 23:1-3). Sebagaimana kesaksian lainnya di dalam Mazmur, Daud menganalogikan TUHAN sebagai “Gembala” sebagaimana dirinya adalah gembala.
Roma 8:14-18 (Khotbah Minggu, 22 April 2012)
Menjadi Anggota Keluarga Allah
Nas perikop ini ada baiknya dibaca dengan latar belakang ayat-ayat sebelumnya, khususnya ayat 9-11. Pada ketiga ayat itu Paulus menegaskan bahwa kita yang percaya kepada Kristus tidak lagi hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, yang telah menghidupkan tubuh kita dan sekarang Roh itu tinggal di dalam diri kita. Keadaan yang baru ini, yaitu hidup oleh dan di dalam Roh, menghasilkan sebuah perbedaan yang amat nyata dalam kehidupan kita.
Perikop ini merupakan kesimpulan dari ayat-ayat yang mendahuluinya yaitu mulai dari ayat 1. Dalam perikop ini Paulus mau mengggambarkan hubungan baru antara orang percaya dengan Allah. Melalui sebuah kiasan, orang percaya itu di angkat (diadopsi) menjadi anggota keluarga Allah, dan hal ini merupakan anugerah Allah kepada setiap orang percaya.
Rabu, 11 April 2012
1 Yohanes 1:1-7 (Khotbah Minggu, 15 April 2012)
Gereja Adalah Persekutuan Dalam Hidup Yang Kekal
Dalam setiap persidangan yang dilakukan di Pengadilan Negeri, harus memenuhi unsur: Hakim, Panitera, Jaksa Penuntut, Pembela (Pengacara), Terdakwa dan Saksi. Saksi dalam persidangan biasanya adalah orang yang mendengar atau melihat langsung suatu perkara atau kejadian. Namun adakalanya, seorang saksi diminta keterangannya sebagai narasumber karena keahliannya dalam suatu bidang, inilah yang disebut sebagai saksi ahli. Keterangan para saksi ini perlu didengar, bahkan merupakan suatu hal yang sangat penting karena menjadi salah satu bahan pertimbangan bagi hakim untuk memutuskan perkara.
Demikian juga dengan Yohanes, dia menuliskan kesaksian-nya kepada setiap orang tentang Yesus yang bangkit dari kematian. Agar melalui kesaksiannya ini, Jemaat yang semula pro dan kontra tentang kebangkitan Yesus menjadi memiliki pertimbangan untuk percaya bahwa Tuhan Yesus adalah benar-benar Mesias yang telah bangkit dari kematian.
Sabtu, 07 April 2012
Markus 16:1-8 (Khotbah Paskah, 8 April 2012)
Yesus Yang Bangkit Mendahului Perjalanan Murid-murid-Nya
Berikut ini adalah bahan yang diambil dari buku Prof. Dr. Martin Harun (STF Driyarkara), Inilah Injil Yesus Kristus: Ulasan Tentang Injil Hari Minggu Tahun B – Masa Kristus, Yogyakarta: Kanisius, 1999.
Keterangan
Maria Magdalena… (ay. 1): Dibanding dengan para murid laki-laki yang telah lari atau bahkan menyangkal Yesus, ketiga ibu ini menunjukkan keberanian dan kesetiaan. Mereka telah mengikuti Yesus sampai ke salib dan kuburan-Nya. Mereka kini menjadi saksi yang menjamin bahwa kubur yang ditemukan kosong adalah kubur Dia yang disalibkan.
Kamis, 05 April 2012
1 Korintus 15:1-3 (Khotbah Jumat Agung, 6 April 2012)
Kristus Mati Demi Keselamatan Orang Berdosa
Ada banyak orang dan golongan yang tidak percaya atau setidaknya meragukan keyakinan iman Kristen tentang pengharapan kebangkitan semua orang percaya. Paulus telah mendengar bahwa ajaran tentang kebangkitan orang mati di masa depan ditolak oleh sebagian orang (ay. 12). Dalam suratnya ini Paulus mau mengantisipasi keberatan-keberatan dari mereka yang menolak pengharapan kebangkitan. Ia menegaskan bahwa menyangkal kebangkitan sama dengan menjadikan iman Kristen tanpa arti dan tidak berharga.
Sabtu, 31 Maret 2012
Markus 14:3-9 (Khotbah Passion)
PEMBOROSAN KASIH
Akhir hidup Tuhan Yesus sudah amat dekat. Datang ke Yerusalem untuk menghadiri perayaan Paskah merupakan suatu tindakan keberanian yang amat tinggi, karena para penguasa sebenarnya sudah menyatakan Dia harus ditangkap (Yoh. 11:57). Orang Yahudi yang datang membanjiri perayaan Paskah sangat besar jumlahnya, sehingga tidak mudah mendapatkan tempat penginapan di kota itu. Betania adalah suatu tempat di luar batas kota, yang ditentukan oleh undang-undang sebagai salah satu tempat menginap bagi para musafir yang tidak tertampung lagi di Yerusalem.
Rabu, 28 Maret 2012
Markus 11:1-11 (Khotbah Minggu, 1 April 2012)
Keledai Muda Yang Melayani Tuhan Yesus
Keberadaan Tuhan Yesus di suatu tempat selalu menarik perhatian banyak orang. Tidak heran mengapa orang banyak selalu ingin melihatNya sebab namaNya sudah begitu populer dan apa yang diperbuatNya selalu menjadi pembicaraan khalayak ramai. Tuhan Yesus banyak melakukan mujizat; mengubah air menjadi anggur, mengusir roh-roh jahat, menyembuhkan orang-orang sakit bahkan membangkitkan orang mati. Kedatangan Tuhan Yesus ke Yerusalem disambut oleh orang banyak dan namaNya dielu-elukan. Ia disambut bagai seorang raja. Memang Tuhan Yesus adalah Raja, namun tidak seperti raja yang dibayangkan oleh banyak orang yang mengelu-elukanNya saat di Yerusalem itu.
Selasa, 27 Maret 2012
STOLA: FUNGSI dan MAKNA TEOLOGIS
sebuah sumbang saran pemikiran
menyambut launching STOLA Pelayan di GKPI
PENDAHULUAN.
Sepotong bunyi: Surat edaran Pimpinan Pusat GKPI no.144/A.1/II/2012 tanggal 22 Pebruari 2012 hal: STOLA GKPI, mencanangkan bahwa GKPI pada periode ini akan merealisasikan pengadaan STOLA. STOLA tersebut adalah kelengkapan pelayanan jabatan. STOLA tersebut digunakan oleh Pengkhotbah (Pelayan Firman) dan Liturgist (Paragenda). Launching pemakaian STOLA secara resmi di GKPI akan dilaksanakan pada Minggu, 06 Mei 2012 yad.
Sepotong bunyi: Surat edaran Pimpinan Pusat GKPI no.144/A.1/II/2012 tanggal 22 Pebruari 2012 hal: STOLA GKPI, mencanangkan bahwa GKPI pada periode ini akan merealisasikan pengadaan STOLA. STOLA tersebut adalah kelengkapan pelayanan jabatan. STOLA tersebut digunakan oleh Pengkhotbah (Pelayan Firman) dan Liturgist (Paragenda). Launching pemakaian STOLA secara resmi di GKPI akan dilaksanakan pada Minggu, 06 Mei 2012 yad.
Karena minimnya penjelasan STOLA ini sehingga akan menimbulkan multi tafsir yang boleh berujung kepada kesan suka atau tidak suka karena tidak dilandasi alasan teologia dan payung hukum yang tidak jelas, karena Surat Edaran berbeda dengan Surat Keputusan.
Untuk menolong para Pelayan memahami STOLA kami memberikan sumbang saran pemikiran tentang STOLA.
Rabu, 21 Maret 2012
Yohanes 12:20-33 (Khotbah Minggu, 25 Maret 2012)
Salib Meninggikan Yesus Dan Menarik Semua Orang KepadaNya
Sambutan meriah dari para pengikut Yesus mengiringi perjalananNya saat memasuki kota Yerusalem. Orang banyak yang mengelu-elukanNya berharap bahwa Yesus akan menjadi Raja, pemimpin mereka. Hal itu terjadi menjelang perayaan Paskah, yaitu perayaan memperingati pembebasan umat Israel dari perbudakan bangsa Mesir. Namun pada sisi lain, orang-orang Farisi justru sedang gusar, karena makin bertambah hari pengikut mereka makin berkurang karena beralih kepada Yesus, seperti yang mereka nyatakan pada pasal 12:19, “Kamu lihat sendiri, bahwa kamu sama sekali tidak berhasil, lihatlah, seluruh dunia datang mengikut Dia.”
Rabu, 14 Maret 2012
Mazmur 19:1-15 (Khotbah Epistel)
Allah Menyatakan Diri
Dalam Alkitab jelas sekali Allah menyatakan dirinya dalam 2 bentuk, yaitu penyataan umum (alam) dan penyataan khusus (firman). Penyataan alam sebelum adam berdosa sesungguhnya sempurna adanya. Melalui alam, manusia dapat mengenal Allah dengan jernih, karena alam menjadi cermin yang jernih untuk menyatakan kemuliaan Allah.
Penyataan khusus (firman) diberikan kepada Adam agar mengerti apa tugas yang harus Adam lakukan. Adam dicipta untuk mempermuliakan Allah melalui ketaatannya. Penyataan alam secara lengkap dan jernih menyatakan Allah, penyataan Khusus diberikan setara dengan penyataan alam untuk “menuntut” ketaatan Adam sebagai mahluk ciptaan Allah.
Jumat, 02 Maret 2012
Mazmur 10:12-15 (Khotbah Epistel)
Dalam Ketidakberdayaan, Memohon Campur Tangan Allah
Pertanyaan ini sering kita dengar, “Mengapa orang jahat hidupnya justru semakin baik?” sejak zaman dulu hingga sekarang kita disuguhkan pemandangan kontras; penipu, penindas, pencuri dan orang-orang culas hidupnya berkecukupan bahkan kekayaan mereka berlebihan. Sebaliknya, orang yang jujur dan takut akan Allah justeru hidupnya sengsara. Hal ini menjadi pergumulan iman sejak zaman Perjanjian Lama hingga zaman ini.
Dalam hal ini pemazmur pun bingung, seakan bertanya, “Mengapa Allah berdiam diri ketika kejahatan meningkat?” (lih. ayat 1-11). Dalam pandangan pemazmur, perbuatan-perbuatan orang jahat tidak akan berhasil seandainya Allah mengawasi dan segera menghukum mereka. Tapi sebaliknya, kejahatan mereka seolah tidak terlihat oleh Allah, seolah Allah acuh tak acuh hingga kejahatan itu makin meningkat. Namun di dalam kebingungannya, pemazmur memohon campur tangan Allah untuk mengatasi kejahatan yang kian merajalela itu. Pemazmur tidak frustasi karena keadaan yang terjadi tapi menyadari kelemahan dan kekurangannya, bahwa ia tidak akan bisa merubah keadaan menjadi lebih baik tanpa campur tangan Allah.
Minggu, 26 Februari 2012
Mazmur 25:8-14 (Khotbah Epistel)
TUHAN Menunjukkan Jalan Pada Orang Yang Rendah Hati
Pendahuluan
Orang yang tersesat adalah orang yang tidak tahu kemana arah tujuannya atau setidaknya, ia tahu arahnya namun kehilangan petunjuk untuk menuju kesana. Ada beberapa tindakan yang harus diambil oleh orang tersesat, antara lain; bertanya pada orang yang tahu arah itu, mencari petunjuk yang benar atau kembali menuju titik awal perjalanan agar tidak semakin jauh tersesat.
Berbagai bidang dalam kehidupan ini menawarkan kepada kita berbagai macam pilihan untuk pergi ke arah yang berbeda-beda. Iklan televisi menawarkan ratusan pilihan di depan kita, demikian juga partai politik, pendidikan, pergaulan, bahkan kepercayaan (agama), dsb. Adakalanya kita salah memilih arah hingga kita tersesat lalu bergumul dalam kesesatan itu. Perikop ini menjadi renungan bagi kita tentang arah yang tepat yang harus kita lalui agar tidak lagi tersesat dalam perjalanan hidup ini. Sebuah pengalaman hidup Daud tentang ‘bimbingan’ TUHAN dalam kehidupan orang percaya.
Selasa, 21 Februari 2012
Kejadian 9:8-17 (Khotbah Minggu, 26 Februari 2012)
Pelangi: Tanda Janji Kasih Setia Allah
Pendahuluan
Nuh dan keluarganya baru saja melewati suatu peristiwa yang paling mengerikan sepanjang sejarah umat manusia. Semua mahluk di bumi, kecuali mereka yang ada dalam bahtera telah musnah dalam peristiwa banjir besar. Mereka keluar dari bahtera sebagai mahluk hidup yang masih bertahan di planet bumi ini, untuk melanjutkan kehidupan baru sesuai rencana Allah.
Bumi yang semula dipenuhi mahluk berdosa telah musnah oleh murka Allah. Namun dibalik murka Allah itu ada celah pengampunan sebab Allah tidak hanya bermaksud menghukum bumi tetapi juga membaruinya. Nuh, keluarganya dan segala binatang yang ada dalam bahtera terpilih untuk memulai kehidupan yang baru itu. Mereka akan menjalani rangkaian sejarah keselamatan yang telah dirancang oleh Allah.
Langganan:
Postingan (Atom)